Momen Lengkap 19 Kali Zoro Tersesat di One Piece, Hampir di Semua Pulau!

Momen tersesat Zoro sebenarnya sudah terjadi bahkan sebelum ia bergabung dengan Luffy. Setelah memutuskan meninggalkan dojo dan kampung halamannya, Zoro memulai perjalanannya untuk menjadi pendekar pedang nomor satu di Lautan. Namun alih-alih menemukannya, Zoro malah terapung dilautan dan berlayar tanpa arah yang jelas.

Akhirnya Zoro terdampar di Desa Shells Town, tempat markas Angkatan Laut di bawah Kapten Morgan. Bukannya berburu bajak laut, Zoro justru terlibat masalah dengan Helmeppo (anak Morgan) dan akhirnya ditangkap dan diikat di tiang salib di markas Angkatan Laut.

Perhentian kedua Bajak Laut Topi Jerami di Grand Line adalah Little Garden, sebuah pulau prasejarah yang dihuni dinosaurus dan makhluk purba lainnya. Saat kru menunggu log pose dikalibrasi ulang, karena proses yang memakan waktu sekitar satu hari ini, Zoro dan Sanji malah terlibat dalam kompetisi konyol untuk berlomba membawa pulang hewan buruan terbesar.

Demi membuktikan siapa yang lebih hebat, Zoro masuk ke dalam hutan sendirian. Tapi sesuai kebiasaannya, bukannya langsung berburu, Zoro justru tersesat di tengah hutan. Ia terlihat berjalan ke arah yang salah, berputar-putar, dan malah naik ke tempat tinggi sambil membawa dinosaurus hasil buruannya. Uniknya, meski tersesat, Zoro tetap berhasil menangkap makhluk raksasa.

Selama perjalanan di Grand Line, kru Topi Jerami menghadapi masalah besar saat Nami jatuh sakit parah. Karena ia adalah navigator utama, kapal tak bisa terus berlayar tanpa resiko nya makin parah. Satu-satunya pilihan adalah mencari pulau terdekat, dan itu adalah Pulau Drum, sebuah negeri bersalju yang penduduknya tidak ramah terhadap bajak laut.

Zoro diminta untuk tetap tinggal di kapal untuk menjaga Merry dan para kru yang tersisa. Namun, alih-alih duduk diam, Zoro malah memanfaatkan waktunya untuk berlatih fisik di tengah badai salju. Salah satu bagian dari latihannya adalah berenang di sungai sedingin es. Ia akhirnya tersesat setelah berenang dan terkubur dalam longsoran salju.

Di penghujung Arc Alabasta, situasi berada di titik kritis. Vivi berusaha menghentikan perang saudara antara pasukan kerajaan dan pemberontak, sementara kru Topi Jerami menghadapi Baroque Works. Dalam kekacauan tersebut, diketahui bahwa Crocodile menyiapkan meriam bom raksasa yang akan meledakkan kota dan memperparah kekacauan.

Kru Topi Jerami berpencar untuk mencari meriam tersebut. Namun seperti biasanya, Zoro malah tersesat di dalam kota Alubarna. Alih-alih langsung menuju lokasi meriam, Zoro kebingungan di jalan-jalan kota yang bercabang. Ia sempat bertemu dengan musuh, salah masuk lorong, bahkan naik ke atap rumah warga.

Kisah di Pulau Langit (Skypiea) memang cukup panjang dan penuh tantangan, mulai dari dewa palsu hingga teknologi misterius dan reruntuhan kuno. Pada titik ini dalam petualangan, kru Topi Jerami sudah semakin solid, dan mereka pun sadar satu hal penting untuk tidak membiarkan Zoro sendirian terlalu lama, kalau tidak ingin mencarinya berjam-jam.

Saat kru terbagi menjadi dua tim untuk menyelidiki reruntuhan kuno dan harta karun Shandia, Luffy, Zoro, Robin, dan Chopper menjadi satu tim. Mereka menuju pusat pulau, di mana reruntuhan besar itu berada. Namun, sebelum mereka bisa melangkah lebih jauh, mereka diserang oleh seekor ular raksasa, yang menyebabkan mereka semua pergi ke arah yang berbeda.

Alur G8 mungkin merupakan salah satu alur cerita pengisi terbaik di seluruh seri karena banyak berisi kekonyolan dari Kru Topi Jerami, yang menyenangkan setelah keseruan Skypiea. Ketika Merry Go jatuh dari langit, kru terpisah di berbagai bagian pangkalan Marinir.

Sementara yang lain mencoba bersembunyi atau berbaur, Zoro tersesat dan mulai berkeliaran di lorong mencari wajah-wajah yang dikenalnya. Ketika Nami melihatnya, dia mengambil pedangnya dan menyuruhnya bersembunyi. Beberapa saat setelah itu, Zoro secara tidak sengaja tertangkap.

