GENRE: Horror
ACTORS: Yunita Siregar, Dinda Kanyadewi, Kawai Labiba
DIRECTOR: Hadrah Daeng Ratu
RELEASE DATE: 17-7-2025
RATING: 3/5
Penilaian Film: Kitab Sijjin & Illiyyin, Horor Dendam dan Santet!

Intinya sih...
Kisah dendam dan santet dalam film Kitab Sijjin & Illiyyin
Naskah yang sudah teruji dengan pendekatan gory dan akting yang memukau
Tingkat keseraman yang cukup dengan pesan yang main aman
1. Dendam dan klenik!
Kisah dimulai dari Yuli yang kehilangan orang tuanya akibat santet dan sebagai anak dari selingkuhan ayahnya, menerima perlakuan tidak pantas oleh ibunya yang sah sampai dewasa. Kini, ketika ia tumbuh besar, kali ini adalah gilirannya untuk membalas dendam.
2. Naskah yang sudah teruji
Naskah tentang santet dan kepercayaan yang ditantang sudah menjadi template dari film religi pabrikan, dan hal ini juga tidak luput dari Kitab Sijjin & Illiyyin, karena penulis naskah
Lele Laila lebih terlihat bermain pada bagaimana film ini memberikan sajian yang lebih menyeramkan dari klise kisah yang sudah dapat dipahami penontonnya, sehingga main aman dari sisi drama.
3. Tingkat keseraman yang cukup
Sebagai fokus utama yang ingin ditampilkan oleh film ini, sutradara Hadrah Daeng Ratu mencoba menggunakan pendekatan gory yang semakin condong ke arah teknikal, meskipun teror muncul dari akting Djenar Maesa Ayu dan Dinda Kanyadewi yang lumayan mengganggu. Tentu saja, efek praktikal yang digunakan dalam film ini jadi highlight utamanya, apalagi di adegan-adegan santetnya.
4. Akting yang juga sudah dalam ekspektasi
Dari sisi drama, akting dramatis Yunita Siregar dan Dinda Kanyadewi dalam menjiwai kedua tokoh yang tipikal berseberangan dalam FTV maupun film horor. Sebagai tokoh sentral, akting Kawai Labiba sebagai Tika yang penuh panik dan terorpun juga jadi sorotan paling oke dalam film ini. Aksen Sunda yang kental menyelimuti film inipun juga membuat filmnya lebih hidup daripada plotnya.
5. Pesan yang main aman!
Masalahnya, film ini juga memiliki pesan yang nanggung, terutama ketika plot Tika yang terasa munafik dan malah memperkeruh motivasi Yuli untuk membalas dendam masih belum selesai dan berkesan dimaafkan begitu saja agar tetap terjaga dan tidak menyinggung. Ketimpangan ini malah jadi pengganggu terbesar dalam film ini untuk keluar dari klise yang terkenal sejak film-film horor religi dahulu kala.
Apa pendapatmu sendiri tentang film Kitab Sijjin & Illiyyin? Bagikan di kolom komentar!