Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Mendekati E3 2017, Berikut Rekap 5 Momen Ikonik Pembawa Hype dalam Sejarah E3!

E3 selalu identik dengan momen-momen ikonik yang memancing hype. Berikut rekap 5 dari semua momen-momen E3 yang memancing reaksi meriah para gamer.

[duniaku_baca_juga]

Electronic Entertainment Expo, atau yang biasa dikenal dengan singkatannya E3, adalah salah satu event terbesar dalam industri gaming yang biasa diadakan di awal musim panas tiap tahunnya. E3 selalu dijadikan ajang bagi para raksasa industri gaming untuk mengumumkan dan mengiklankan proyek-proyek baru yang mereka garap, terkadang menciptakan momen yang tidak terlupakan dan memunculkan

hype

yang sangat besar dari kalangan gamer.

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/06/06/ea-play-e3-2017-games/" title="Memprediksi Menu EA Selama E3 2017, Ada Game Apa Saja?"]

Dari semua momen-momen-momen pencipta

hype

yang telah terjadi di E3 selama kurang lebih 20 tahun, penulis telah merekap 5 momen-momen yang menurut penulis sendiri ikonik dan telah menjadi dasar dalam meneliti kultur

hype

itu sendiri.

[page_break no="5" title="Sony $299 - E3 1995"]

Siapa sangka salah satu senjata besar marketing Sony Playstation hanyalah 3 digit angka...[/caption]

Tahun

1995

merupakan tahun pertama diadakannya E3 secara resmi, tepatnya pada bulan Mei yang bertempat di Los Angeles Convention Center. Meskipun baru pertama kali diadakan, para raksasa industri gaming tidak membuang kesempatan ini untuk memasarkan produk-produk mereka. Di tengah ladang kompetisi ini ialah Sega dan Sony.

Ditundanya perilisan konsol terbaru Nintendo pada saat itu membuat Sega mampu memulai E3 1995 dengan meriah. Di luar dugaan, Sega mengumumkan untuk merilis Sega Saturn di hari presentasi mereka, di mana beberapa unit Saturn telah dikirim ke toko-toko yang tersebar di Amerika secara diam-diam dan dibanderol harga $ 399.

Sony yang baru masuk ke pasar konsol ternyata punya kejutan sendiri. Ketika semua orang mengira PlayStation akan dibanderol dengan harga yang lebih mahal dibanding Saturn, Steve Race maju ke podium dan hanya mengutarakan satu hal, “

Two ninety-nine

.” Selisih $ 100 ini disambut meriah oleh auditorium dan Sony pun resmi mematenkan diri mereka di pasar konsol selama bertahun-tahun ke depannya. Berikut adalah momen diumumkannya harga resmi Sony Playstation di E3 1995.

[duniaku_adsense]

[page_break no="4" title="Nintendo

Twilight Princess -

E3 2004"]

Legend of Zelda selalu menjadi seri yang paling ditunggu para fans, hal ini tidak berbeda dengan apa yang terjadi pada tahun 2004.[/caption]

E3 tahun

2004

tidak memiliki begitu banyak momen yang ikonik. Hal ini dikarenakan tidak adanya pengumuman

hardware

terbaru dari Microsoft dan Sony dan beberapa game yang ditunggu-tunggu tidak dimunculkan para

developer

di tahun tersebut, seperti

GTA San Andreas

misalnya. Akan tetapi, Nintendo mengubah E3 2004 yang mayoritas adalah

snoozefest

menjadi acara yang lebih menarik melalui dua hal.

Yang pertama adalah diperkenalkannya Nintendo DS,

handheld

besutan Nintendo yang nantinya akan menjadi

handheld

terlaris sepanjang masa. Yang kedua adalah mengagetkan para pengunjung yang sudah hampir meninggalkan ruang konferensi dengan trailer

Zelda Twilight Princess

.

Legend of Zelda Wind Waker

membawa perdebatan di kalangan fans

Legend of Zelda

dikarenakan

art style

-nya yang terlalu kartun. Meskipun merupakan game yang sangat bagus, beberapa fans masih menginginkan sebuah

s

piritual successor

dari

Legend of Zelda

era N64, dan Nintendo mengabulkan permintaan mereka dengan ditunjukkannya

Legend of Zelda Twilight Princess

di detik-detik terakhir presentasi mereka, membawa para gamer ke dalam

hype train.

Sambutan meriah dari para pengunjung dapat dilihat sendiri dalam video berikut.


Entry nomor 3 dan 2 adalah satu contoh kompetisi yang menegangkan antar raksasa industri gaming. Penasaran? Cek halaman berikutnya!