Arc Davy Back Fight atau Ring Long Land adalah salah satu alur cerita ringan dan menghibur dalam One Piece, menampilkan kru Topi Jerami melawan Bajak Laut Foxy dalam serangkaian pertandingan aneh dan kocak. Meskipun tidak punya dampak besar ke plot utama, arc ini menyuguhkan banyak momen ikonik.

Salah satu momen lucu itu melibatkan Zoro yang melakukan hal yang mustahil. Para kru memainkan permainan Lampu Merah, Lampu Hijau di jalan yang terlihat jelas, dan entah bagaimana Zoro tetap mengambil jalan yang salah. Ia terjebak di jalan buntu, menyebabkan Topi Jerami tertinggal.

Arc Water Seven adalah titik balik besar dalam cerita One Piece karena penuh konflik emosional, pengkhianatan, dan perubahan besar dalam dinamika kru. Tapi di tengah alur yang serius dan penuh intrik, ada juga momen-momen kocak yang tak bisa dilupakan, apalagi jika menyangkut Zoro yang tidak tau arah.

Selama konfrontasi dengan CP9 di rumah walikota, Luffy dan Zoro terlibat dalam pertarungan dengan Kaku dan Rob Lucci, yang mengakibatkan kedua kru Topi Jerami terlempar keluar dari rumah. Keberadaan mereka tidak diketahui hingga lama kemudian. Terungkap bahwa Luffy terjepit di antara dua gedung, dan Zoro terjebak terbalik di cerobong asap.

Enies Lobby adalah salah satu arc paling emosional dan menegangkan dalam One Piece. Di sinilah Topi Jerami menantang Pemerintah Dunia secara terang-terangan demi menyelamatkan Nico Robin. Tapi meski cerita penuh ledakan emosi dan aksi spektakuler, One Piece tetap tidak melupakan unsur komedinya.

Di tengah misi penyelamatan Robin di Enies Lobby, kru Topi Jerami berhasil menerobos gedung pengadilan dan melawan sekelompok Marinir di tangga. Setelah menang, Nami, Sanji, dan Chopper segera naik ke atas. Namun, Zoro malah berlari ke arah yang salah, seolah-olah merasa itu jalan yang benar. Beruntung, Chopper dengan sigap menariknya kembali sebelum ia benar-benar nyasar.

Setelah peristiwa Enies Lobby, Topi Jerami beristirahat dan bersantai di Water 7, menunggu luka mereka sembuh dan kapal baru dibangun. Zoro sedang mempertimbangkan apa yang harus dilakukan dengan Yubashiri yang rusak ketika ia melihat kapal Marinir di kejauhan.

Zoro segera berlari untuk memperingatkan kru lainnya, tetapi ia tersesat di tengah jalan. Bahkan, ia kembali ke garis pantai yang sama tiga hingga empat kali sebelum ia dapat meminta penduduk setempat untuk menuntunnya kembali ke gedung Galley-La Company.

Sebelum alur Thriller Bark dan pengenalan Brook, ada cerita pengisi di bendera milik kru Topi Jerami dicuri oleh beberapa pemburu bayaran yang menggunakan gunung es raksasa untuk menjebak kapal bajak laut. Karena bendera mereka dicuri, kru tidak punya pilihan selain mengambilnya kembali sebelum Luffy menyadarinya.

Pada suatu saat, Thousand Sunny dikelilingi oleh gunung es, dan Zoro harus memotongnya untuk memberi ruang bagi kapal. Namun, alih-alih kembali ke Sunny, ia terus berjalan di atas es, jadi ketika Franky menggunakan Coup de Burst, Zoro terdampar sendirian.

Salah satu kesalahan navigasi Zoro yang paling terkenal terjadi tepat setelah Topi Jerami mendarat di Kepulauan Sabaody. Dengan semua pohon yang diberi nomor, ia yakin ia tidak akan tersesat jika ia ingat pohon mana tempat mereka berlabuh. Ia bahkan mendapat izin dari Sanji dan Usopp untuk berjalan-jalan.

Saat kembali, Zoro salah membaca angka karena sebuah gelembung raksasa menghalangi papan petunjuk. Ia mengira tempat yang ia tuju adalah Hutan 1, padahal sebenarnya ia malah masuk ke Hutan 41, arah yang sepenuhnya berbeda. Sementara Zoro tersesat, kru lainnya harus bergegas ke Hutan 1 untuk menyelamatkan Camie yang diculik.

Setelah Kuma melempar jauh seluruh kru Topi Jerami, salah satunya Zoro yang mendarat di Pulau Kuraigana, dengan luka yang parah. Melalui bantuan Perona, wanita hantu itu, luka-luka Zoro diobati, dan nyawanya pun terbebas dari bahaya. Ketika ia terbangun, ia menuntut untuk mengetahui lokasi pedang-pedangnya.

