8 Fakta Leviathan Axe, Senjata Kratos di God of War: Ragnarok

Kapak satu ini bisa dibilang merupakan salah satu buatan terbaik dari Huldra bersaudara.

Hal itu diakui sendiri oleh Brok dan Sindri saat kembali melihat senjata tersebut untuk sekian lama.

Leviathan Axe dilengkapi dengan dua slot untuk mengeluarkan semua jenis serangan es dari bilah kapaknya.

Tidak hanya itu, Leviathan Axe merupakan karya terakhir mereka sebelum berpisah jalan. Hal itu terlihat saat Brok menunjukkan logo bengkel mereka yang masih utuh di gagang kapak tersebut ketika bertemu dengan Kratos untuk pertama kalinya.

Ada alasan mengapa Brok dan Sindri begitu serius dalam penciptaan senjata tersebut.

Leviathan Axe rupannya memang dibuat secara khusus untuk mengimbangi kekuatan Mjolnir, palu yang digunakan Thor untuk menghabisi kaum Jotnar hingga mereka nyaris punah.

Tak heran jika Leviathan Axe diperlihatkan mampu beradu dengan Mjolnir yang terkenal dengan tingkat kekerasannya yang luar biasa.

Hal ini juga menjelaskan mengapa kapak satu ini memiliki kemampuan yang mirip dengan Mjolnir, di mana ia bisa terbang kembali ke Kratos setelah dilempar jauh.

Menurut pengakuan Brok, nama Leviathan sendiri terinspirasi dari ukuran gigantik yang dimiliki Jormungandr.

Yang sedikit mengherankan, nama Leviathan justru terkait dengan kepercayaan Yudaisme, di mana nama tersebut memang menggambarkan sosok ular raksasa.

Uniknya, di mitologi Norse sendiri ada nama senjata yang memiliki sedikit kemiripan dari segi pengucapan, yaitu Lævateinn yang ternyata merupakan senjata buatan dewa kelicikan Loki yang dideskripsikan sebagai tongkat atau tombak dalam puisi Edda.

Setelah merampungkan Leviathan Axe, Brok dan Sindri sempat memberikannya ke Laufey, Jotnar terakhir yang masih hidup di Midgard.

Ia sendiri sempat memakainya dalam perjuangannya melawan kaum Aesir sampai bertemu dengan Kratos.

Sebelum meninggal, Laufey sempat memberikan kapak tersebut pada Kratos agar suaminya bisa bertahan hidup dan melindungi putra tunggal mereka, Atreus.

Alasan mengapa kekuatan es dari kapak ini sangat mematikan rupanya pernah diungkap oleh salah satu penciptanya.

Saat Kratos pertama kali bertemu dengan Sindri, Dwarf tersebut sempat berkata bahwa Leviathan Axe diisi dengan gema teriakan sekitar dua puluh Frost Troll.

Kekuatan es dari kapak tersebut diketahui bisa ditingkatkan lebih jauh lagi dengan material Frozen Flame yang bisa ditemukan Kratos sepanjang petualangannya.

Dengan memakai elemen es sebagai basis serangan, Leviathan Axe dikenal bisa membekukan target apapun mulai dari para monste sampai ke elemen lainnya seperti petir.

Hal itu diperlihatkan saat pertarungan pertama Kratos dan Thor, di mana benturan senjata mereka menghasilkan petir yang membeku oleh es.

Fenomena tersebut rupanya bukan yang pertama yang terjadi. Berdasarkan cerita para arwah yang ditemui Kratos, Thor sendiri pernah melihat petirnya dibekukan saat bertarung melawan Laufey di Vanaheim.

Sama seperti Mjolnir yang ternyata tak bisa menghancurkan beberapa objek seperti pohon Mimir, Leviathan juga memiliki sesuatu yang tak bisa dilawan.

Freya mengatakan bahwa kapak tersebut tak akan berguna jika digunakan untuk melawan para makhluk yang sudah mati seperti penghuni Helheim.

Oleh karena itu, Kratos pun dengan terpaksa harus mengambil kembali Blade of Chaos sebagai pilihan terakhir.

Berbeda dengan Blade of Chaos yang pernah memberi pengalaman traumatik pada Kratos, kapak satu ini justru mendapat kesan yang berbeda.

Ada satu momen di mana Atreus bertanya pada ayahnya tentang senjata apa yang paling difavoritkan. Kratos mengelak dan hanya menjawab kalau semua senjata adalah alat belaka.

Namun saat Atreus berkata bahwa ia menyukai Leviathan Axe, Kratos malah mengakui kalau ia juga begitu menyukai senjata tersebut.

Itulah fakta-fakta menarik Leviathan Axe, kapak favorit Kratos di God of War: Ragnarok.

Bagaimana pendapat kalian?