Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
Last Samurai Standing (dok. Netflix/Last Samurai Standing)
Last Samurai Standing (dok. Netflix/Last Samurai Standing)

Intinya sih...

  • Iroha Kinugasa, mantan murid perguruan Kyohachiryu, memiliki kemampuan bertarung tangan kosong yang luar biasa dan mahir pisau lempar.

  • Kyojin Tsuge, mantan ninja dengan kejelian dan informasi yang tidak dimiliki peserta lain, serta kemampuan bertarung yang tidak bisa diremehkan.

  • Shikura Adashino, pendekar Kyohachiryu yang levelnya hampir setara Shujiro, mampu menahan Gentosai dalam duel satu lawan satu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Last Samurai Standing Season 1 menghadirkan deretan pertarungan bersenjata yang intens dan penuh gaya, mulai dari duel satu lawan satu hingga bentrokan brutal antar kelompok.

Dari sekian banyak petarung, siapa yang paling terasa sebagai karakter terkuat di musim pertama?

Berikut adalah pilihan saya!

8. Iroha Kinugasa

potret Kaya Kiyohara(Instagram.com/kaya0130_official)

Iroha Kinugasa adalah mantan murid perguruan Kyohachiryu, dan seperti seluruh saudara seperguruannya yang masih hidup, ia adalah petarung yang sangat terlatih.

Ia menunjukkan kemampuan bertarung tangan kosong yang luar biasa, seperti terlihat dalam perkelahian di rumah makan pada episode 4. Selain itu, Iroha juga mahir pisau lempar dan pertarungan jarak dekat, menjadikannya sosok yang serbaguna dan berbahaya dalam berbagai situasi.

Puncak kemampuannya terlihat di episode 6, ketika ia dikejar oleh Gentosai, monster tua yang ia takuti. Meski ketakutan, Iroha mampu bertahan cukup lama dan bahkan berhasil melukai Gentosai, meskipun kakinya sendiri terluka parah. Aksi nekat dan ketangguhannya memberi cukup waktu bagi dua kakak seperguruannya, Gion Sansuke dan Shikura Adashino, untuk datang membantu.

Iroha mungkin bukan yang terkuat secara kekuatan mentah, tetapi kombinasi teknik, keberanian, dan insting bertarungnya menunjukkan bahwa ia jelas berada di level elite seperti para pendekar Kyohachiryu lainnya.

7. Kyojin Tsuge

Kyojin Tsuge di Last Samurai Standing. (Dok. Netflix/Last Samurai Standing)

Kyojin Tsuge memiliki latar belakang yang langsung membuatnya menarik: ia adalah mantan ninja.

Sikapnya yang ramah, santai, dan cenderung easygoing mungkin membuatnya terlihat tidak mengancam. Namun di balik persona itu, Kyojin memiliki kejelian dan informasi yang tidak dimiliki peserta lain. Ia mengetahui nama-nama pemain besar dalam Kodoku, termasuk fakta bahwa Shujiro adalah Hitokiri Kokushu.

Kemampuannya juga bukan omong kosong. Di episode 5, Kyojin berhasil menghadapi dua polisi terlatih dalam ruang tertutup dan tetap keluar hidup-hidup. Tidak hanya itu, ia juga berhasil kabur dari markas polisi, sesuatu yang sudah menjadi bukti bahwa refleks dan kelincahannya benar-benar ninja banget.

Di akhir episode yang sama, ia bahkan mampu mengelak dan bertahan dari serangan mendadak Shikura Adashino, salah satu pendekar Kyohachiryu yang levelnya hampir setara Shujiro.

Jadi meski tampak santai, Kyojin Tsuge adalah tipikal karakter yang berbahaya tanpa terlihat berbahaya, seorang mantan ninja dengan kecerdikan dan kemampuan bertarung yang sama sekali tidak bisa diremehkan.

6. Shikura Adashino

potret Taichi Saotome (instagram.com/taichisaotome_official)

Dalam kilas balik pembuka episode 2, saat Iroha Kinugasa dan para murid Kyohachiryu sedang berlatih, perhatian mereka teralihkan oleh duel latihan sengit antara Shikura Adashino dan Shujiro.

Mengejutkannya, Shikura-lah yang memenangkan duel itu, meski ia dengan rendah hati menegaskan bahwa jika Shujiro bertarung lebih serius, hasilnya mungkin berbeda. Entah ia merendah atau memang berkata jujur, satu hal jelas: jika Shujiro yang “tidak all-out” saja tidak bisa dikalahkan banyak orang, namun masih bisa dikalahkan Shikura, itu menunjukkan level Shikura tidak main-main.