Meskipun Perona memberitahunya lokasi pasti mereka, Zoro menghabiskan lebih dari dua jam berkeliling istana untuk mencari mereka. Ia begitu tersesat hingga Perona mulai menangis karena betapa menyedihkannya ia.

Setelah jeda waktu dua tahun, semua Bajak Laut Topi Jerami kembali ke Sabaody, dan dengan bantuan Perona, Zoro secara ajaib tiba lebih dulu. Karena tidak ada satupun teman-temannya yang hadir, ia cepat bosan dan pergi memancing untuk menghabiskan waktu.

Alih-alih menunggu nelayan itu memberinya perahu kecil untuk digunakan, Zoro melompat ke perahu pertama yang dilihatnya dan mulai tidur siang. Perahu itu kebetulan milik kru bajak laut yang menuju ke dunia baru. Beberapa menit kemudian, perahu itu muncul kembali tetapi terbelah dua.

Pulau Punk Hazard dipenuhi bahaya, mulai dari makhluk buatan, zona api dan es, hingga gas beracun mematikan milik Caesar Clown. Setelah mengalahkan Monet, harpy penjaga laboratorium, Zoro membawa Tashigi untuk melarikan diri dari gas beracun yang mulai menyebar ke seluruh fasilitas.

Namun dalam proses evakuasi itu, Zoro justru berulang kali membuat belokan yang salah, membingungkan arah, dan mengabaikan petunjuk-petunjuk sederhana seperti tanda panah dan peta darurat. Tashigi berkali-kali memarahinya, frustasi karena mereka malah berputar-putar di tempat yang sama.

Di arc Dressrosa, Zoro bukan sekadar nyasar tanpa alasan. Salah satu pedangnya dicuri, dan ia harus mengejarnya. Pencurinya ternyata adalah Wicca, seorang peri kecil dari suku Tontatta yang sedang menjalankan misi rahasia. Saat Zoro akhirnya menangkap Wicca, gadis kecil itu justru mengungkapkan informasi penting: keluarga Donquixote berencana menyerang kapal Sunny, tempat kru Topi Jerami lainnya berada.

Zoro pun segera berlari untuk kembali ke kapal namun sayangnya, dia langsung ambil arah yang salah. Melihat itu, Wicca menawarkan bantuan sebagai pemandu, tapi syaratnya Zoro harus mengantarnya dulu ke ladang bunga agar dia bisa memberi laporan pada komandannya, Zoro Pun menyetujuinya.

Saat berada di Zou, kru Topi Jerami membantu suku Mink membangun kembali desa mereka. Desa itu diserang oleh pasukan Kaido saat mereka mencari ninja Raizo. Setiap anggota kru mengambil peran untuk membantu, menunjukan keterampilan dan kemampuan mereka.

Zoro yang membantu untuk membawa kayu dan memotong kayu, tiba-tiba merasa ditinggalkan dan mengeluh karena tidak ada yang memperhatikannya. Ia mengira kru berpindah tempat tanpa memberi tahu. Namun, Trafalgar Law segera mengoreksinya dan ternyata Zoro sendiri yang berjalan ke arah lain tanpa memberi kabar.

Dalam perjalanan menuju reruntuhan Kastil Oden di Wanokuni, Zoro, Luffy, Law, dan Kiku diserang oleh seekor harimau aneh yang membawa pedang. Agar misi tetap berjalan, Zoro mengajukan diri untuk menghadapinya, dan Luffy pun berterima kasih kepadanya. Setelah pertarungan singkat, Zoro muncul sebagai pemenang.

Namun, alih-alih menuju reruntuhan seperti yang direncanakan, ia malah pergi hingga akhirnya naik perahu dan santai. Ia pergi begitu lama sehingga Luffy harus bertarung hebat dengan Kaido tanpa dirinya. Zoro baru mengetahuinya melalui surat kabar.

Saat penyerbuan rahasia ke Onigashima, rencana segera kacau karena Kidd dan Luffy bertindak impulsif. Zoro pun mengejar Luffy yang mengejar Kidd dengan harapan bisa menghentikan kekacauan. Tapi karena banyaknya orang, Zoro kehilangan jejak mereka.

Saat penyerbuan rahasia ke Onigashima, rencana segera kacau karena Kidd dan Luffy bertindak impulsif. Zoro pun mengejar Luffy yang mengejar Kidd dengan harapan bisa menghentikan kekacauan. Tapi karena banyaknya orang, Zoro kehilangan jejak mereka.

Kemudian, saat sudah bersama Luffy lagi dan mereka bertarung melawan banyak musuh, Zoro menabrak tembok buntu. Karena menurutnya kalau tidak ada jalan tinggal membuat jalan sendiri yang baru. Setelah Luffy menemukan jalan menuju Kaido, sedangkan Zoro tersesat lagi di tengah perkelahian.

Itulah Beberapa momen Zoro tersesat di One Piece, mana yang paling konyol?

Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku