Masa kecil tragis di Germa 66
Pertemuan dengan Zeff yang mengubah hidupnya
Bergabung dengan kru Topi Jerami
Sanji bukan sekadar koki di kapal Topi Jerami. Perjalanannya dipenuhi konflik identitas, trauma keluarga, dan pilihan moral yang terus menguji prinsip hidupnya.
Dari bocah yang diremehkan di Kerajaan Germa hingga menjadi salah satu sayap terkuat calon Raja Bajak Laut, perkembangan Sanji adalah kisah tentang harga diri, kemanusiaan, dan arti keluarga yang sesungguhnya.
Berikut perkembangan Sanji di cerita One Piece!
Vinsmoke Sanji lahir sebagai pangeran Vinsmoke di Germa 66, namun dianggap “gagal” karena tidak memiliki modifikasi genetika seperti saudara-saudaranya.
Dalam masa kecilnya itu, Sanji punya hati manusia seperti ibunya, Sora, dibandingkan saudaranya yang lain.
Ia disiksa secara fisik dan mental oleh keluarga sendiri, dikurung, dan dihapus dari silsilah kerajaan. Trauma ini membentuk kebenciannya terhadap Germa sekaligus membuat Sanji memegang teguh nilai kemanusiaan, sesuatu yang justru ditolak keluarganya.
Karena tidak tega, kakaknya yaitu Vinsmoke Reiju membantunya untuk kabur dan Sanji menumpang di sebuah kapal, menjadikannya koki magang.
Setelah melarikan diri dan menjadi koki, suatu hari kapal restorannya diserang oleh bajak laut Zeff, namun ada badai sehingga Sanji terdampar bersama Zeff dan mengalami kelaparan ekstrem.
Zeff berbohong kalau karung yang ia punya berisi makanan dan memberikan sisa makanannya ke Sanji, lalu ada dua versi berbeda, di manga Zeff memakan kakinya sendiri untuk bertahan hidup, sedangkan di anime Zeff memutus kakinya untuk menolong Sanji.
Pengalaman ini membuatnya bersumpah tidak akan pernah menolak orang lapar. Zeff bukan hanya menyelamatkan hidupnya, tapi juga menanamkan prinsip bahwa koki adalah penjaga kehidupan.
Setelah itu Sanji dan Zeff membuat Baratie dan Sanji tumbuh di sana.
Di Baratie, Sanji bertemu Luffy dan akhirnya bergabung dengan Topi Jerami, tentunya dengan perpisahan yang ikonik ke Zeff.
Sanji menjadi tukang masak di kru Topi Jerami, tapi dia juga petarung yang bisa diandalkan.
Gaya bertarungnya yang hanya menggunakan kaki melahirkan julukan “Black Leg Sanji.” Sejak awal, Sanji ditampilkan sebagai petarung cerdas yang mengandalkan teknik, kecepatan, dan taktik, bukan sekadar tenaga mentah, meski dia punya satu peraturan, tak akan menyerang wanita.
Di awal Grand Line, Sanji mulai menunjukkan perannya sebagai “otak tak terlihat” kru.
Ia menyelamatkan kru dari banyak kejadian, menyusup, dan mengambil keputusan penting tanpa sorotan. Namanya mulai dikenal Dunia, termasuk saat poster buronannya pertama kali terbit.
Meski ironisnya wajahnya salah gambar karena saat dipotret, si Angkatan Laut lupa melepas penutup kameranya sehingga pakai ilustrasi, yang wajahnya mirip Duval.
Seperti kru yang lain, Sanji menghadapi konflik besar saat Robin diculik oleh Pemerintahan Dunia.
Di Enies Lobby, ia menegaskan prinsipnya, tidak pernah menyakiti perempuan, bahkan musuh sekalipun karena itu dia tak melawan Kalifa. Keputusan ini membuatnya harus percaya pada kru lain, menandai kedewasaan Sanji dalam memahami kerja tim dan batasan moralnya sendiri.
Namun dia mendapatkan musuh yang layak, Jabra. Sanji menang di sini.
Di Sabaody, kru Topi Jerami dipisahkan oleh Kuma.
Sanji dikirim ke Kamabakka Kingdom, pengalaman pahit yang memaksanya bertahan hidup dalam kondisi ekstrem. Perpisahan ini menjadi titik balik, karena untuk pertama kalinya Sanji sadar bahwa ia harus menjadi jauh lebih kuat demi melindungi kru.
Selama dua tahun, Sanji berlatih keras di pulaunya para Okama dan mempelajari gaya bertaurng mereka hingga menguasai Sky Walk dan meningkatkan Diable Jambe.
Meski dibalut komedi, fase ini penting karena membentuk Sanji sebagai petarung New World yang siap menghadapi monster-monster petarung sesungguhnya.
Arc Whole Cake Island ini adalah puncak konflik personal Sanji. Ia dipaksa kembali ke Germa, diperalat sebagai alat politik, dan dihantui trauma masa kecilnya.
Bahkan ada momen di mana Sanji terpaksa menghajar Luffy agar mereka tak terlibat dengan Big Mom.
Namun, Sanji memilih jalannya sendiri, menolak menjadi monster, menyelamatkan keluarganya meski dibenci, dan kembali ke Luffy atas kehendak sendiri. Ini adalah kemenangan emosional terbesar Sanji.
Di Wano, kekuatan genetika Germa dalam diri Sanji mulai bangkit dan terungkap kenapa dia punya fisik yang kuat, memang ternyata masih mirip saudaranya yang lain.
Namun ia dihadapkan pada pilihan, menerima kekuatan itu atau kehilangan empatinya. Sanji memilih jalan tengah, menghancurkan Raid Suit dan membangkitkan Ifrit Jambe, simbol kekuatan besar tanpa kehilangan hati nurani.
Di Final Saga, Sanji berdiri sebagai salah satu pilar utama Topi Jerami.
Perannya bukan hanya sebagai petarung elite, tapi juga penjaga nilai kemanusiaan kru dan penjaga perut mereka. Dengan kekuatan Ifrit Jambe dan tekad yang telah matang, Sanji kini siap menghadapi konflik besar dunia tanpa pernah melupakan janjinya pada Zeff dan orang-orang lapar yang harus ia lindungi.
Nah itu perkembangan Sanji, bagaimana menurutmu?