Apakah 6 Iblis Bulan Atas Ini Bisa Mengalahkan Yoriichi Tsugikuni?
- Kokushibo, Doma, Akaza, Hantengu, Gyokko, dan Nakime tidak memiliki harapan mengalahkan Yoriichi Tsugikuni.
- Kemampuan Yoriichi dalam membaca gerakan lawan dan teknik Pernapasan Matahari membuatnya tak terkalahkan oleh Iblis Bulan Atas.
- Yoriichi Tsugikuni adalah monster sejati dengan kemampuan tempur yang jauh lebih menakutkan daripada iblis itu sendiri.
Yoriichi Tsugikuni adalah Pembasmi Iblis terkuat sepanjang sejarah Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba.
Dan tidak, ini sama sekali bukan hiperbola. Ini fakta. Jika Muzan di era Tanjiro saja hanya bisa ditaklukkan lewat pengeroyokan panjang penuh pengorbanan, maka di masa lampau Yoriichi nyaris menghabisi Muzan seorang diri, begitu telak hingga sang Raja Iblis dihantui trauma pada wajah dan anting khas Yoriichi. Bahkan menjelang akhir cerita pun, Tanjiro tidak pernah benar-benar menyentuh level kekuatan absolut sang pendekar legendaris ini.
Lalu muncul pertanyaan besar: jika para Iblis Bulan Atas (Upper Moon) terkuat generasi Tanjiro dipertemukan langsung dengan Yoriichi, apakah ada satu saja yang bisa menandingi?
Mari kita bedah satu per satu.
1. Bagaimana dengan Kokushibo?
Kokushibo adalah monster.
Mungkin kamu akan bisa melihat di movie 2 Infinity Castle nanti bagaimana sulitnya menjatuhkan dia. Dia harus dilawan Gyomei Himejima, Sanemi Shinazugawa, Muichiro Tokito, dan Genya Shinazugawa, dan itu pun dia tidak tumbang dengan mudah.
Padahal saya merasa dari potensi dan kekuatan, Himejima, Sanemi, dan Muichiro itu tiga teratas di Hashira generasi ini.
Tapi di kilas balik Kokushibo ditegaskan: bahkan ketika dia melawan Yoriichi tua pun dia hampir kehilangan kepalanya. Dia bahkan seperti tak sempat bereaksi. Semua tekniknya tak berguna.
Kokushibo hanya bisa hidup lebih panjang karena usia Yoriichi habis duluan.
Kalau Yoriichi prima yang melawannya, Kokushibo mungkin tak bisa berbuat banyak.
Dan dari sinilah jelas terlihat: bahkan Iblis Bulan Atas terkuat pun tak punya harapan menghadapi Yoriichi.
2. Bagaimana dengan Doma?
Kalau Kokushibo adalah simbol kekuatan mentah, maka Doma lebih pantas disebut iblis seribu trik. Variasi teknik es dan kabutnya bisa mematikan bahkan sebelum lawan sadar apa yang terjadi. Ingat, kalau saja Shinobu tidak mengorbankan diri, kemungkinan besar Inosuke, Kanao, bahkan lebih banyak pembasmi lain bakal jadi korban.
Dengan kemampuan regenerasi absurd, kecepatan yang luar biasa, dan beragam teknik, Doma memang iblis yang dirancang untuk menguras stamina dan kesabaran lawan. Lawan biasa mungkin akan kewalahan menghadapi taktik tipuannya.
Namun menghadapi Yoriichi? Semua “trik” itu tidak akan berarti banyak. Yoriichi terbukti bisa membaca gerakan lawan bahkan sebelum lawan bertindak, bahkan Muzan pun tidak bisa menghindar dari tebasannya. Artinya, tidak peduli seberapa kreatif ilusi dan serangan es Doma, kemungkinan besar ia hanya mampu mengulur waktu sebentar sebelum ditebas habis oleh Pernapasan Matahari.
Singkatnya: Doma mungkin bisa bikin duel terlihat lebih “berwarna”, tapi hasil akhirnya tetap sama, ia tak akan bertahan lama di hadapan Yoriichi.
3. Bagaimana dengan Akaza?
Ada satu hal penting yang perlu digarisbawahi.
Tanjiro baru bisa mendesak Akaza setelah, di momen kritis, ia berhasil memasuki Dunia Tembus Pandang. Kemampuan itu membuatnya dapat membaca aliran pergerakan musuh dan mengantisipasi serangan lebih cepat. Di saat yang sama, Akaza kehilangan instingnya untuk merasakan semangat bertarung Tanjiro, sehingga baginya, lawan yang ia hadapi seperti tanaman, bukan manusia.
Masalahnya, semua kemampuan ini sudah menjadi bawaan alami Yoriichi Tsugikuni sejak kecil.
