Pembahasan Jujutsu Kaisen 147: Selamat Tinggal, Kepala Sekolah!
Di sinilah kita tahu bahwa mayat kutukan pun bisa menangis
Seperti yang kita ketahui di bab sebelumnya, grup Yuji pun akhirnya berpisah dengan tugas masing-masing. Pada kesempatan kali ini, Maki punya tugas yang berhubungan dengan isi bab kali ini: menghubungi Panda untuk kembali beraksi. Di bab inilah, akhirnya si mayat kutukan mendapat sorotan cerita.
Ingin tahu seperti apa isi bab cerita Jujutsu Kaisen kali ini? Simak terus pembahasannya!
1. Pertemuan antar kepala sekolah jujutsu dan alasan eksekusi mati
Bab 147 dibuka dengan adegan di mana Yaga tengah dipenjara dalam keadaan tangan tersegel. Hal itu sendiri terkait dengan teknik kutukannya yang mampu menciptakan mayat kutukan yang bisa beroperasi secara independen sehingga dikhawatirkan dia akan berupaya meloloskan diri.
Gakuganji sendiri juga menjelaskan bahwa kutukan Yaga mampu menciptakan pasukan dalam jumlah besar jika dibiarkan terus berkeliaran bebas. Ditambah keberadaan Panda yang sudah diketahui merupakan ciptaan Yaga yang bisa berpikir sendiri juga turut menambah hukuman yang akan ditimpakan.
Teknik yang memungkinkan untuk menciptakan kehidupan itu tentu saja menarik perhatian para petinggi. Namun saat hal itu ditanyakan Gakuganji, Yaga hanya memilih menjawab tidak tahu.
Baca Juga: Inilah Daftar 7 Domain Expansion Terkuat di Jujutsu Kaisen
2. Panda dibebaskan Kusakabe dan momen mengharukan antara ibu dan anak.
Adegan berpindah pada Panda yang tengah tersegel. Namun tiba-tiba, tali yang membelenggunya langsung terpotong oleh Kusakabe. Alasan kenapa Kasukabe membebaskan Panda pun terungkap pada scene percakapan antara Yaga dan mayat kutukan bernama Takeru.
Rupanya Yaga telah mengamankan semua ciptaannya ke hutan yang dilindungi oleh Tengen. Di sini, Yaga berpamitan pada semua ciptaannya dan pergi keluar hutan dengan diantar Takeru. Pada saat itulah, mereka bertemu dengan Kusakabe yang tengah bersama dengan adik perempuannya.
Kusakabe pun menjelaskan bahwa adiknya masih tak bisa move on dari kematian putranya yang juga ternyata bernama Takeru. Pada saat itulah, Takeru pun bertanya pada penciptanya apakah wanita itu adalah ibunya. Yaga pun hanya mengiyakannya dan Takeru langsung menyahuti dengan berkata "apakah aku jenius?"
Perkataan itu sontak membuat adik Kusakabe kembali teringat dengan mendiang putranya dan seketika bereaksi memeluk Takeru yang kini telah menjelma menjadi mayat kutukan. Momen mengharukan inilah yang membuat Kusakabe memiliki hutang besar pada Yaga.
3. Duel terakhir antara kepala sekolah jujutsu dan terungkapnya rahasia produksi mayat kutukan cerdas
Yaga yang sudah memutuskan untuk menemui Panda tiba-tiba dihadang oleh Gakuganji. Mereka pun terlibat duel terakhir yang sayangnya tidak diperlihatkan sama sekali dan berakhir dengan kekalahan Yaga dengan luka sayatan besar di dadanya.
Namun sebelum menghembuskan nafas terakhir, Yaga justru baru mengungkapkan cara memproduksi mayat kutukan cerdas pada Gakuganji. Caranya adalah menyalin informasi dari jiwa yang sesuai lalu menanamkannya ke mayat kutukan.
Namun untuk membuat mayat dengan tingkat kecerdasan setara manusia, dibutuhkan tiga inti yang ditanam dan dibiarkan saling mengamati satu sama lain sampai jiwanya stabil. Jiwa mayat kutukan baru mampu mengisi energi kutukannya pada waktu sekitar tiga bulan setelah proses produksi.
Tentu saja, kepala sekolah Kyoto pun terkaget-kaget dan memprotesnya kenapa tidak mengatakannya sejak awal. Sayangnya, Yaga hanya mengatakan bahwa ini adalah kutukan terakhir darinya untuk Gakuganji dan langsung pergi untuk selamanya.
4. Bahkan mayat kutukan pun bisa menangis
Panda yang telah terbebaskan oleh Kusakabe pun bergegas menuju lokasi pertempuran. Namun malang tak dapat ditolak, dia terlambat karena Yaga sendiri sudah keburu tewas di tangan Gakuganji. Kakek gitaris pun seketika memasang pose tempur begitu mengetahui Panda telah tiba.
Akan tetapi, Panda hanya mengacuhkannya dan pergi menuju Yaga. Gakuganji pun terheran dan bertanya mengapa Panda tidak terjatuh ke dalam kebencian. Di sinilah, Panda pun memberi quote epik bahwa dia tidak bisa disamakan dengan manusia dan tidak akan terikat pada stereotipe yang disebut dengan kebencian.
Dia juga memahami kalau Gakuganji juga sebenarnya hanya menjalankan perintah dari para petinggi. Namun, Panda hanya menginginkan satu hal dari mantan rekan penciptanya.
Dia hanya ingin Gakuganji tahu bahwa makhluk sepertinya bisa menangis.
Bab 147 pun diakhiri dengan tangisan Panda yang menggema dan penampakan bangkai ngengat yang tergeletak di jalan. Hal itu sungguh ironis mengingat nama Yaga sendiri juga juga memiliki arti ngengat burung hantu.
Itulah pembahasan bab 147 Jujutsu Kaisen pada hari ini. Bisa dibilang, meskipun singkat tetapi mampu menyentuh emosi karena para fans harus kehilangan salah satu karakter favorit mereka.
Jika ada tambahan, sampaikan di kolom komentar, yah!
Baca Juga: Inilah Daftar 5 Pengguna Kutukan Pembalik Terkuat di Jujutsu Kaisen