Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Review Game: Elden Ring: Nightreign, Seru tapi Terasa Ada yang Kurang

elden ring nightreign 09.jpg
Screenshot Elden Ring: Nightreign. Screenshot diambil oleh Fahrul Nurullah di PS5. (Dok. FromSoftware/Elden Ring: Nightreign)
Intinya sih...
  • Gameplay Elden Ring: Nightreign membawa pendekatan baru dengan sistem petualangan tim trio, unsur roguelike, dan multiplayer mode yang menantang.
  • Setelah beberapa sesi, gameplay terasa kurang random dan rutin, membuat pengalaman eksplorasi jadi monoton. Tidak adanya opsi modifikasi mendalam karakter juga menjadi kekurangan.
  • Masalah matchmaking antara platform PS5 dan PC serta kesan dirilis terlalu dini membuat Nightreign memiliki potensi namun masih perlu banyak perbaikan.

GENRE: RPG

PUBLISHER: Bandai Namco Entertainment

DEVELOPER: FromSoftware

RELEASE DATE: 30 Mei 2025

RATING: 5/5

Elden Ring: Nightreign resmi dirilis pada 30 Mei 2025.

Sejak hari pertama, saya sudah terjun langsung menjelajahi Limveld... menghadapi tantangan, mencari build ideal, dan menaklukkan para Nightlord satu per satu.

Setelah puluhan jam bermain dan akhirnya menuntaskan seluruh konten utama, saya merasa cukup siap untuk memberikan penilaian utuh.

Bagaimana impresi saya terhadap judul ini?

Simak ulasan lengkap Elden Ring: Nightreign berikut ini.

1. Penjelasan singkat gameplay

Elden Ring Nightreign 08.jpg
Screenshot Elden Ring: Nightreign. Screenshot diambil oleh Fahrul Nurullah di PS5. (Dok. FromSoftware/Elden Ring: Nightreign)

Gameplay Elden Ring: Nightreign membawa pendekatan yang cukup berbeda dari game utamanya.

Di sini, pemain membentuk skuad berisi tiga Nightfarer dan menjelajahi Limveld, sebuah wilayah terkutuk yang perlahan menyusut setiap harinya.

Setiap ekspedisi dibagi ke dalam tiga hari in-game, dan setiap hari membawa tantangan baru: mulai dari musuh acak, miniboss, hingga Nightlord yang harus dikalahkan untuk bisa bertahan ke hari berikutnya. Sistem pertempuran tetap mempertahankan cita rasa khas FromSoftware: mengandalkan timing, positioning, dan build yang cermat, namun kini dilengkapi elemen tim-based dan sistem pemilihan Nightfarer dengan kemampuan unik.

Ada rasa roguelike di dalamnya: kamu tak selalu tahu senjata atau sihir apa yang akan kamu temukan, dan koordinasi dengan tim menjadi kunci kesuksesan. Terutama di mode multiplayer.

Bagi yang memilih bermain solo, tantangannya jauh lebih tinggi, meskipun patch terbaru mulai memberi keuntungan tambahan untuk menyeimbangkannya.

2. Asyik sih, tapi...

elden ring nightreign 11.jpg
Screenshot Elden Ring: Nightreign. Screenshot diambil oleh Fahrul Nurullah di PS5. (Dok. FromSoftware/Elden Ring: Nightreign)

Total saya sudah main Nightreign sepekan lebih. Selama waktu itu saya mencoba merumuskan apa yang sebenarnya saya rasakan...

Jadi begini. Fans Elden Ring sih rasanya akan suka-suka saja dengan gameplay-nya. Kenikmatan dari sesi yang sempurna, atau mendekati sempurna, dimana kamu dan teman-temanmu bisa memperoleh senjata atau sihir yang tepat, menjatuhkan beragam boss, lalu sekalian menumbangkan Nightlords yang jadi ancaman di hari ketiga bisa bikin nagih.

Namun untuk saat ini, setelah beberapa sesi kamu akan merasakan bahwa Nightreign tidak sepenuhnya random.

Memang kadang ada situasi Shifting Earth, yang mempengaruhi wilayah Limveld. Ada yang menyebabkan munculnya kota besar mirip Nokron, ada yang menyebabkan gunung bersalju tinggi muncul, ada yang membuat munculnya wilayah hutan dengan kabut Scarlet Rot, dan juga lembah magma.

Tapi setelah beberapa kali, kamu mungkin sudah dapat gambaran soal setiap kemungkinan twist musuh dan kejutan yang bisa kamu temui. Setiap benteng dan reruntuhan musuh jadi familier. Proses eksplorasi di Hari Pertama dan Hari Kedua mulai menjadi sangat rutin.

Pada akhirnya, kalaupun kamu kalah dan mengulang lagi, rutinitas ini akan membuat Hari Pertama dan Hari Kedua jadi seperti sekedar run yang sangat, sangat panjang menuju boss dan semakin lama kesannya semakin pudar.

Setelah mengalahkan semua boss yang tersedia saat ini juga saya merasa... hampa. Sesuatu yang tidak saya rasakan di Demon's Souls hingga Elden Ring.

Fakta bahwa setiap Nightfarer, mulai dari Wylder hingga Revenant, tidak bisa kamu atur statistiknya membuat ada momen dimana kamu merasa familier sekali dengan mereka. Padahal di Elden Ring asli, setelah tamat pun godaan re-spec karakter atau memulai sekalian dari awal untuk merasakan gimana memainkan tipe karakter berbeda adalah daya tarik tersendiri.

