Gloriosa alias Elder Nyon muda dan tua di One Piece. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Dan di sinilah sisi tragisnya.
Tiga perempuan kuat yang pernah menjadi bagian dari Bajak Laut Rocks tampaknya tak pernah berhasil mewujudkan mimpi mereka.
Gloriosa mencintai Gol D. Roger, namun cintanya tidak pernah terbalas. Ia akhirnya mundur dari dunia bajak laut dan menjalani hidup sebagai tetua yang menyendiri di Amazon Lily.
Stussy diyakini memiliki perasaan pada Shirohige. Ia bahkan begitu yakin bahwa Edward Weevil adalah anaknya bersama pria berjanggut putih itu. Namun, sepanjang hidup Shirohige, ia tampaknya tak menyebut soal Stussy ke krunya. Hubungan itu, kalau memang pernah ada, tampaknya hanya berarti di satu sisi dan Stussy ditinggalkan dengan delusi atau penyesalan yang tidak pernah sembuh.
Untuk Big Mom... cek bab 1040, momen dia terdorong keluar Onigashima oleh serangan Eustass Kid dan Trafalgar Law.
Dia mengutuk Roger yang mengawali Era Kejayaan Bajak Laut lalu mati, hingga Big Mom yang harus berurusan dengan banyak bajak laut muda yang muncul kemudian. Dia juga kesal karena hingga akhir Roger tak pernah menyampaikan ke dia apa itu One Piece. Big Mom masih sangat penasaran dengan apa harta itu hingga momen kekalahannya.
Dan yah, pada akhirnya Big Mom memang tidak pernah tahu dan tidak pernah mencapai Laugh Tale meski dia lama menjadi Yonko.
Tiga perempuan yang pernah tampil begitu memesona dan berambisi besar di masa muda mereka kini menua dalam bayang-bayang mimpi yang tak pernah jadi kenyataan. Gagal meraih cinta, gagal meraih pengakuan, dan gagal meraih takdir yang mereka impikan.
Nah itu analisis soal kenapa mantan Bajak Laut Rocks One Piece jadi jelek saat tua.
Ketiganya memang gagal meraih mimpi mereka, sementara Shakuyaku berhasil dan malah jadi awet muda.
Tapi tentu ini hanya teori.
Kalau menurutmu apa ada penjelasan lain?
Sampaikan di kolom komentar!