Red Guardian (x.com/MarvelStudios)
Film-film Marvel memang identik dengan humor. Namun, dalam beberapa film terakhir seperti Thor: Love and Thunder, ada tren yang agak mengganggu, di mana humor terasa berlebihan dan tidak tahu kapan harus berhenti, bahkan di momen-momen yang sebenarnya lebih efektif jika dibiarkan serius.
Lalu, bagaimana dengan Thunderbolts*? Apakah film ini juga masih penuh dengan humor?
Tentu saja, Thunderbolts* tetap menyajikan banyak adegan lucu. Namun, komedinya terasa lebih terkendali dan tahu batas. Mungkin karena dalam tim ini, yang benar-benar "pelawak" adalah Red Guardian, sementara Bob sering kali memberikan humor canggung. Anggota lainnya cenderung mengandalkan komentar sinis atau sarkasme untuk memberi warna humor dalam interaksi mereka.
Salah satu momen yang menonjol adalah ketika Yelena mengungkapkan kepada Red Guardian bahwa dia merasa kesepian. Red Guardian, yang memang memiliki peran sebagai comic relief dalam film ini, bisa saja merespons dengan kata-kata yang tidak tepat atau mencoba membuat penonton tertawa dengan cara yang tidak sensitif. Namun, alih-alih meremehkan, dia merespons dengan cara yang lebih hangat, seperti seorang ayah yang berusaha sebaik mungkin menghadapi penderitaan batin anaknya.
Momen tersebut sangat berisiko untuk dirusak oleh humor yang tidak pada tempatnya. Namun, film ini berhasil menjaga keteguhan emosi, membiarkan momen itu tetap mengena tanpa intervensi komedi yang berlebihan.
Dari sisi ini, saya merasa humor dalam Thunderbolts* memang memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan film MCU kebanyakan. Lebih bijaksana, lebih peka, dan lebih tahu kapan momen harus diserahkan pada emosi dan bukan sekadar tertawa.