Menilik Konflik Marley & Eldia, Akar Pertempuran Akhir Attack on Titan
Kedua kaum nantinya harus kerja sama?
Awalnya, kita mengira kalau Attack on Titan itu cerita pasca-kiamat. Dunia di balik tembok sudah musnah dimangsa para Titan, dan Eren serta manusia lain yang dilindungi tembok adalah manusia terakhir yang hidup.
Tapi nyatanya tidak. Ada peradaban lain di luar sana. Situasi di Pulau Paradis, tempat Eren berasal, pun ternyata berdasarkan sejarah masa lalu.
Seperti apa sih? Simak ulasannya di bawah ini. Tapi hati-hati, poin empat dan lima mengandung spoiler kalau kamu tidak baca manganya.
1. Apa sih Marley dan Eldia?
Awalnya sih pertempuran akhir Attack on Titan terlihat sederhana. Yang diketahui pembaca adalah Eren, Mikasa, dan teman-temannya adalah yang tersisa dari umat manusia. Musuh mereka adalah para Titan, makhluk perkasa berukuran masif yang tidak punya hati nurani. Jadi cerita ini pasti akan berakhir dengan dibantainya seluruh Titan, bukan?
Ternyata tidak. Setelah Eren sukses masuk ke rubanah rumah lamanya, terungkap kalau sebetulnya dia dan orang-orang yang dilindungi tembok bukanlah manusia terakhir di bumi. Bahkan sebetulnya di luar pulaunya peradaban dunia masih berjalan normal, dengan kondisi teknologi seperti di Perang Dunia I.
Marley adalah sebuah negara digdaya. Tapi sekitar 1800 tahun lalu, kejayaan mereka terancam karena ulah Ymir Fritz. Bukan, dia bukan Ymir yang anggota Survey Corps itu. Ymir Fritz ini adalah pemilik pertama kekuatan titan. Saat Ymir wafat, jiwanya dikatakan terbagi jadi sembilan. Sembilan Titan Shifter ini lalu membentuk Kekaisaran Eldia.
Dimotori oleh kekuatan Titan, Marley tidak berdaya menghadapi gempuran ini. Kekaisaran Eldia pun menjelma menjadi negeri adidaya baru yang menguasai seluruh benua. Para aristokrat baru ini juga ternyata kejam, karena mereka sampai melakukan pemusnahan kaum dan pemerkosaan terhadap kaum-kaum non-Eldia yang dianggap inferior.
Baca Juga: 4 Layanan Nonton Attack on Titan Final Season Resmi di Indonesia!
2. Runtuhnya Dinasti Eldia
Akar dari keruntuhan Eldia adalah Raja Fritz ke-145. Alih-alih mempertahankan kekuasaan yang sudah susah payah dibangun leluhurnya, dan dipertahankan hingga 1700 tahun, Raja Fritz memutuskan pindah ke Pulau Paradis bersama keluarganya. Padahal Pulau Paradis sendiri terpencil, jadi urusan logistik dan komunikasi pasti terganggu.
Efeknya pun cepat. Memanfaatkan absennya pemimpin, Marley pun memberontak dari penjajahan Eldia. Tak tanggung-tanggung, mereka sukses memperoleh tujuh dari sembilan jiwa Ymir. Dengan tujuh Titan ini di sisi mereka, Marley pun balik berkuasa.
Satu-satunya daerah Eldia yang tidak dikuasai oleh Marley hanya Pulau Paradis saja. Raja Fritz mendirikan tembok tinggi dari kumpulan Colossal Titan untuk mempersulit para penyerbu. Tak hanya itu, Raja Fritz juga memberi ultimatum: bila Marley ingin melanjutkan perang, maka para Colossal Titan di dalam tembok akan dilepaskan untuk menyerang balik.
Perang pun berakhir. Raja Fritz dan dinastinya masih hidup dengan relatif damai. Tapi kaum Eldia yang terjebak di benua utama diperlakukan seperti kaum Yahudi di Jerman. Mereka harus mengenakan penanda khusus, hidup di kawasan kumuh, dan biasanya harus menderita serta dianiaya para Marley.
Tapi dari reaksi negara musuh di bab terbaru Attack on Titan, bukan hanya Marley saja yang masih menaruh dendam kepada kaum Eldia. Negara-negara lain pun demikian.
3. Marley Eldia modern
Di era modern Marley sangat berkuasa. Sementara itu para Eldia justru tertindas baik di luar Pulau Paradis maupun di dalamnya. Di luar Paradis, kaum Eldia hidup ditindas sebagai masyarakat kelas dua.
Di Pulau Paradis, Marley ternyata sudah berkala membuang para Eldia yang dianggap kriminal di sana. Para Eldia ini diubah dulu jadi Titan, yang kemudian jadi ancaman. Para penduduk Paradis pun tak bisa sembarangan menjelajah ke luar tembok, kalau tidak mereka akan disantap.