[page_break no="3" title="Sony Memberi Pukulan terhadap Microsoft

-

E3 2013"]

Bravo Sony, Bravo...[/caption]

[duniaku_baca_juga]

Microsoft mendapatkan banyak kecaman dari kalangan gamer dikarenakan kebijakan-kebijakan anti konsumen yang mereka lakukan pada saat itu. Kewajiban

always online

yang dimiliki Xbox One mengakibatkan game-game seken tidak dapat dipakai oleh pengguna Xbox One lain, sehingga meminjamkan game dan menjual game yang telah terpakai tidak dapat dilakukan.

Sony kemudian menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan pamor konsol PlayStation 4 mereka dengan mengumumkan bahwa mereka tidak akan melarang peminjaman dan penjualan game yang telah terpakai. Kebijakan anti DRM ini kemudian disambut dengan meriah oleh para pengunjung yang saat itu berada di Auditorium. Pukulan dari Sony ini tampaknya cukup keras, terbukti dari penarikkan kebijakan

always online

dan DRM pada Xbox One oleh Microsoft tidak lama setelahnya.

Ouch!

[page_break no="2" title="Microsoft Tidak Mau Kalah! - E3 2015"]

Perlawanan balik dari Microsoft...[/caption]

[duniaku_adsense]

Setelah dua tahun sebelumnya dipukul oleh Sony atas kebijakan anti konsumernya, Microsoft memberikan jaminan kepada para pengguna Xbox One bahwa mereka selama ini tetap mendengar

feedback

dari konsumen mereka. Mereka membuktikan hal ini dengan mengumumkan bahwa

backwards compatibility

akan hadir di Xbox One. Ini berarti para pemilik Xbox One dapat memainkan game-game Xbox 360 yang tersedia, dan kabar baiknya lagi, game-game yang telah dimiliki sebelumnya tidak perlu dibeli lagi!

Hal ini disambut meriah oleh para pengguna Xbox One dan para gamer secara umum, terutama dikarenakan kompetitor Microsoft

,

Sony dengan Playstation 4 nya, hanya mampu memberikan fitur

backwards compatibility

yang terbatas melalui layanan

Playstation Now

dan beberapa game klasik yang dirilis di

Playstation Network

.

Semoga Sony mengikuti Microsoft untuk menciptakan layanan

backwards compatibility

, seperti ketika Microsoft menarik kebijakan DRM nya pada tahun 2013. Kompetisi seperti ini ada baiknya terus dilakukan untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam industri gaming, dimana persaingan akhirnya menghasilkan produk-produk dan kebijakan yang akan terus memfasilitasi kepuasan gamer sebagai konsumen.


Entry nomor 1 adalah salah satu comeback terbaik dalam sejarah E3 yang berpusat kepada satu orang, siapakah dia? Buka halaman selanjutnya kalau penasaran!

[page_break no="1" title="1. Hideo Kojima, I’M BACK!"]

Tindakan Konami melepas Hideo Kojima adalah salah satu bentuk konkrit dari istilah "Senjata makan tuan."[/caption]

[duniaku_baca_juga]

Hideo Kojima adalah salah satu figur yang paling berpengaruh dalam industri gaming. Karya-karyanya yang selalu inovatif seperti

Metal Gear, Zone of the Enders,

dan

Boktai

selalu mendapatkan pujian dari kalangan gamer. Oleh karena itulah ketika ia disudutkan dalam konflik dengan Konami, banyak dukungan yang meluncur ke arah pencipta

Metal Gear

ini.

Tindakan Konami menghapus namanya dari sampul

Metal Gear Solid V

, pembubaran

Kojima Productions

, dan dikeluarkannya Kojima dari

Konami

membuat salah satu raksasa industri gaming Jepang ini dikecam banyak khalayak. Jangan lupakan juga dibatalkannya

Silent Hills,

yang sepertinya hanya bermuara ke persoalan Konami ke Kojima.

Namun meski berada dalam keadaan yang terpuruk, di balik layar Kojima sibuk mempersiapkan jalan kembali baginya ke dalam industri gaming. Dimulai dari diumumkannya studio in-house miliknya sendiri sampai

partnershipnya

dengan Sony tahun 2015, para penggemar karya maestro satu ini tidak sabar menunggu apa yang dipersiapkan Kojima bersama studionya. Pertanyaan ini kemudian terjawab di

press conference Sony

pada saat E3 2016 tahun lalu. Kojima dengan diiringi musik dari film

Mad Max Fury Road

berjalan dari belakang panggung dan kemudian berkata dengan lantang “Hello Everyone, I’M BACK!!”

Hal ini disambut sangat meriah oleh para pengunjung, dan tanpa basa-basi Kojima langsung menayangkan trailer pertama proyek terbarunya,

Dead Stranding

.

[duniaku_adsense]


[duniaku_baca_juga]

Itulah momen-momen ikonik selama E3. Apa yang paling kalian nantikan dalam E3 tahun ini? Suarakan pendapat kalian di kolom komentar ya!

Diedit oleh Fachrul Razi

Share
Topics
Editorial Team
Aditya Pratama
EditorAditya Pratama
Follow Us