Momen paling mencolok terjadi di episode 6, ketika Gentosai, monster tua yang bahkan ditakuti seluruh Kyohachiryu, muncul. Shikura mampu menahan Gentosai dalam duel satu lawan satu, memberi waktu bagi Gion Sansuke untuk membawa Iroha yang terluka menjauh. Ia bahkan sempat melukai punggung Gentosai, prestasi luar biasa. Setelah itu, Shikura berhasil mundur dengan selamat.

Shikura memang belum mendapat sorotan penuh di Season 1, tetapi petunjuk-petunjuk ini sudah cukup membangun gambaran: para murid Kyohachiryu yang ikut Kodoku benar-benar berada di kelas elite. Dan Shikura tampaknya berada sangat dekat dengan level Shujiro.

5. Kamuykocha

Kamuykocha di Last Samurai Standing. (Dok. Netflix/Last Samurai Standing)

Di episode 3, kelompok kecil kita (Shujiro, Futaba, dan Iroha Kinugasa) disergap sekelompok peserta Kodoku, beberapa di antaranya adalah pemanah. Namun ancaman itu langsung runtuh ketika Kamuykocha, peserta dari bangsa Ainu, muncul dan mempermalukan mereka semua dengan bidikan yang nyaris sempurna. Setiap anak panahnya bukan hanya akurat, tapi juga bertenaga, sampai-sampai ada korbannya yang terlihat terdorong saat terkena tembakan.

Kamuykocha jelas bisa menjadi ancaman yang mengerikan bagi Shujiro dan Iroha. Namun ia memiliki prinsip yang sangat kuat: “Membunuh anak-anak adalah kejahatan terbesar; dan mereka yang melindungi anak harus dihormati.”

Karena Shujiro dan Iroha sedang melindungi Futaba, yang masih sangat muda, Kamuykocha memutuskan tidak melawan mereka, selama mereka tetap menjaga gadis itu. Kode moralnya membuatnya berbeda dari banyak peserta Kodoku lain yang haus darah tanpa arah.

Yang menarik, kemampuan Kamuykocha bukan hanya di memanah. Di episode 4, ia berhadapan langsung dengan Bukotsu Kanjiya, yang menggunakan kelincahan dan bahkan “tameng hidup” untuk mendekatinya. Mengejutkannya, Kamuykocha masih mampu mengimbangi mantan Hitokiri itu dalam pertarungan jarak dekat sebelum duel mereka akhirnya dihentikan.

Dengan kombinasi prinsip kuat, teknik tinggi, dan fleksibilitas bertarung, Kamuykocha terasa seperti sosok yang sangat potensial menjadi sekutu berharga bagi Shujiro atau Futaba di Season 2.

4. Bukotsu Kanjiya

Bukotsu Kanjiya di Last Samurai Standing. (Dok. Netflix/Last Samurai Standing)

Bukotsu Kanjiya adalah sosok yang brutal tanpa batas. Di antara seluruh peserta Kodoku, dialah satu-satunya yang sejak awal diperlihatkan sanggup membantai warga tak bersalah hanya karena ia menginginkannya.

Episode 6 mengungkap alasan kenapa ia begitu kuat: sama seperti Shujiro, Bukotsu dulunya juga seorang Hitokiri. Fakta ini langsung menjelaskan mengapa, meski tampil seperti gelandangan dengan pakaian compang-camping, teknik bertarungnya berada di level yang mengerikan.

Episode 2 menjadi penegasan paling jelas tentang bahaya Bukotsu. Ia menghadapi Ukyo Kikuomi, pendekar elegan dari sebuah perguruan ternama, sosok yang dari penampilan dan gaya bertarungnya tampak seperti calon karakter penting. Namun kenyataannya? Ia tewas di episode itu!

Pertarungan itu membuktikan satu hal: Bukotsu tidak akan berhenti berjuang meskipun senjatanya dilucuti.

Pedang besarnya terlepas? Ia masih punya pisau kecil. Didesak? Ia akan menggigit jempol lawannya sampai putus jika bisa.

Ia akan menggunakan apa saja, bahkan tubuhnya sendiri, untuk membunuh. Tekniknya kotor tapi efisien, sangat berbeda dari pendekar perguruan yang terlalu “lurus” dalam bertarung.

Dan pada akhirnya, hanya sesama Hitokiri yang mampu mengimbangi kegilaannya. Shujiro lah yang akhirnya dapat menjatuhkan Bukotsu, setelah duel brutal yang berlangsung nyaris seimbang dari awal sampai akhir.

