Beerus Adalah Dewa Kehancuran Terkuat Menurut Manga Dragon Ball Super
Manga Dragon Ball Super 28 hingga 29 menunjukkan kalau Beerus adalah Dewa Kehancuran terkuat. Tapi ternyata Quitela juga tak bisa diremehkan
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manga Dragon Ball Super 28 hingga 29 menunjukkan kalau Beerus adalah Dewa Kehancuran terkuat. Tapi ternyata Quitela juga tak bisa diremehkan!
[duniaku_baca_juga]
Sebagai manga bulanan, versi komik Dragon Ball Super jelas tertinggal dari anime. Karenanya sering kali adegan di manga dan anime memiliki perbedaan.
Perbedaan yang ditunjukkan sejak bab 28 adalah pertandingan eksibisi yang ditunjukkan untuk menghibur Zen-Oh. Untuk memberi gambaran soal akan seperti apa turnamen nanti, 12 Dewa Kehancuran diizinkan bertarung serius antara satu sama lainnya. Dalam konflik ini, Beerus menunjukkan kalau dia bisa jadi memang Dewa Kehancuran terkuat di antara yang lain.
[read_more id="339676"]
Alasannya? Sudah merupakan prestasi tersendiri bagi Beerus untuk selamat dari menit-menit awal pertarungan. Para Dewa Kehancuran yang lain begitu membencinya. Bukan hanya karena Goku, makhluk fana dari Universe 7, dinilai sebagai biang dari masalah, tapi juga karena kesalahan Beerus saat petak umpet di masa lalu.
[duniaku_adsense]
Dalam situasi darurat seperti ini, Beerus menggunakan semua kemampuan yang ia miliki. Termasuk, sepertinya, Ultra Instinct.
Beerus memang tidak menunjukkan aura unik seperti yang dikeluarkan Goku saat mengeluarkan Ultra Instinct di versi anime. Namun dia, seperti dijelaskan Whis di bab ini, melakukan tindakan yang merupakan inti dari Ultra Instinct: tubuhnya menghindar dan bergerak mengandalkan insting, bukan pikiran.
Ultra Instinct Beerus di versi manga ini juga tidak sempurna, karena Mosco dari Universe 3 dapat menangkapnya. Tapi tetap saja Beerus dapat lolos dari Mosco lalu mengakali sejumlah dewa dengan mengandalkan Champa.
Di akhir bab 28, Belmod membantu Beerus, walau sama sekali bukan karena tujuan baik. Dia hanya mengingatkan para dewa kalau ini adalah battle royal dengan menghajar Shidra, yang telah menolongnya dari bola energi milik Beerus. Saat bab 29 dibuka pun Belmod, yang katanya kekuatannya di bawah Jiren ini, mulai memamerkan kekuatannya.
Di akhir, setelah semua Dewa Kehancuran menunjukkan kebolehan mereka melawan satu sama lain, hanya dua yang diperlihatkan masih berdiri. Satu adalah Beerus, satunya lagi adalah... Quitela.
Mengingat bagaimana Beerus harus memulai pertarungan ini, ini jelas membuktikan kekuatannya. Bayangkan saja, dia selamat dari dikeroyok oleh para Dewa Kehancuran lain, lalu sukses bertahan hingga hanya dia dan Quitela saja yang tersisa.
Namun Quitela yang mampu bertahan hingga akhir juga tak bisa diremehkan. Terutama karena sudah dikatakan sebelumnya kalau Quitela mampu mengalahkan Beerus dalam adu panco. Bila mereka diizinkan berduel, hasilnya mungkin akan sangat seimbang.
Sayang saat mereka mencoba membuktikan siapa di antara keduanya yang merupakan Dewa Kehancuran terkuat, Grand Priest menghentikan paksa duel itu karena duo Zen-Oh bosan. Pertarungan antara para Dewa Kehancuran ternyata terlalu cepat untuk dapat diikuti, hingga tak menarik bagi mereka.
Meski keren, patut diingat kalau manga dan anime Dragon Ball Super tidak berjalan di kontinuitas yang sama. Jadi entah apa Quitela versi anime memang sekuat dirinya di versi manga. Namun kejadian yang ditunjukkan di manga bab 28 dan 29 ini harus diakui sangat menarik.
Tapi ada satu hal yang juga harus diperhatikan: Belmod, si Dewa Kehancuran Universe 11, sengaja pura-pura kalah dalam battle royal ini. Saat pertandingan dihentikan, ia justru tersenyum. Dia juga adalah yang menghancurkan keroyokan para dewa ke Beerus. Apa sebenarnya yang diincar Belmod versi manga?
Bagaimana menurutmu? Apakah Beerus dan Quitela juga adalah kandidat Dewa Kehancuran terkuat dari semua semesta juga di versi anime? Sampaikan di kolom komentar!