First Impression Nonton I was Reincarnated as the 7th Prince
Tema dan animasinya, sih, boleh, tapi visual MC-nya kok...
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
I Was Reincarnated as the 7th Prince so I Can Take My Time Perfecting My Magical Ability adalah anime terbaru yang dijadwalkan tayang sepanjang spring 2024. Serial bertema reinkarnasi ini berhasil mencuri perhatian penikmat anime sejak episode pertamanya tayang pada 2 April lalu.
I Was Reincarnated as the 7th Prince berawal dari web novel karya Kenkyo na Circle yang terbit di situs Shosetsuka ni Naro sejak Oktober 2019. Selanjutnya, per tanggal 2 Juli 2020, Kodansha mengakuisisinya menjadi light novel, dengan ilustrasi yang digarap oleh Meru.
Anime persembahan Studio Tsumugi Akita Animation Lab ini tayang melalui platform streaming Netflix dan YouTube Muse Indonesia, lalu dengan cepat menarik popularitas dan menjadi trending.
Setelah tiga episode awalnya tayang, berikut first impression nonton I Was Reincarnated as the 7th Prince so I Can Take My Time Perfecting My Magical Ability. Apakah layak ditonton?
1. Tentang bereinkarnasinya seseorang menjadi Pangeran
Seperti judulnya, I Was Reincarnated as the 7th Prince so I Can Take My Time Perfecting My Magical Ability menyoroti seseorang yang terlahir kembali sebagai Pangeran ketujuh di Kerajaan Saloum.
Namun, perlu diingat kalau ini bukanlah anime isekai. Artinya, karakter yang kemudian diperkenalkan dengan nama Lloyd de Saloum tersebut bereinkarnasi di dunianya sendiri. Hanya saja, dia berkesempatan hidup sebagai orang yang 'berkuasa'. Semesta tersebut merupakan dunia fantasi berlatar kerajaan yang memperkenalkan kekuatan sihir.
Berdasarkan topik yang dihadirkan, anime reinkarnasi ini menyajikan ide cerita yang mungkin berbeda dari beberapa anime sejenis lainnya, tetapi bukan berarti I Was Reincarnated as the 7th Prince adalah pelopornya.
Karakter utamanya awalnya hanyalah seorang penyihir dari kalangan rendah. Dia terlihat diintimidasi oleh sekelompok penyihir kelas atas yang kemudian membunuh si MC dengan cara dibakar menggunakan sihir api.
Gagasan tentang kekuatan penyihir yang ditentukan berdasarkan kelas sosial bukanlah hal yang baru di dunia anime. Topik seperti ini misalnya bisa kamu temukan dalam anime Black Clover.
Selain itu, I Was Reincarnated as the 7th Prince tampaknya juga tak mengindikasikan motif pembalasan dendam dari karakter Lloyd yang pada kehidupan sebelumnya menerima perlakuan tak pantas.
Sebaliknya, dia terlihat hanya ingin memanfaatkan kesempatan keduanya untuk menguasai sihir secara maksimal, sesuatu yang tak bisa dia lakukan saat dirinya hanyalah rakyat biasa.
2. Animasinya cukup mengesankan untuk studio anime yang minim garapan
Tsumugi Akita Animation Lab selaku studio anime yang menggarap I Was Reincarnated as the 7th Prince adalah studio yang baru berdiri pada tahun 2017 lalu.
Sayangnya, meskipun sudah hampir bergerak 7 tahun lamanya, studio satu ini belum banyak memproduksi anime. Selain I Was Reincarnated as the 7th Prince, Tsumugi Akita Animation Lab tercatat hanya menghasilkan 2 seri lainnya, yaitu Meiji Gekken: 1874 dan Ryuusatsu no Kyoukotsu (ONA).
Kedua anime yang lebih dulu diproduksi tersebut memperoleh rating yang terhitung kecil di situs MAL. Skor tersebut bisa jadi menggambarkan kualitas anime terkait, baik dari segi cerita maupun animasinya.
Khususnya I Was Reincarnated as the 7th Prince, anime reinkarnasi spring 2024 ini sekarang juga mendapat rating yang bisa dikatakan 'tanggung', yaitu sebesar 6,90. Kita tak tahu apakah ke depannya angka tersebut akan bertambah atau justru berkurang.
Dengan rekam jejak studio anime yang demikian, saya menilai bahwa gaya animasi yang ditampilkan I Was Reincarnated as the 7th Prince sudah cukup baik. Saya juga tak merasa terganggu dengan scene pertarungan yang muncul dalam cerita, mengingat adegan ini tentunya cukup penting dalam penilaian kualitas animasi.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Anime Psikopat Terbaik, Bikin Merinding!
3. Visual MC yang bikin ambigu
Sayang sekali, meski telah didukung oleh alur cerita dan animasinya, mata saya tetap saja 'terganggu' dengan visual Lloyd de Saloum sebagai main character. Saya yakin, beberapa penonton pun merasakan keresahan yang sama.
I Was Reincarnated as the 7th Prince memang telah menegaskan bahkan sejak awal judul seri ditampilkan, bahwa sang protagonis cerita adalah seorang laki-laki. Tentunya ini juga dilihat berdasarkan pemakaian kata "Prince" alias Pangeran untuk mendeskripsikan karakter utama tersebut.
Sayangnya, penggambaran karakter si Pangeran berusia 10 tahun tersebut benar-benar di luar dugaan. Proporsi tubuhnya malah dibuat seperti seorang anak perempuan. Ini juga didukung dengan pergerakan si MC yang lemah gemulai.
Sebagai orang yang hanya menonton adaptasi animenya, saya berpikir bahwa ini mungkin adalah kekeliruan dari pihak produksi. Namun, setelah mengecek versi novel ringan maupun manganya, bisa dipastikan bahwa karakter Lloyd memang sengaja dibuat demikian.
Saya mengerti jika alasannya mungkin karena I Was Reincarnated as the 7th Prince bermaksud memperkenalkan karakter chibi yang bisa mengesankan penggemarnya, tetapi rasanya karakter chibi pun tetap bisa dibedakan antara perempuan dan laki-laki.
4. Genre tak sesuai rating usia
Entah ini hanyalah kesalahan data dari MyAnimeList atau bukan, tetapi I Was Reincarnated as the 7th Prince hanya mencantumkan adventure dan fantasy dalam informasi genrenya. Sementara pada rating usia, anime ini dikatakan aman ditonton oleh pemirsa 13 tahun ke atas.
Namun, ada kejanggalan selama saya menontonnya, sebab I Was Reincarnated as the 7th Prince nyatanya juga sarat akan bumbu-bumbu fan service cenderung harem. Si karakter utama, Lloyd, terlihat cukup banyak menghabiskan waktunya bersama maid pribadinya yang semuanya adalah perempuan.
Kalau mengacu pada situs fandom I Was Reincarnated as the 7th Prince dan YouTube Muse, ada informasi genre lainnya dari anime ini, yang tak lain ialah ecchi. Sementara di Netflix, I Was Reincarnated as the 7th Prince dikategorikan sebagai tontonan untuk penonton usia 16 tahun ke atas.
Mungkin ini bukanlah masalah yang besar, tetapi rasanya penting bagi penggemar untuk memilah-milah tontonan sesuai umur.
Itulah first impression nonton I Was Reincarnated as the 7th Prince untuk 3 episode awalnya. Bagaimana menurutmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 8 Anime Isekai Tahun 80-an, Tak Kalah dari Isekai Masa Kini!