3. Shujiro Saga (Hitokiri Kokushu)

Junichi Okada sebagai Shujiro Saga. (dok. Netflix/Last Samurai Standing)

Di episode 1, Shujiro bahkan tidak mampu mencabut pedangnya. Trauma akibat dihujani tembakan meriam membuat seluruh tubuhnya gemetar ketika mencoba mencabut pedang, efek PTSD yang membuatnya terlihat jauh dari reputasinya sebagai legenda.

Namun begitu Shujiro akhirnya mampu menghunus pedangnya, penonton langsung diingatkan siapa dirinya sebenarnya: Hitokiri Kokushu, algojo era lama yang pernah ditakuti banyak orang. Dalam sekejap, ia mampu membantai para penjaga Kodoku bersenjata senapan, tak lama setelah mereka mengeksekusi kontestan yang mencoba mundur dari kontes. Betapa fantastisnya situasi itu, pedang melawan senapan, justru semakin memperlihatkan keahliannya.

Reputasinya bukan isapan jempol. Di masa lalu, Shujiro pernah mengalahkan Bukotsu Kanjiya dengan sangat mudah. Dan di masa kini, meski kondisinya jauh dari prima, ia tetap bisa mengimbangi pertarungan melawan orang yang sama.

Tak diragukan lagi: meski rapuh secara mental dan dihantui masa lalu, Shujiro Saga tetap salah satu petarung terkuat di Season 1 dan salah satu yang paling ditakuti.

2. Sakura (Hanjiro Nakamura)

Sakura di Last Samurai Standing. (Dok. Netflix/Last Samurai Standing)

Sakura adalah anggota kubu penyelenggara Kodoku, dan sejauh ini, dialah enforcer terkuat yang mereka miliki.

Di episode 1, Sakura langsung menunjukkan kelasnya dengan memenggal Jinbe Ando (diperankan Takayuki Yamada!), seorang polisi legendaris yang digambarkan sebagai “pria yang, jika lahir sedikit lebih awal, bahkan para hitokiri dan Shinsengumi pun akan kesulitan melawannya.” Menghabisi sosok sekuat itu hanya dalam hitungan detik sudah cukup menggambarkan betapa berbahayanya Sakura.

Pria berbekas luka jelas di wajahnya ini juga sempat menekan Shujiro dalam duel mereka. Shujiro hanya bisa melarikan diri karena bom asap Iroha datang tepat waktu. Tanpa intervensi itu, hasilnya hampir pasti fatal.

Lebih mengerikan lagi: dalam universe seri ini, Sakura-lah eksekutor yang membunuh Toshimichi Ōkubo, salah satu pejabat paling berpengaruh di Jepang dan orang yang paling mungkin bisa membubarkan Kodoku.

Dengan Bukotsu Kanjiya sudah tersingkir di Season 1, posisi Sakura semakin kuat. Bersama Gentosai, ia tampaknya akan menjadi ancaman terbesar bagi Shujiro di season berikutnya.

1. Gentosai

Gentosai di Last Samurai Standing. (Dok. Netflix/Last Samurai Standing)

Sejauh ini, Gentosai lebih mirip monster daripada manusia.

Ia ditakuti oleh seluruh murid perguruan Kyohachiryu, dan bahkan yang terbaik yang pernah dicapai siapa pun saat melawannya hanyalah melukainya sedikit. Gentosai tetap hidup, tetap ganas, dan jelas berpotensi menjadi ancaman besar di Season 2.

Apa yang membuatnya begitu menakutkan?

Kyohachiryu digambarkan sebagai perguruan yang murid-muridnya luar biasa kuat. Namun Iroha dan rekan-rekannya sama sekali tidak percaya diri menghadapi Gentosai seorang diri. Mereka memilih mengumpulkan seluruh saudara seperguruan yang tersisa hanya untuk memiliki peluang membunuhnya.

Dan fakta paling mengerikan?

Ketika Gentosai sudah dikeroyok oleh tiga pendekar Kyohachiryu sekaligus, Iroha, Gion Sansuke, dan Shikura Adashino, ketiga petarung itu memilih mundur daripada memaksa melanjutkan pertarungan.

Jika tiga pendekar elit saja memilih kabur, dapat dibayangkan seberapa jauh level Gentosai berada di atas kontestan lain.

Nah itu delapan karakter terkuat di Last Samurai Standing season 1.

Favoritmu siapa?

Sampaikan di kolom komentar!

Editorial Team