10 Kematian di My Hero Academia yang Paling Menyedihkan
Momen kematian siapa yang paling membekas bagimu?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
My Hero Academia adalah seri shounen bertema super power yang banyak menghadirkan adegan-adegan penuh aksi, tepatnya lewat pertarungan yang harus dihadapi para karakternya.
Oleh karena itu, tak heran jika kematian akan menjadi salah satu momen paling lumrah di dunia My Hero Academia, baik itu dari sisi hero, maupun dari pihak lawan alias villain.
Beberapa karakter telah meninggalkan kesan mendalam sepanjang kemunculan mereka dalam cerita, sehingga ketika mereka ditakdirkan gugur, maka penggemar akan ikut bersedih.
Nah, berikut ini dirangkum deretan kematian di My Hero Academia paling menyedihkan yang sangat membekas di hati pemirsa. Simak daftarnya, ya!
10. Water Hose
Water Hose adalah mantan pahlawan profesional sekaligus orang tua Kota Izumi, bocah laki-laki yang sempat membenci peran seorang hero.
Bertindak sebagai duo, Water Hose ialah pahlawan dengan quirks berbasis air yang mengorbankan nyawanya demi melindungi warga sipil di sebuah desa dari amukan villain Rank A, Muscular.
Meski tak bisa menang, keduanya terbukti mampu melemahkan Muscular dengan menghancurkan mata kirinya serta luka fisik yang cukup fatal.
Orang-orang memuji pencapaian Water Hose, tetapi anak mereka, Kota, justru semakin memperdalam rasa ketidaksukaannya terhadap pahlawan. Sampai suatu ketika Deku berhasil menyelamatkan Kota dari Muscular dan memberinya pandangan baru mengenai tindakan heroik yang dilakukan kedua orang tua Kota di masa lalu.
Baca Juga: 10 Episode My Hero Academia Terbaik, Momen Menakjubkan!
9. Shield Hero: Crust
Paranormal Liberation War merupakan salah satu operasi terbesar dengan banyaknya korban berjatuhan, termasuk mantan Pro Hero 6, yaitu Shield Hero: Crust.
Crust menjadi korban kekuatan Decay milik Tomura Shigaraki yang baru saja dibangkitkan. Sebelum itu, dia telah melakukan banyak hal yang memberi dampak baik bagi penyerangan tersebut, misalnya dengan mengalahkan beberapa High-End Nomu.
Ketika Shigaraki bangkit dan bangunan rumah sakit mulai roboh, Crust dan pahlawan lain berusaha menyelamatkan diri agar terhindar dari reruntuhan. Namun, dia melihat Erased Head kesulitan karena kakinya ditahan oleh Nomu, lalu memutuskan untuk menyelamatkan wali kelas 1-A tersebut.
Tubuh Crust hancur bagai debu karena Shigaraki. Di detik-detik kematiannya, dia mengacungkan jempol ke arah Eraser Head, menciptakan saat-saat menyedihkan sebelum kepergiannya untuk selamanya.
8. Magne
Kenji Hikiishi alias Magne memang diperkenalkan sebagai bagian dari Liga Penjahat, tetapi momen kematiannya adalah salah satu yang memilukan.
Magne gugur saat arc Shie Hassaikai, di mana saat itu dia menolak untuk menjadi bawahan sekaligus mengakui sang Overhaul, Kai Chisaki, sebagai tuannya. Overhaul akhirnya membunuh Magne di depan teman-temannya.
Pada akhir arc, Shigaraki membalas kematian Magne dengan membunuh Overhaul, lalu mengambil salah satu lengan yakuza tersebut.
Kematian Magne benar-benar mengguncang hati teman-teman terdekatnya. Apalagi, semasa hidupnya, dia sering bertindak layaknya kakak bagi mereka.
7. Nana Shimura
Berikutnya, ada Nana Shimura, pewaris One for All ketujuh yang merupakan teman baik Gran Torino sekaligus mentor All Might. Dia juga merupakan nenek dari Tenko Shimura yang tak lain adalah nama asli Tomura Shigaraki.
Nana gugur dalam upaya mengalahkan All for One yang telah menjadi musuh bebuyutan One for All sejak lama. Sayangnya, penggemar tak pernah diperlihatkan bagaimana pertarungan yang akhirnya merenggut nyawa Nana.
Meski begitu, tekad Nana berhasil diteruskan ke generasi selanjutnya, termasuk Midoriya Izuku yang menjadi penerus All Might.
6. Keluarga Shimura
Kematian seluruh anggota Keluarga Shimura menjadi awal dari jalan Tomura Shigaraki yang penuh akan kegelapan, di mana pelakunya tak lain ialah dirinya sendiri.
Bernama asli Tenko Shimura, Shigaraki kecil begitu mengagumi pahlawan, tetapi rasa kagum tersebut ternyata malah membuatnya dibenci oleh sang ayah, Kotaro, yang tak lain adalah anak dari Nana Shimura.
Suatu hari, Shigaraki dihukum dan dikurung di luar rumah oleh ayahnya. Itu juga menjadi awal quirk Decay-nya aktif, dan anjing peliharaannya lah yang jadi korban pertamanya.