Sekedar bisa membuka skill atau ultimate baru untuk digonta-ganti saja saya rasa bisa memberi rasa yang baru untuk Nightreign dibanding yang kita hadapi sekarang. Tapi fitur macam itu pun belum tersedia...

Selain mungkin main dengan tantangan pribadi (seperti solo, hanya menggunakan senjata tertentu) atau mengumpulkan cukup Murk (mata uang di game ini) untuk membeli skin, hasrat main saya surut setelah sudah selesai menjatuhkan semua boss.

3. Masalah matchmaking

elden ring nightreign 12.jpg
Screenshot Elden Ring: Nightreign. Screenshot diambil oleh Fahrul Nurullah di PS5. (Dok. FromSoftware/Elden Ring: Nightreign)

Saya memainkan Elden Ring: Nightreign di PS5. Sementara itu, teman-teman saya memainkannya di PC. Sayangnya, tidak adanya fitur crossplay membuat pemain dari dua platform ini tidak bisa mabar... dan itu menjadi salah satu keluhan utama saya terhadap game ini.

Masalah berikutnya muncul saat saya mencoba bermain dengan pemain acak. Matchmaking di PS5 terasa sangat lambat, bahkan sering kali hanya berhasil memasangkan saya dengan satu pemain tambahan saja. Itu jadi masalah karena sesi multiplayer tidak akan dimulai kecuali skuad terdiri dari tiga orang penuh!

Untungnya, FromSoftware sudah mengumumkan bahwa mode duo play akan segera dirilis. Fitur ini tampaknya akan menjadi solusi yang sangat dibutuhkan, karena memungkinkan sesi multiplayer dimulai dengan hanya dua pemain.

Saya sendiri cukup bingung dengan kendala ini. Nightreign adalah game yang laku keras, versi Steam saja tercatat memiliki 129.428 pemain aktif dalam satu jam terakhir saat artikel ini ditulis. Tapi entah mengapa, matchmaking di PS5 tetap saja tersendat.

Andai saja ada fitur crossplay antara PS5 dan PC, mungkin masalah ini tidak akan terasa separah sekarang. Sayangnya, hingga saat ini belum ada kabar resmi dari FromSoftware soal rencana implementasi fitur tersebut.

Untuk sementara, harapannya ada di mode duo play. Jika eksekusinya mulus, saya yakin ini bisa memperbaiki sebagian frustrasi pemain yang ingin main bareng tapi terhambat sistem matchmaking saat ini.

4. Punya potensi, tapi terasa dirilis terlalu dini?

elden ring nightreign 10.jpg
Screenshot Elden Ring: Nightreign. Screenshot diambil oleh Fahrul Nurullah di PS5. (Dok. FromSoftware/Elden Ring: Nightreign)

Mulai dari Single Player yang perlu diperbaiki sedikit via patch setelah rilis, fitur duo yang belum hadir, setiap Nightfarer terasa minim opsi modifikasi kemampuannya...

Serta fakta bahwa boss-boss di Hari Pertama dan Hari Kedua isinya banyak boss Dark Souls dan Elden Ring yang digunakan kembali...

Ditambah pula dengan perasaan hampa setelah menang, dan fitur seperti melawan Nightlords yang kemampuannya ditingkatkan masih dikembangkan...

Saya kok merasa ada kesan sayangnya game ini dirilis agak terlalu cepat.

Ada kemungkinan setelah beberapa update Nightreign akan meningkat pengalamannya, dan angka review saya pun bisa saja meningkat.

Secara keseluruhan, saya merasa ada kesan sayang bahwa game ini dirilis agak terlalu cepat. Saya optimis, dengan beberapa update dan perbaikan ke depan, pengalaman bermain Nightreign bisa jauh meningkat dan mungkin rating saya juga akan naik.

Namun untuk saat ini, setelah sensasi awal mengalahkan Nightlords memudar, sejumlah kekurangan dan masalah teknis mulai terasa semakin nyata.

5. Kesimpulan sementara

Elden Ring Nightreign 05.jpg
Screenshot Elden Ring: Nightreign. Screenshot diambil oleh Fahrul Nurullah di PS5. (Dok. FromSoftware/Elden Ring: Nightreign)

Untuk saat ini, saya memberi Nightreign nilai 3 dari 5 bintang.

Dasar permainannya masih Elden Ring banget, dengan tambahan elemen random dan variasi Nightfarer yang sebenarnya cukup menarik.

Namun, setelah dipikirkan lebih dalam, saya merasa kontennya agak kurang terasa penuh.

Kamu tentu bisa menghabiskan puluhan jam untuk mendapatkan semua Trophy, menaklukkan semua boss, dan menyelesaikan sidequest Remembrance. Tapi setelah itu, muncul perasaan hampa yang berbeda dibandingkan dengan pengalaman saya menyelesaikan Demon’s Souls hingga Elden Ring sebelumnya.

Masalah matchmaking yang cukup sulit di PS5 juga sedikit menurunkan penilaian saya. Meski mode single player sudah diperbaiki lewat patch, saya tetap merasa Nightreign bukanlah pengalaman optimal jika dimainkan sendiri.

Kalau menurut kamu bagaimana?

Sampaikan pendapatmu di kolom komentar ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us