Inilah Penjelasan 3 Aturan Kuil Cartenon di Solo Leveling
Meski telah dilakukan, banyak nyawa yang tetap melayang
Dalam insiden Double Dungeon, Sung Jin-Woo diketahui berkontribusi besar karena kecepatannya dalam memahami 3 aturan yang ada di dalam kuil Cartenon. Hanya saja, masih banyak nyawa yang menghilang meski mereka telah melakukan apa yang diketahui pemuda tersebut.
Apa maksud dari tiga aturan dalam kuil Cartenon? Berikut penjelasannya!
Baca Juga: 5 Hal Menarik dari Teror Patung Dewa di Solo Leveling Episode 2
1. Hormatilah dewa ( bersujud pada patung dengan posisi kepala rendah )
Poin satu ini bisa dibilang adalah yang paling sederhana.
Sesuai isinya, orang yang memasuki kuil hanya perlu bersujud sebagai tanda penghormatan ke patung dewa yang saat itu mata lasernya masih aktif.
Jika ada yang nekat kabur, bisa dipastikan tubuhnya akan lenyap terkena laser tak peduli seberapa cepat ia berlari.
Kalau semua orang melakukan sujud dengan kepala merendah, barulah laser patung dewa akan non-aktif.
Akan tetapi, momen horornya baru dimulai saat patung tersebut menyunggingkan senyum jahatnya.
2. Pujilah dewa ( Berlari ke patung yang memegang instrumen musik )
Setelah mendapat penghormatan, patung tersebut akan bangkit dari singgasananya dan mulai bergerak untuk menginjak siapapun tanpa kecuali.
Di sinilah, tahap kedua dimulai di mana mereka harus memuji dewa.
Masalahnya, kata memuji di sini bukan dalam konteks verbal seperti pemujaan pada umumnya. Hal itu dibuktikan oleh salah satu hunter yang mati konyol saat melantunkan pujian ke patung tersebut.
Konteks memuji di sini adalah masing-masing dari mereka yang masuk ke kuil harus bergerak ke patung yang memegang instrumen musik.
Namun, patung tersebut hanya baru mau aktif jika ada satu orang saja sehingga yang lain harus mencari sisanya sebelum patung dewa itu menginjak mereka.
Jika semuanya sudah berhasil membuat seluruh patung instrumental musik aktif, patung dewa itu akan kembali duduk ke singgasananya.
3. Taatilah dewa ( Berkumpul di sekitar altar )
Setelah patung dewa kembali duduk, sebuah altar akan muncul.
Saat memahami arti "taatilah dewa", Jin-Woo memahami kalau itu artinya semua orang harus mendekat ke altar.
Dan benar saja, api jingga dan api biru akan menyala dan mengaktifkan altar tersebut. Di saat yang sama, para patung akan bergerak mendekat dan baru berhenti jika ditatap.
Api jingga melambangkan jumlah orang yang berdiri di altar, sedangkan api biru melambangkan batas waktu.
Di saat itulah, pintu keluar yang semula tertutup akan terbuka sehingga memberi kesempatan kabur karena para patung yang bergerak ternyata tak akan mengejar orang yang pergi namun akan menghabisi manusia terakhir yang berada di altar.
Dengan kata lain, orang itu terkesan menjadi persembahan sebagai bukti ketaatan ke dewa.
Itulah penjelasan tentang tiga aturan di kuil Cartenon dalam serial Solo Leveling.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 4 Hal Menarik dari Invasi Semut di Solo Leveling Episode 1!