Setelahnya, Shigaraki juga secara tak sengaja membunuh semua anggota keluarganya, kecuali Kotaro yang memang dia singkirkan dengan senang hati.
Hal yang membuat momen ini begitu pilu ialah Keluarga Shimura sebenarnya punya kesempatan untuk memperlakukan Tenko alias Tomura Shigaraki sebagaimana anak laki-laki pada umumnya, sehingga dia tak perlu tumbuh sebagai seorang penjahat.
5. Twice
Kematian paling menyedihkan di My Hero Academia selanjutnya terjadi pada Twice, salah satu rekan Tomura Shigaraki dengan nama asli Jin Bubaigawara.
Kematian Twice adalah salah satu yang paling meninggalkan luka bagi penggemar. Pasalnya, meskipun dia merupakan bagian dari kelompok villain yang berbahaya, tetapi Twice sebenarnya menunjukkan sifat-sifat yang agak bertentangan dengan penjahat umumnya.
Terlepas dari baiknya sosok Twice, dia tetaplah orang jahat yang berbehaya. Dia gugur dalam pertarungan melawan Hawks selama Paranormal Liberation War. Sebelum itu, dia telah berhasil mengirimkan Double untuk menyelamatkan 2 rekannya yang lain, yakni Himiko Toga dan Mr. Compress.
4. Oboro Shirakumo
Takdir yang menimpa persahabatan Shoto Aizawa alias Eraser Head, Hizashi Yamada alias Present Mic, dan Oboro Shirakumo alias Loud Cloud ketika masih berstatus siswa UA High memang sangat malang.
Oboro tewas ketika mengikuti program magang bersama pahlawan, atau yang biasa disebut Hero Work-Studies. Naasnya, tubuh Oboro bahkan dibuat tak bisa beristirahat dengan tenang karena All for One mengambilnya dan dijadikan sebagai objek eksperimen yang melibatkan Dr. Garaki.
Tepatnya, tubuh Oboro diubah menjadi Nomu yang kini dikenal sebagai Kurogiri. Kematian Oboro lah yang mendorong kedua sahabatnya agar menjadi guru, meski selanjutnya mereka dipertemukan kembali sebagai musuh.
3. Sir Nighteye
Mirai Sasaki a.k.a Sir Nighteye adalah mantan pahlawan profesional dan mentor bagi Mirio Togata. Nighteye juga merupakan orang yang beranggapan bahwa Mirio lah orang yang tepat untuk meneruskan One for All, bukan Deku.
Nighteye adalah salah satu pahlawan yang turut bergabung dalam operasi penyelamatan Eri-chan selama arc Shie Hassaikai. Dia ikut bertarung melawan Overhaul dan menerima luka fatal yang kemudian menjadi penyebab kematiannya.
Sebelum meninggal, Nighteye menyempatkan diri untuk melihat masa depan muridnya, Mirio, dan mengetahui bahwa Mirio akan menjadi pahlawan yang hebat di masa yang akan datang.
2. Star and Stripe
Pahlawan No. 1 asal Amerika, Star and Stripe yang bernama asli Cathleen Bate memulai debutnya pada awal My Hero Academia Season 7. Penampilannya memang tak lama, tetapi latar belakang dan pertempuran yang dia hadapi benar-benar membuktikan sisi heroiknya.
Star and Stripe adalah pahlawan yang terinspirasi dari kepahlawanan seorang All Might. Ketika mendapat kabar tentang kekacauan yang terjadi di Jepang, dia dan regunya segera meluncur untuk memberi bantuan.
Star and Stripe langsung disambut oleh Tomura Shigaraki. Pertarungan besar pun tak terelakkan, tetapi sayang sekali karena dia harus mengakui kekalahannya. Quirk-nya dicuri dan tubuhnya hancur akibat Decay.
Namun, Star and Stripe telah memberikan peluang besar dengan melemahkan tubuh Shigaraki. Sebelum quirk-nya benar-benar diambil, dia membuat aturan bahwa New Order akan melawan dan menolak semua quirk yang ada dalam tubuh Shigaraki.
Berkat pengorbanannya, Shigaraki telah kehilangan beberapa quirk yang selama ini telah dia curi menggunakan All for One.
1. Midnight
Di urutan pertama, ada Nemuri Kayama yang bernama pahlawan Midnight. Dia adalah pahlawan profesional sekaligus guru di UA High.
Pemilik quirk Somnambulist ini berperan besar selama Paranormal Liberation War, khususnya dalam upaya menghentikan amukan Gigantomachia yang hendak menyusul tuannya, Shigaraki, yang telah menuju kota.
Midnight berupaya menidurkan Gigantomachia menggunakan kekuatannya, tetapi sayangnya gagal karena perbuatan Mr. Compress. Tak ada jalan lain, Midnight menggunakan kesempatan terakhirnya untuk menghubungi Momo dan menjelaskan idenya agar bisa menghentikan Gigantomachia.
Midnight gugur dalam prosesnya, meninggalkan murid-muridnya dalam perasaan duka yang mendalam.
Itulah deretan kematian di My Hero Academia yang paling menyedihkan. Kematian siapa yang paling memilukan bagimu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 9 Hero Kuat di Marvel Comics yang Pernah Dibunuh Deadpool!