Pembahasan Jujutsu Kaisen 152: Hasil Pembantaian Maki Zenin
Setelah runtuh, bagaimana nasib klan Zenin nantinya?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di bab sebelumnya, seluruh pasukan klan Zenin sudah dipastikan tumbang. Naoya yang semula percaya diri dengan kemampuannya pun kini harus takluk oleh satu pukulan keras Maki. Lalu bagaimana dengan nasib anggota klan Zenin lainnya?
Mari kita simak ulasan lengkapnya dalam pembahasan Jujutsu Kaisen bab 152 berikut ini!
1. Teror Maki kepada ibunya
Efek kekalahan pasukan klan Zenin benar-benar terasa ke seluruh anggota klan lain. Mereka yang semula sempat merendahkan Maki pun melihatnya seperti malaikat maut yang siap menjemput nyawa. Hal itu juga berlaku pada ibu Maki dan Mai.
Sang ibu yang semula menginginkan Maki membuatnya bangga kini malah kena mental oleh putrinya sendiri. Ia bahkan beberapa kali mencoba mengusir Maki pergi meskipun tahu bahwa dia tak bisa memberikan perlawanan.
Padahal ibu Maki sendiri pernah mencoba menahan anaknya sendiri yang hanya ingin ke gudang senjata. Kini, tak ada seorangpun yang mampu menahan amukan putri Ougi yang kini sudah memperoleh kekuatannya kembali. Bahkan, ada adegan off screen yang seolah menyiratkan Maki juga menyerang sang ibu.
Menurut kalian, apakah Maki sendiri yang melakukan atau jangan-jangan ibunya sendiri yang melakukan semacam tindakan harakiri karena mentalnya jatuh setelah melihat pembunuhan yang dilakukan putrinya sendiri?
2. Terbiasa merendahkan wanita, Naoya malah berakhir dibunuh oleh wanita
Dalam akhir bab sebelumnya, Naoya sendiri hanya diperlihatkan KO oleh jotosan keras Maki. Setelah sadar, dia pun merangkak mencari kamar untuk berlindung sementara. Dalam kondisinya sekarang, Naoya masih saja menyombongkan diri akan keberuntungan dirinya yang gagal dihabisi oleh Maki.
Akan tetapi, ibu Maki malah mendadak muncul dengan leher yang sudah tergorok oleh senjata tajam. Sang ibu yang hidupnya tinggal menghitung menit pun malah mendekati Naoya dengan pisau terhunus dan bersiap untuk menghabisi nyawa keponakannya sendiri.
Naoya yang sudah kehabisan tenaga dan energi kutukan tentu saja panik. Sebagai anggota klan Zenin, dikalahkan wanita saja sudah menjadi aib baginya. Tentu bukan hal yang lucu lagi jika riwayatnya justru berakhir di tangan kaum hawa yang selama ini dia rendahkan.
Sayangnya, kondisi anak Naobito sendiri tak memungkinkan untuk bergerak. Ibu Maki pun langsung menikam punggung Naoya hingga ia tewas.
Di akhir hidupnya, ibu Maki pun baru mengingat perasaan yang selama ini dinantikan Maki dan Mai. Kali ini, ia benar-benar merasa bahagia telah melahirkan kedua putrinya tersebut dan mati dengan tenang.
3. Kesedihan Momo akan kepergian Mai
Setelah urusan dengan Naoya dan ibunya selesai, Maki pun pergi meninggalkan kediaman Zenin sambil membawa mayat saudarinya. Pada saat itulah, Momo yang ternyata menanti di depan rumah Mai terkejut saat mendapati sahabatnya kini sudah pergi untuk selama-lamanya.
Di sini, terungkap bahwa Mai sendiri juga sebenarnya memiliki agenda sendiri di kediaman Zenin. Momo sendiri mengatakan bahwa dia sudah berusaha keras untuk melarang sahabatnya untuk pergi ke kediamannya. Ia takut bahwa hidup Mai berakhir jika menginjakkan kaki di sana dan ketakutannya kini pun menjadi kenyataan.
Sebelum pergi, Maki menyerahkan mayat saudarinya ke Momo untuk diurus. Ia sendiri tetap memilih diam saat ditanya rekan saudarinya tentang apa yang akan dilakukanya setelah membantai klannya tersebut.
Perlu diingat juga bahwa Culling Game yang sebentar lagi akan dimulai sendiri taruhannya adalah nyawa. Bisa saja, alasan dibalik diamnya Maki adalah karena dia tak ingin melibatkan orang lain lagi terutama sahabat Mai dalam permainan maut tersebut.
4. Nasib klan Zenin di ujung tanduk. Inilah hasil keputusan pihak markas Jujutsu
Kabar jatuhnya klan Zenin menyebar begitu cepat hingga pihak markas Jujutsu sendiri bertindak cepat dengan langsung mengadakan rapat untuk membahas hal tersebut. Di sini terungkap bahwa Zenin menderita korban jiwa sejumlah 21 orang dari unit kukuru dan 6 dari unit Hei. Sejauh ini, korban dari anggota non-petarung sendiri hanya ibu Maki seorang.
Jejak energi kutukan sendiri nyaris tak terdeteksi kecuali dari bekas luka sabetan dalam tubuh korban. Bukti ini sendiri tentu saja cukup kuat untuk mengarahkan hukuman ke Maki yang memang merupakan satu-satunya orang selain Toji yang mampu melakukan hal seperti itu.
Klan Gojo dan Kamo yang menganggap klan tersebut sudah tamat langsung mengajukan permohonan untuk mencopot nama Zenin dari daftar Tiga Keluarga Besar. Sayangnya, kepala markas sendiri masih menangguhkan permintaan tersebut.
Itulah pembahasan Jujutsu Kaisen bab 152 yang menjadi penutup arc klan Zenin. Apakah kalian punya pendapat sendiri tentang keseluruhan cerita akhir dari klan tersebut? Sampaikan pendapat kalian di kolom komentar, yah!
Baca Juga: Manga Jujutsu Kaisen Akan Libur Karena Masalah Kesehatan Pengarangnya