Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Penilaian Game Dispatch: Kisah Manusiawi di Balik Topeng Superhero

dispatch-pc-steam-cover.jpg
Dok. AdHoc Studio (Dispatch)
Intinya sih...
  • Kisah heroik dari sisi yang berbeda
  • Campuran narasi dan manajemen gameplay
  • Deretan pengisi suara bertabur bintang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

GENRE: Simulation

PUBLISHER: AdHoc Studio

DEVELOPER: AdHoc Studio

RELEASE DATE: 22 Oktober 2025

RATING: 4/5

Bayangkan dunia di mana para pahlawan super sudah tidak lagi bertarung di langit atau menyelamatkan dunia dari kehancuran. Mereka kini diatur lewat panggilan telepon, laporan digital, dan keputusan dari satu ruangan kecil bernama Superhero Dispatch Network.

Di sanalah kamu berperan sebagai Robert Robertson III, mantan pahlawan yang kini jadi petugas dispatch. Tugasmu bukan lagi memukul penjahat, tapi memutuskan siapa yang dikirim ke lapangan. Dan setiap keputusan bisa berarti hidup atau mati.

Itulah premis Dispatch, game episodik garapan AdHoc Studio, tim yang diisi para mantan kreator The Walking Dead dan The Wolf Among Us. Jadi, jangan harap aksi cepat atau gameplay brutal. Di sini, kekuatan utama ada di cerita dan pilihan moral yang bikin kamu terus berpikir: apakah keputusan ini benar, atau cuma terlihat benar?

1. Sebuah Kisah Heroik dari Sisi yang Berbeda

ss_3a9be55a630dc9c9553eda8a1ec5a91b7d46ae01.1920x1080.jpg
Dok. AdHoc Studio (Dispatch)

Kekuatan Dispatch ada di penulisannya. Ceritanya tajam, sinis, dewasa dan penuh humor gelap khas dunia superhero yang sudah “lelah”.
Setiap karakter di game ini punya trauma dan masa lalu yang rumit, ada yang kehilangan makna hidup, ada yang berusaha relevan menjadi pahlawan, setelah sebelumnya menjadi penjahat.

Robert sendiri adalah sosok yang menarik. Ia pernah menjadi pahlawan besar, tapi kini harus menerima kenyataan pahit. Dia tidak memiliki kekuatan apa-apa selain armor bipedal dengan senjata canggih. Jadi ketika armornya yang diberi nama Mecha Man hancur, dia harus puas berada di balik meja untuk memimpin tim mantan penjahat yang arogan, dan sering kali tidak stabil.

Interaksi antar karakter terasa hidup. Pilihan dialog yang kamu ambil bisa membentuk hubungan, memperbaiki kepercayaan, atau malah memicu konflik baru.
Semua dibungkus dalam gaya visual yang menyerupai serial animasi dewasa penuh ekspresi, tapi tetap minimalis dan elegan.

2. Campuran Narasi dan Manajemen

ss_e821251aca2d2f5a6ac255b788cbf6c02904f379.1920x1080.jpg
Dok. AdHoc Studio (Dispatch)

Gameplay Dispatch bisa dibilang setengah visual novel, setengah game strategi ringan. Kalau kamu pernah memainkan game 911 Operator buatan Jutsu Game, Dispatch benar-benar mencomot gameplay tersebut dan menambahkan beberapa fitur baru seperti hacking dan kondisi-kondisi khusus yang bisa mengacaukan misi.

Di luar gameplay Dispatch kamu akan mengobrol, memilih dialog, dan menentukan arah cerita. Proses inilah yang menentukan jalan cerita kamu selama bekerja di SDN.

Masing-masing karakter punya kemampuan, ego, dan moralitas berbeda. Kirim orang yang salah ke misi yang salah, dan hasilnya bisa kacau, bukan hanya misi gagal, tapi juga hubungan antar karakter bisa rusak atau bahkan cidera parah sehingga tidak bisa lagi bekerja di sepanjang shift.

Kamu jadi bukan sekadar pemain, tapi semacam “HRD-nya para pahlawan super” yang harus menyeimbangkan profesionalitas dan empati.

3. Deretan Pengisi Suara Bertabur Bintang

ss_395c301af733dd84b526d5d6e0e9c4c3446b4a18.1920x1080.jpg
Dok. Adhoc Studio (Dispatch)

Game Dispatch (2025) memamerkan jajaran pengisi suara kelas atas yang membuat setiap karakter terasa hidup. Aaron Paul memimpin sebagai Robert Robertson III alias Mecha Man, membawa kedalaman emosional yang khas seperti perannya di Breaking Bad.

Laura Bailey (Abby di The Last of Us Part II) tampil sebagai Invisigal, sementara Jeffrey Wright (Westworld, The Batman) mengisi suara Chase dengan karisma tenangnya. Erin Yvette dan Alanah Pearce masing-masing berperan sebagai Blonde Blazer dan Malevola, menghadirkan kombinasi humor dan ketegangan yang seimbang. Tak ketinggalan, Jacksepticeye muncul sebagai Punch Up dan Travis Willingham (Fullmetal Alchemist) sebagai Phenomaman. Kehadiran mereka menjadikan Dispatch terasa seperti pertemuan antara Hollywood, industri game, dan dunia kreator digital penuh warna, karisma, dan suara yang tak mudah dilupakan.

4. Kesimpulan

20251108013121_1.jpg
Dok. AdHoc Studio (Dispatch)

Dispatch bukan game superhero yang biasa. Tidak ada pertarungan spektakuler, tidak ada ledakan besar. Tapi justru karena itu, game ini terasa segar.

Ia mengajak kita melihat apa yang terjadi di balik layar pahlawan, dan bagaimana bahkan mereka yang “tidak lagi di lapangan” masih harus berjuang dengan cara yang realistis dan bahkan romantis.

Game ini cocok untuk kamu yang suka cerita interaktif seperti Life is Strange atau The Wolf Among Us. Tapi kalau kamu mencari aksi cepat dan gameplay berat, mungkin akan terasa terlalu lambat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Game

See More

6 Map Roblox yang Bisa On Mic, Cocok buat Mabar dengan Teman

14 Des 2025, 11:00 WIBGame