Solo Leveling banyak menyajikan pertarungan epik antara hunter dengan monster. Salah satu yang paling epik tentu saja saat Jin-Woo harus melawan para musuh bebuyutannya sendiri, Monarch.
Kira-kira apa saja pertarungan terbaik yang ada di Solo Leveling? Berikut daftarnya!
Dalam perjalanan menjadi hunter yang lebih kuat, Sung Jin-Woo yang saat itu masih dalam kondisi terendahnya harus berjuang seorang diri menyelesaikan setiap ujian yang diberikan sistem.
Salah satu musuh pertama yang harus dikalahkan Jin-Woo adalah Kasaka, ular raksasa yang menjadi bos dungeon instan yang disediakan sistem.
Di sini, Jin-Woo harus berjuang mati-matian meski perbandingan kekuatan mereka terasa begitu lebar. Ia bahkan sampai memakai kekuatan fisiknya sendiri ketika senjatanya tak bisa dipakai lagi.
Sama seperti Kasaka, Cerberus ini merupakan salah satu musuh yang memberi perlawanan yang sengit ke Jin-Woo.
Sang hunter sempat dibuat kesulitan karena semua serangannya tak ada yang berhasil menembus kulit monster berkepala tiga tersebut.
Di sisi lain, semua serangan Cerberus terasa mampu membunuh Jin-Woo kapan saja karena efek statusnya yang menggila akibat skill Rage.
Untungnya, skill tersebut punya batas waktu sehingga Jin-Woo punya kesempatan menyerang begitu mode berserk Cerberus berakhir.
Duel kali ini bisa dibilang merupakan momen Jin-Woo harus melawan hunter lain yang kekuatannya hampir sama.
Pada saat itu, ia beserta para survivor Double Dungeon sedang mengikuti raid bersama para tahanan. Namun, semuanya jadi bencana ketika terungkap kalau Kang Taeshik telah membunuh narapidana yang harusnya ia awasi.
Mau tak mau, Jin-Woo pun harus melawan hunter rank-B tersebut. Mereka sendiri sampai bertarung sengit karena statistik kemampuan keduanya hampir berimbang.
Ditambah lagi, Jin-Woo sempat kesulitan melumpuhkan lawannya karena Kang Taeshik cukup tangguh untuk menahan efek pelumpuh dari belati Kasaka.
Pertarungannya pun diakhiri di mana Jin-Woo melepaskan skill Murderous Intent miliknya yang berhasil membuat Kang Taeshik tak berkutik hingga dadanya ditikam belati beracun pemuda tersebut.
Pertarungan satu ini bisa dibilang merupakan momen pengujian kemampuan necromancy Sung Jin-Woo.
Bayangkan saja, Baruka mampu menangani serangan Igris dengan mudah dan menendang balik Jin-Woo saat diserang. Belum lagi gerakannya sangat cepat sehingga sang hunter kesulitan menyerang titik vital musuhnya tersebut.
Yang lebih parah, Baruka juga punya skill Stealth yang membuatnya seperti versi monster dari Kang Taeshik.
Jin-Woo sendiri berhasil mengalahkannya berkat Iron yang baru ia bangkitkan dari jasad Kim-Chul.
Momen epik ini terjadi pada saat Sung Jin-Woo menjalani quest perubahan job.
Jin-Woo sempat kesulitan karena ia benar-benar kalah dari monster tersebut dalam berbagai aspek. Kekuatannya yang telah meningkat dirasa kurang untuk mengimbangi Igris.
Belum lagi, semua senjata yang hunter itu miliki juga tak mampu menembus pertahanan armor merah ksatria tersebut.
Jin-Woo juga harus bisa menghindari setiap ayunan pedang Igris yang bisa saja mengakhiri dirinya kapan saja.
Pemuda itu baru bisa mengalahkan Igris setelah ia menikam bagian celah helm monster tersebut berulang kali sampai makhluk itu meregang nyawa.
