Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hari ini, timnas Mobile Legends Indonesia akan bertanding di babak kualifikasi SEA Games 2019 di Filipina. Indonesia masuk ke dalam Grup B bersama Laos, Thailand, serta tuan rumah Filipina.
Sebagai salah satu cabang olahraga rintisan di kompetisi multisport, tentunya sangat menarik melihat bagaimana Indonesia berkiprah di kompetisi esports ini. Seperti apa kans Indonesia untuk membawa pulang medali emas di SEA Games kali ini?
1. Indonesia punya peluang besar
Menurut shoutcaster Wibi "8KEN" Irbawanto, Indonesia sangat berpeluang besar meraih medali emas dari cabang Mobile Legends. Dari pengamatannya, Indonesia punya banyak pemain kuat yang sudah membuktikan kemampuannya. Buktinya saja di M1 World Championship 2019 dimana all Indonesia final terjadi antara EVOS Esports dan RRQ dimana EVOS berhasil menang dengan skor 4-3.
Meskipun tidak seberuntung kedua tim di atas, ONIC tampil cukup menonjol berkat kontribusi Udil yang bermain cantik di bawah tekanan. Atas kontribusinya, ia pun terpilih sebagai salah satu perwakilan Indonesia di kontingen Mobile Legends.
Hal yang sama juga diamini shoutcaster Vinzent “Oddie” Indra yang menyebut potensi medali emas Indonesia ada di Mobile Legends dan Hearthstone. “Kalau soal peta kekuatan sudah jelas, Indonesia pusatnya. Setahun terakhir ini Indonesia sudah membuktikan bahwa mereka adalah juara dari game Mobile Legends yang tidak dapat dibantahkan lagi. Karena hampir semua grand final turnamen internasional Mobile Legends diisi oleh wakil Indonesia vs Indonesia,” jelasnya
2. Negara lain tidak boleh diremehkan
Meski Indonesia berpeluang besar meraih emas, ancaman dari negara lain tidak bisa diremehkan. 8KEN menaruh perhatiannya pada Singapura, Filipina dan Malaysia. Singapura bisa jadi lawan terberat Indonesia karena punya EVOS SG yang jadi salah satu finalis M1 World Championship 2019.
Sementara itu Filipina diperkuat roster dari ONIC PH dan Bren Esports. Di tahun 2018 terjadi all Filipina final di MSC 2018 yang ironisnya diadakan di Indonesia. Sementara itu, Malaysia juga patut diawasi karena berhasil menaruh Todak sebagai juara 3 M1 World Championship 2019.
Baca Juga: Gamer Indonesia akan Berlaga di Le Mans Esports Series Season 2
3. Siapa yang jadi lawan berat Indonesia?
Jika 8KEN menyebut Singapura jadi lawan berat Indonesia, Oddie justru memilih Filipina sebagai duri dalam daging buat Indonesia. "Karena pada latihan tanding terakhir untuk persiapan SEA Games Indonesia masih menelan kekalahan. Apalagi berada di satu grup dengan Filipina dan Thailand, kalau tidak berhati-hati ada kemungkinan tidak lolos dari babak grup,” terangnya.
Ketua IESPA Eddy Lim juga nampak sepakat dengan Oddie. “Lawan berat tetap Filipina sang tuan rumah, tapi kemenangan kita di gelaran M1 kemarin membuat kita jadi lebih percaya diri mendapatkan medali di esports SEA Games 2019 lewat cabang Mobile Legends,” ujar Eddy.
4. Pelatih pilih optimis
Menanggapi berbagai pressure terhadap tim asuhannya, pelatih tim Mobile Legends Indonesia Jeremy “Tibold” Yulianto memilih untuk optimis. “Jujur saya pribadi juga percaya diri akan mendapatkan medali untuk Mobile Legends. Tapi saya dan kontingen berusaha untuk tetap fokus pada satu tujuan, yaitu membawa nama baik Indonesia dan tidak terlalu percaya diri,” kata Tibold.
Dengan segala persiapannya, kontingen Indonesia siap berlaga di Filoil Flying V Centre, San Juan Metro Filipina tanggal 5-10 Desember ini. Semangat untuk tim Indonesia dan semoga beruntung!
Baca Juga: Bisa Ditonton di TV, Cabang Esports SEA Games Disiarkan GTV!