Titan-Titan ini bisa dihalangi dengan tembok. Kaum Marley pun awalnya masih segan untuk menyerang langsung Pulau Paradis. Marley memulai aksi agresi terhadap Pulau Paradis lewat bantuan para Titan Shifter: awalnya Reiner, Bertolt, Annie, dan Marcel Galliard, yang berangkat ke Paradis.
Target mereka adalah menemukan Coordinator, kekuatan legendaris Raja Fritz yang dapat mengendalikan Titan-Titan tak berakal.
Sejak Reiner dan Bertolt pertama berulah, aksi mereka sudah menyebabkan kehancuran hebat. Tapi mereka lalu lanjut hidup sebagai mata-mata bersama Annie, sepertinya benar-benar fokus untuk menemukan pemilik kekuatan Founding Titan.
Jadi yap, penderitaan Pulau Paradis yang berhubungan dengan Titan itu sumbernya Marley. Mulai dari para Titan liar, yang merupakan kriminal Eldia dari Marley yang diubah jadi Titan. Serta para Titan Shifter yang sebenarnya bagian dari pasukan Marley.
Tapi, walau Zeke kemudian juga datang membantu, misi ini berujung gagal ke Marley. Mereka gagal memperoleh kekuatan Founding Titan, yang sekarang kekuatannya dipegang Eren. Mereka sendiri kehilangan Colossal Titan (dimakan Armin) dan Female Titan (Annie membeku di dalam kristal).
Kegagalan ini berujung perang empat tahun yang menguras sumber daya Marley. Kehilangan dua Titan ini dianggap sebagai negara musuh Marley sebagai kesempatan untuk menyerang. Pada akhirnya Marley masih menang, tapi waktu dan biaya yang mereka keluarkan tidak sedikit.
Marley pun tampaknya menyadari: mereka membutuhkan kekuatan Coordinator dari Founding Titan. Mereka bukan lagi negara terkuat di dunia. Terutama karena negara-negara lain sudah memiliki senjata yang dapat menghancurkan Titan.
4. Pertempuran akhir Attack on Titan
Saat artikel ini pertama ditulis di 2017, ada gelagat kalau negara-negara di dunia akan mencoba menyerbu paradis.
Setelah perang empat tahun, ada indikasi Marley tidak lagi dapat mengabaikan Pulau Paradis. Mereka sudah bersiap untuk menyerbu pulau itu dengan persenjataan canggih mereka, serta Armored Titan, Beast Titan, Jaw Titan, dan Titan-Titan lain yang masih mereka miliki.
Penghuni Pulau Paradis yang terbelakang dari segi teknologi jelas berada dalam bahaya bila mereka harus menghadapi serbuan penuh Marley. Andalan pulau itu mungkin hanya Titan Eren, Titan Armin, serta Mikasa dan Levi yang kekuatannya luar biasa. Tapi bahkan Mikasa, Levi, Eren, dan Armin pun mungkin tak akan berkutik bila dihadapkan dengan artileri canggih Marley.
Namun nyatanya? Eren ternyata berhasil membangkitkan kekuatan Founding Titan. Ia melepas seluruh Colossal Titan dan menciptakan rumbling.
Kekuatan militer-militer dunia tidak ada artinya di hadapan rumbling, hingga harapan terakhir untuk mencegah kiamat justru berasal dari aliansi tak terduga antara Marley dan Eldia.
5. Aliansi tak terduga Marley dan Eldia
Setelah rumbling terjadi, kekuatan terakhir yang bisa menghadapi ancaman Eren justru aliansi tak terduga kaum Eldia dengan bangsa Marley.
Dari kaum Eldia Pulau Paradis, para pahlawan seperti Mikasa, Levi, dan Armin ikut serta bertarung. Lalu dari bangsa Marley, Reiner, Annie, Falco, dan Gabi pun terlihat.
Awalnya, Annie, Falco, dan Gabi tak ikut serta dalam operasi besar-besaran tersebut. Namun, ketiganya datang tepat waktu saat perang yang terjadi di tubuh Founding Titan Eren telah memojokkan aliansi.
Falco dengan Jaw Titannya yang dapat terbang membawa serta Annie dan Gabi ke lokasi. Annie membantu dengan kekuatan Female Titan, sementara Gabi menggunakan senapan anti-Titan dari atas tubuh Jaw Titan Falco yang juga mengangkut pasukan yang terluka.
Aliansi Eldia dan Marley ini akhirnya berhasil menghentikan Rumbling sekaligus menjadi pahlawan bagi populasi umat yang tersisa. Bersamaan dengan itu, seluruh kekuatan Titan di dunia menghilang.
Itulah pembahasan lengkap tentang konflik Marley dan Eldia, yang tampaknya akan menjadi akar pertempuran akhir Attack on Titan. Ada lagi bagian-bagian dari seri anime-manga populer ini yang membuatmu bingung? Sampaikan di kolom komentar!
Artikel pertama terbit tanggal 15 Desember 2020 dirilis ulang tanggal 29 November 2023.
Baca Juga: Lagu Pembuka Attack on Titan Season 4 Lebih Kelam dan Seram!