7 Hal yang Tak Disadari di Upin dan Ipin Episode Dugaan Puasa

Bagian awal episode "Dugaan Puasa" memperlihatkan Upin dan Ipin yang sedang membantu Kak Ros membakar ayam sambil bersenda gurau. Tak lama kemudian, Tok Dalang datang. Keduanya segera menghampiri Atok dan meninggalkan tanggung jawab mereka.

Ternyata, Tok Dalang datang untuk mengantarkan kue seri muka untuk takjil Upin dan Ipin. Saat Tok Dalang mampir, waktu berbuka puasa sudah hampir tiba. Akhirnya, Opah menyarankan agar Atok ikut berbuka bersama mereka. Tanpa pikir panjang, Tok Dalang langsung menerima ajakan tersebut dan masuk ke rumah bersama Upin dan Ipin.

Pada adegan tersebut, disorot rumah Opah dari kejauhan. Di balik jendela rumah, samar-samar terlihat Tok Dalang yang melompat kegirangan seperti salto ke kursi yang berada di ruang tamu.

Saat sedang menikmati menu takjil, Opah sempat bertanya kepada Tok Dalang mengenai kegiatan di masjid selama bulan Ramadan kali ini. Saat itu, Atok menjelaskan bahwa ada sesuatu yang istimewa, yaitu tentang imam salat tarawih baru di masjid mereka.

Tok Dalang mengatakan bahwa imam baru ini adalah seorang tahfiz alias penghapal Alquran. Ditambah lagi, dia merupakan pemuda asli dari Kampung Durian Runtuh.

Sosok yang Tok Dalang maksud tersebut adalah Abang Iz. Hal ini baru akan diungkap pada episode setelahnya, yakni episode "Raya Penuh Makna".

Untuk memenuhi permintaan tolong dari Tok Dalang pada malam sebelumnya, Upin, Ipin, Mail, Ehsan, dan Fizi kembali datang ke masjid Kampung Durian Runtuh pada keesokan harinya. Di sana, ada banyak warga kampung yang terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Ketika Ipin dan Ehsan sedang membantu Tok Dalang mengangkat kuali berukuran besar yang sepertinya akan digunakan untuk memasak bubur lambuk, tampak Jarjit dengan topeng Kamen Ridernya yang bersembunyi di semak-semak di depan pintu gerbang masjid.

Kira-kira, Jarjit lagi ngapain, ya? Mungkinkah dia menyusup agar bisa mendapatkan bubur lambuk? Soalnya, Jarjit ini paling suka momen Ramadan, sebab ada banyak menu takjil favorit yang bisa dia nikmati.

Setelah urusan di masjid rampung, Upin dan Ipin pulang dan menceritakan peristiwa lucu yang terjadi ketika mereka dan teman-temannya sibuk mengangkut air dari toilet menggunakan ember karena saat itu air telah mati dan mereka tak bisa mengandalkan air keran.

Ada adegan ketika Fizi mengeluh kelelahan dan hampir meminum air yang tengah ia angkat bersama Ehsan menggunakan ember. Di belakang Fizi dan Ehsan, terlihat 2 warga yang malah bersantai sambil bercengkerama di saat orang lain sibuk dengan tanggung jawab masing-masing.

Hari semakin sore, tetapi air dan listrik tak kunjung menyala. Kak Ros sudah sangat kelelahan karena dia seorang diri harus mondar-mandir mengangkut seember air yang sangat berat dari bak di kamar mandi untuk kebutuhan memasak dan mencuci.

Wajah Kak Ros saat itu sudah sangat pucat, dia akhirnya meminta tolong agar adik kembarnya mau mengipasinya.

Upin dengan sigap datang dan segera mengerjakan permintaan Kak Ros. Melihat kakaknya pucat, Upin berinisiatif untuk menawari Kak Ros minum. Kak Ros langsung mengiyakan tawaran Upin.

Upin pun memberikan Kak Ros segelas air dari dalam kulkas. Melihat kakaknya minum, Ipin langsung mengingatkan bahwa Kak Ros sedang berpuasa. Kak Ros tersadar dan menyemburkan air dari mulutnya ke wajah Upin, lalu marah ke adiknya tersebut.

Saat mengamuk, barang-barang di sekitar Kak Ros langsung melayang, seakan-akan kakaknya Upin dan Ipin ini punya kekuatan telekinesis. Lalu, ketika amarahnya meredam, terlihat barang-barang yang semula melayang pun terjatuh dan berserakan.

Keesokan harinya, Upin dan Ipin sudah kembali bersekolah. Namun, listrik dan air tak juga menyala. Keduanya berkumpul bersama beberapa teman sambil mengeluhkan hal tersebut.

Karena kipas tak dapat dinyalakan, murid-murid pun kepanasan. Mei Mei yang berkacamata sampai harus melepas kacamatanya tersebut untuk mengelap wajahnya yang basah akibat keringat.

Ada momen lucu di saat Mail yang duduk di sebelah Mei Mei melihat mata Mei Mei yang juling ketika kacamatanya dilepas. Mail terlihat kaget. Mungkin, dia tak mengira bahwa mata teman sebangkunya tersebut bisa seperti itu.

Masih di momen yang sama, tak lama setelah terkejut melihat mata Mei Mei, Mail menjelaskan alasan mengapa ia dan ibunya tak berjualan di bazar Ramadan. Semua penyebabnya adalah karena air yang tak tersedia. Padahal, sebagai penjual makanan, mereka harus memastikan bahwa hidangan tersebut harus selalu bersih.

Ketika Mail bercerita, Mei Mei terlihat memandangi Mail dengan cara yang membuat kita salah fokus. Mei Mei melihat Mail sambil tersenyum seolah kagum. Atau, ada maksud lain di balik senyum Mei Mei ke arah Mail?

Nah, itulah beberapa hal yang tak disadari di Upin & Ipin episode "Dugaan Puasa". Adakah lagi momen yang masih terlewat? Tulis di kolom komentar, yuk!

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku