Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
My Hero One's Justice 2 adalah adaptasi terbaru game My Hero Academia. Banyak karakter favorit anime dan manga yang muncul. Tapi apa game-nya bagus?
Simak review My Hero One's Justice 2 berikut ini untuk jawabannya!
1. Story Mode sajikan kisah dari setelah kekalahan All For One hingga akhir Shie Hassaikai
My Hero One's Justice 2 menyajikan dengan setia kisah versi animenya. Story Mode game ini dimulai dari kejadian-kejadian setelah All For One kalah, dan All Might permanen tak bisa menggunakan kekuatannya lagi.
Dengan cuplikan-cuplikan ala buku komik, kamu pun melihat mulai dari kira-kira setelah Deku dan kawan-kawan pindah ke asrama, dan lanjut hingga melawan Overhaul dan Shie Hassaikai.
Di Story Mode ini, kamu uniknya tidak memainkan Deku saja. Kalau memang kamu lagi di bagian pertarungan Shoto Todoroki, Katsuki Bakugou, Kirishima, dan hero lain, ya mereka yang kamu mainkan.
Uniknya, ada twist lho pada mode ini. Bila kamu sudah menyelesaikan alur para hero, kamu bisa merasakan juga Story dari sisi villain! Minimal, kamu mendapat kesempatan melihat gimana pikiran para villain di bagian cerita tersebut.
Ganjalan saya sih satu: karena cerita yang tersaji setia dengan animenya, gimana pun kamu bertarung, hasil duelnya akan tetap sama. Adegan selanjutnya berlangsung seperti anime.
Model cerita begini membuat aksi baku hantam kita melawan musuh jadi terasa remeh.
Untungnya, beberapa pertarungan cerita memasukkan juga dialog-dialog berkesan di animenya. Terutama duel yang memang panas, seperti Deku lawan Bakugou, di mana Bakugou meluapkan rasa frustrasinya di sepanjang pertarungan.
Baca Juga: Plus Ultra! My Hero Academia Heroes Rising Tayang di Indonesia 8 April
2. Gameplay sederhana, tapi visualnya menarik
Pada dasarnya gameplay My Hero One's Justice 2 ya tidak beda jauh dari anime berjenis fighting dengan arena 3D, model-model Jump Force. Kontrolnya sederhana dan mudah dipelajari.
Yang membedakan My Hero One's Justice 2 dengan Jump Force adalah, meski karakter yang terlibat bisa tiga lawan tiga, sebenarnya pertarungannya tetap one on one.
Karakter utama yang bertarung tetap satu. Tapi kamu bisa memanggil dua hero sidekick untuk mengganggu musuh, atau bahkan meluncurkan jurus pamungkas mereka.
Secara keseluruhan, saya justru lebih suka model seperti ini ketimbang tiga lawan tiganya Jump Force.
Dari segi kontrol dan mekanik, My Hero One's Justice 2 terasa sederhana dan agak dangkal. Begitu kamu memahami sepenuhnya mekanik permainan ini, kamu pun bisa menggunakan seluruh karakter yang tersedia tanpa masalah.
Setidaknya, setiap pertarungan masih bisa tetap terasa memukau karena efek-efek visualnya. Penggemar My Hero Academia bisa dibuat senang sama hal ini.
Arena di My Hero Academia bisa hancur karena efekmu. Musuh bisa terlempar dan menancap ke gedung, lalu kamu dapat bertarung di sisi gedung tersebut.
Kamu bertarung di dalam ruang kelas UA? Ruang kelas itu bisa hancur. Dindingnya ambruk, atapnya rontok memperlihatkan lantai di atasnya. Unsur seperti ini membuat pertarungan terasa lebih chaos tapi fun.
Selain itu, setiap jurus para hero dan villain pun tersaji dengan visual mantap. Benar-benar sesuai dengan anime dan manganya.
3. Selesai dengan Story Mode? Masih ada mode lain yang bisa menghiburmu
Kalau Story sudah selesai, apalagi yang bisa dilakukan?
Tentunya kamu bisa bertarung multiplayer lewat offline atau online. Tapi My Hero One's Justice 2 memberikan mode-mode asyik juga untuk single player.
Ada Arcade, di mana kamu bisa bertarung melawan sederetan musuh. Di mode ini, kamu bisa melihat interaksi singkat juga antara karakter jagoanmu dengan musuh-musuh mereka.
Lalu ada Mission, di mana kamu seperti beroperasi dengan agensi heromu sendiri. Awalnya kamu hanya punya Deku, tapi kamu kemudian bisa mendatangkan tokoh-tokoh lain dengan membayar mereka. Tenang, mereka dibayar dengan uang dari game kok bukan uang beneran.
Di Mission ini, kamu akan menjadi hero yang berusaha menghentikan suatu area dihancurkan. Akan terbentang grid yang diisi oleh musuh-musuh yang harus kamu tangani. Setiap penjahat dapat menimbulkan kerusakan di area mereka bila mereka tidak ditangani.
Nah, kamu pun bisa membangun tim impianmu. Mau mencoba menyelesaikan misi dengan trio standar Ochako-Iida-Deku? Bakugou-Kaminari-Kirishima? Selama kamu sudah memperoleh mereka, bisa-bisa saja.
Tapi jangan lupa: setiap karakter di Mission berawal dari level 1. Jangan lupa tingkatkan kekuatan mereka!
Secara keseluruhan, Mission ini adalah mode yang bisa menguras waktumu setelah menyelesaikan Story.
4. Jadi bagus gak?
My Hero Ones Justice 2 bisa memukau para penggemar My Hero Academia. Dengan game ini, kamu bisa memainkan para hero favoritmu dan membangun tim-tim yang unik.
Yang jadi masalah adalah sistem pertarungannya yang dangkal ini bisa membuat cepat bosan juga. Begitu kamu tahu dasarnya, pertarungannya ya terasa begitu-begitu saja.
Kalau kamu tidak suka tipe game seperti itu, setelah selesai terpukau oleh efek-efek game serta bernostalgia dengan ceritanya, kamu bisa jadi akan bosan.
Meski begitu, saya memberikan nilai plus pada tambahan mode seperti Mission. Fitur kustomisasinya juga menarik, meski sayang fitur tersebut juga kurang dalam dan tidak menyajikan banyak pilihan.
Setidaknya kamu tetap bisa mengganti variasi pakaian dan aksesoris heromu sih.
Secara keseluruhan, saya bisa memberikan game ini nilai 3,5/5. Cukup fun, terutama untuk dimainkan sekumpulan fan My Hero Academia saat lagi kumpul bareng. Tapi kalau kamu memainkannya sendirian, kamu bisa cepat bosan.
Baca Juga: 5 Hero Teratas My Hero Academia Setelah All Might Pensiun