Tom pusing - tom and jerry. (Dok. MGM/Tom and Jerry)
Ini salah satu miskonsepsi lucu tapi cukup mengkhawatirkan, dan berlaku untuk penonton kartun maupun anime.
Dalam kartun klasik, saat karakter (baik manusia maupun hewan lucu) kena pukulan keras atau tertimpa benda berat, reaksi mereka biasanya sekadar benjol raksasa, wajah peyok, atau bahkan pingsan sejenak… lalu bangun kembali seperti tidak terjadi apa-apa. Kadang cuma ada animasi burung-burung berputar di atas kepala mereka.
Anime kadang menampilkan versi yang sedikit lebih dramatis. Dalam adegan pertarungan, satu karakter tumbang dan tak sadarkan diri setelah menerima serangan pamungkas. Tapi tidak lama kemudian, dia bisa bangkit, meski babak belur, tetap mampu berdiri dan bicara seolah pingsan tadi hanyalah jeda sejenak.
Namun di dunia nyata, kehilangan kesadaran, bahkan untuk beberapa detik saja, bisa menjadi indikasi cedera otak serius.
Menurut Chris Nowinski, pendiri Concussion Legacy Foundation dan mantan pegulat WWE, durasi pingsan setelah benturan keras punya korelasi langsung dengan tingkat keparahan cedera otak. Dalam wawancaranya dengan The New York Times, Nowinski menjelaskan:
"Ada korelasi antara lamanya seseorang tak sadarkan diri dan tingkat keparahan cedera otak. Jika hanya di bawah 30 detik, risikonya memang tidak sebesar itu. Tapi jika pingsan selama beberapa menit atau lebih, maka kemungkinan besar ada kerusakan serius pada jaringan otak."
Masalahnya, di banyak tayangan fiksi, knockout sering dianggap sekadar bagian dari aksi dramatis, bukan ancaman medis. Ini membuat penonton (terutama anak muda) memiliki persepsi keliru bahwa pingsan karena pukulan bukanlah sesuatu yang berbahaya. Malah sesuatu yang jantan.
Padahal, di dunia nyata, cedera kepala tidak terlihat jelas secara fisik. Tidak ada benjol kartun atau burung animasi, tapi efek jangka panjangnya bisa mencakup migrain kronis, gangguan konsentrasi, perubahan suasana hati, hingga risiko CTE (Chronic Traumatic Encephalopathy) pada kasus yang ekstrem.