3 Hal Seru dari Brightspot Market 2025 Future Archive!

Kamu mungkin tahu bahwa pada hari Rabu itu, Jakarta mengalami kemacetan luar biasa.

Dalam situasi seperti itu, semakin terasa betapa luar biasanya Landmark Center yang jadi tempat Brightspot Market 2025 Future Archive untuk pengguna transportasi umum seperti saya.

Dari kantor IDN yang terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto, saya hanya tinggal naik Transjakarta Rute 6B dan turun di halte Dukuh Atas. Saya kemudian hanya tinggal jalan kaki sedikit dan sampai sudah.

Lalu, ketika saya ingin pulang di saat Jakarta sudah macet-macetnya, saya tinggal jalan sedikit dan sudah bisa mencapai stasiun LRT Dukuh Atas, dimana saya dapat menaiki LRT tujuan Jati Mulya ke Bekasi Barat.

Dengan posisi di dekat stasiun LRT Dukuh Atas, pengguna KRL Commuter Line juga bisa saja turun di Sudirman, lalu melintas ke stasiun LRT Dukuh Atas dan jalan ke Landmark Center. Demikian pula dengan pengguna MRT yang turun di Stasiun Dukuh Atas BNI.

Baik pengguna bus maupun pengguna transportasi rel bisa mencapai Landmark Center tanpa masalah.

Pada konferensi pers Senin sih, Fadly Hasan, Direktur Bisnis dan Pemanfaatan Aset Transjakarta sudah menyampaikan, “Keterlibatan kami merupakan wujud komitmen nyata dalam mendukung penuh ekosistem industri kreatif lokal yang terus berkembang di Jakarta. Kami akan menemani perjalanan para pengunjung Brightspot Market dengan menyediakan layanan shuttle khusus dari Ratu Plaza menuju Landmark Center untuk memastikan perjalanan yang mudah dan nyaman. Selain itu, tentu saja, para pengunjung Brightspot Market dapat dengan mudah menggunakan layanan Transjakarta reguler kami untuk mencapai lokasi acara. Kami percaya, dengan konektivitas ini, akan semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati dan mendukung kemajuan industri kreatif lokal. Melalui kolaborasi ini kami ingin menunjukkan bahwa Transjakarta adalah moda transportasi pilihan yang modern dan relevan bagi gaya hidup masyarakat Jakarta.”

Sebagai lokasi event, Landmark Center ini terasa begitu ideal dan mudah dijangkau dengan angkutan umum hingga saya bertanya-tanya apa nanti ada event lain yang akan menggunakannya.

Setiap kali menghadiri sebuah event, ada satu hal yang selalu terlintas di benak saya selain soal acara itu sendiri: "Makanannya gimana?"

Dari kunjungan saya ke Brightspot Market 2025 Future Archive pada 28 Mei kemarin, saya bisa bilang bahwa sisi kuliner di acara ini cukup memuaskan. Pilihannya beragam, mulai dari ayam goreng, burger, donat besar nan menggoda, sampai berbagai camilan kekinian.

Bagi kamu yang tidak punya pantangan terhadap makanan dan minuman non-halal, ada juga booth yang menjual pork serta bir dan minuman beralkohol. Jadi, siapapun kamu, kemungkinan besar bisa menemukan makanan dan minuman yang sesuai selera.

Total memang ada sekitar 89 tenant F&B, seperti yang disampaikan dalam konferensi pers Senin, jadi tak heran variasinya begitu luar biasa.

Usai media tour, saya menyempatkan diri untuk duduk cukup lama di area makanan yang sudah ramai menjelang Maghrib. Sambil menikmati ayam goreng dan meneguk minuman dingin, saya bisa merasakan suasana yang sangat hidup. Padahal tanggal 28 ini yang berkunjung masih invitation only, belum terbuka untuk publik.

Suara percakapan, tawa, dentingan alat makan, hingga musik latar menghadirkan vibe yang khas dan menyenangkan serta membuat betah.

Menariknya, kalau kamu berjalan sedikit keluar dari zona makanan utama, ada area outdoor yang menyediakan tempat duduk santai. Spot ini terasa ideal untuk bersosialisasi dengan teman, menikmati udara sore, atau sekadar menyegarkan diri dengan minuman sebelum kembali menjelajahi tenant-tenant lainnya.

Brightspot Market 2025 menghadirkan total 279 tenant, yang terdiri dari 190 tenant ritel dan 89 tenant F&B. Tapi yang menarik, beberapa tenant ritel merupakan multibrand store, sehingga total brand yang berpartisipasi tahun ini mencapai 320. Jumlah yang cukup besar dan mencerminkan skala event ini sebagai salah satu pasar kreatif terbesar di Indonesia.

Dalam konferensi pers yang digelar Senin lalu, Anton Wirjono, pendiri Brightspot Market, menyoroti pentingnya ruang untuk kolaborasi di tengah kondisi ekonomi yang menantang:

“Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, kami justru melihat peluang: peluang untuk berkarya, berkolaborasi, dan bertumbuh bersama. Harapan kami, Brightspot Market kembali menjadi panggung di mana ide-ide segar, brand lokal, dan komunitas kreatif bisa bersinar. Bagi tenant, sponsor, dan pengunjung—ini adalah undangan untuk tetap percaya, bergerak, dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bersama.”

Dan memang, dari tur media yang saya ikuti, tenant-tenant yang hadir tidak mengecewakan. Mulai dari brand internasional seperti New Balance dan Fujifilm, hingga deretan brand lokal kreatif dengan pendekatan unik mereka masing-masing.

Produk yang ditawarkan sangat beragam, dari makanan dan minuman (seperti yang sudah dibahas di poin sebelumnya), hingga fashion, kecantikan, kamera dan aksesori foto di booth Fujifilm, serta berbagai produk lifestyle lainnya.

Bahkan jika kamu tidak berniat belanja banyak, hanya dengan berkeliling dan melihat variasi brand yang hadir pun sudah jadi pengalaman tersendiri. Banyak booth yang menarik secara visual dan menawarkan cerita unik di balik produk mereka. Cocok buat kamu yang suka eksplorasi brand baru atau sekadar mencari inspirasi kreatif.

Nah itu tiga hal seru dari Brightspot Market 2025 Future Archive, berdasarkan kunjungan saya ketika media tour pada hari Rabu.

Bertempat di Landmark Building, Sudirman, Brightspot Market 2025 akan berlangsung selama sembilan hari di dua akhir pekan, yaitu tanggal 28 Mei – 1 Juni dan 5–8 Juni 2025.

Menurutmu gimana event-nya?

Sampaikan di kolom komentar!