Bagi Tanjiro dan bahkan Giyu Tomioka, Akaza adalah lawan mematikan yang membutuhkan keberanian, pengorbanan, dan keberuntungan. Tapi bagi Yoriichi? Duel ini hampir tidak akan berarti. Dengan teknik yang sama, namun jauh lebih sempurna, Yoriichi bisa menutup pertarungan dalam sekejap.
4. Bagaimana dengan Hantengu?
Blood Demon Art milik Hantengu memungkinkannya membelah diri menjadi berbagai wujud emosi. Gimmick ini membuat pertarungan melawannya panjang, melelahkan, dan jauh lebih menjengkelkan daripada menghadapi Gyokko. Lawan yang kurang sabar bisa terkuras habis sebelum berhasil menjatuhkannya.
Kemampuan membelah diri ini mungkin terdengar menjanjikan jika digunakan melawan Yoriichi, setidaknya untuk mengulur waktu.
Namun kenyataannya, dengan Dunia Tembus Pandang dan kecepatan luar biasa, Yoriichi hampir pasti bisa membaca sekaligus menutup semua celah pergerakan Hantengu. Bahkan jika Hantengu sempat memecah diri, hasil akhirnya tetap sama: ia hanya memperpanjang penderitaannya sebelum ditebas habis.
5. Bagaimana dengan Gyokko?
Gyokko memang penuh dengan trik-trik menjengkelkan. Dari pot keramiknya, ia bisa memanggil monster ikan, melancarkan serangan jarak jauh, hingga mengubah tubuhnya menjadi bentuk yang lebih mematikan. Bagi pembasmi biasa, ini jelas lawan yang sangat merepotkan.
Namun ketika Muichiro berhasil membangkitkan Tanda Pembasmi Iblis, dengan Pernapasan Kabut yang sudah diperkuat, Gyokko akhirnya tumbang. Dan perlu diingat, Pernapasan Kabut hanyalah salah satu cabang dari Pernapasan Matahari, teknik yang diciptakan Yoriichi sendiri.
Lebih jauh lagi, Yoriichi bukan hanya memiliki tanda, tapi tanda itu sudah aktif sejak lahir dan ia menguasai pernapasan dasar yang jadi akar semua gaya. Dengan jurang kualitas seperti ini, Gyokko melawan Yoriichi tidak akan berbeda dengan melawan Muichiro, hanya saja berakhir jauh lebih cepat, dengan lebih sedikit drama maupun perlawanan.
6. Bagaimana dengan Nakime?
Nakime sebenarnya bukan petarung sejati. Kekuatan utamanya terletak pada kontrol ruang dan dimensi Infinity Castle, membuatnya lebih seperti “arsitek perang” daripada pejuang.
Di arc Infinity Castle, bahkan Mitsuri dengan kekuatan superhuman dan Obanai yang gesit pun kesulitan sekadar menjangkau Nakime. Serangannya bukan soal kekuatan fisik, tapi manipulasi arena yang membuat lawan kelelahan dan frustasi.
Lalu, apakah Nakime bisa menahan Yoriichi?
Lucunya, dalam skenario ideal, Nakime mungkin satu-satunya yang bisa sedikit mengulur waktu. Misalnya, jika strategi “kunci” hanyalah memindahkan Yoriichi keluar dari kastil, lalu kabur. Dengan begitu Nakime mungkin selamat.
Tapi jika Nakime benar-benar mencoba mengandalkan kekuatan dimensinya untuk melawan, Yoriichi kemungkinan besar akan bergerak lebih cepat dari Mitsuri maupun Obanai, membaca pola ruangnya, dan menutup pertarungan dengan cepat. Jadi, bahkan Nakime, yang paling licin sekalipun, pada akhirnya akan tumbang juga.
Kesimpulan?
Yoriichi Tsugikuni benar-benar monster sejati, bukan sekadar pembasmi iblis, tapi sosok yang kemampuan tempurnya jauh lebih menakutkan daripada iblis itu sendiri.
Bukti? Bahkan ketika ia sudah tua renta dan hampir mati, Yoriichi nyaris menebas Kokushibo. Dari situ saja sudah terlihat jelas: tak ada Iblis Bulan Atas yang punya peluang mengalahkannya.
Saya bahkan tidak perlu membahas Kaigaku, karena duel itu mungkin akan berakhir dalam satu tebasan. Mencoba melawan Yoriichi dengan teknik Pernapasan? Itu benar-benar langkah yang luar biasa bodoh, soalnya bahkan Pernapasan Bulan Kokushibo pun tak ada gunanya.
Jadi, dari enam Iblis Bulan Atas yang kita bahas, belum lagi yang tidak kita sentuh seperti Daki, Gyutaro, maupun Kaigaku, tidak satu pun yang punya harapan menang. Yang bisa mereka lakukan hanyalah mengulur waktu, dan itu pun mungkin hanya sebentar.
Kalau menurutmu, seberapa besar jurang kekuatan antara Yoriichi dan generasi Iblis Bulan Atas pada era Tanjiro? Tulis pendapatmu di kolom komentar!