Ketimbang pertarungan, duel satu ini terkesan seperti pembantaian sepihak.
Usai menyelamatkan Jinho yang terluka akibat ulah geng Hwang Dongsoo, Jin-Woo harus menghadapi Thomas dan guild Scavenger sendirian.
Namun kali ini, Jin-Woo berani meladeninya karena ia sudah diperkuat dengan Black Heart pemberian Ashborn.
Dan benar saja, pertarungan dua hunter berkekuatan Ruler dan Monarch pun pecah. Thomas sendiri sempat mengimbanginya berkat pertahanannya yang terbilang tinggi dan kemampuan telekinesisnya.
Sayangnya, Thomas pun harus mengaku kalah setelah armor Reinforcement kebanggaannya malah berhasil dipecahkan Jin-Woo dengan rentetan pukulannya saja.
Duel satu ini merupakan momen epik di mana Jin-Woo unjuk kekuatan di depan guild terhebat di Korea, Hunters.
Pada saat itu, kelompok penyerang yang dipimpin Son Kihoon hampir tamat karena ulah Kargalgan yang ingin membuat tim hunter tersebut jadi bahan hiburan pasukannya. Namun, situasinya mulai berbalik ketika Jin-Woo memutuskan turun tangan.
Kargalgan sendiri sempat mencoba menyerang Jin-Woo dengan berbagai serangan debuff miliknya. Namun sayangnya, skill pasif hunter tersebut seketika menetralkan efek sihir High Orc tersebut.
Tak kehabisan akal, ia pun langsung memakai kekuatan penuhnya dengan berubah jadi raksasa. Akan tetapi, hal itu justru menguntungkan Jin-Woo karena membuat monster itu jadi sasaran empuk tinjunya.
Kargalgan sendiri tewas dibunuh oleh pasukan bayangan Jin-Woo yang dibangkitkan dari para pengawal penyihir High Orc tersebut.
Kejadiannya sendiri terjadi pada perjalanan Jin-Woo mengumpulkan materi Holy Water of Life demi kesembuhan ibunya.
Nah, untuk mendapatkan komponen terakhir obat tersebut, Jin-Woo harus melawan Baran, raja iblis yang ternyata dulunya adalah Monarch of White Flames.
Pertarungan keduanya dibilang sangat sengit karena keduanya sama-sama petarung bersenjata belati dan juga memiliki pasukannya sendiri. Akan tetapi, Jin-Woo sempat terdesak karena statistik kemampuan Baran yang lebih superior.
Jin-Woo sendiri berhasil membunuhnya setelah memukul dagu monster itu kuat-kuat sampai kepalanya terlepas.
Duel Jin-Woo dan Ant King ini pecah pada saat Korea dilanda krisis pulau Jeju, di mana pihak hunter kala itu hampir di ambang kekalahan.
Di sinilah, mereka mulai baku hantam mulai dengan tangan kosong sampai dengan memakai senjata masing-masing, di mana Jin-Woo dengan belati Demon King dan Ant King dengan cakarnya.
Bukan hanya keduanya saja, pasukan bayangan dan para semut pun sampai dilibatkan dalam duel raja mereka.
Ant King sendiri tewas akibat rentetan tebasan Jin-Woo dan dibangkitkan lagi menjadi Beru.
Duel satu ini bisa dibilang kali pertama Jin-Woo mengalami kematian.
Selama pertempuran tersebut, Jin-Woo terkena perangkap hasil kerja sama ketiga Monarch, di mana Frost Monarch membekukan pasukan bayangannya sehingga kekuatan hunter itu terus terkuras setelah ia berhasil mengalahkan Querehsha, Plague Monarch.
Alhasil, peluang emas itu berhasil dimanfaatkan Rakan, sang Beast Monarch untuk menusukkan cakarnya ke Jin-Woo hingga hunter itu tewas.
Namun siapa sangka, momen kematian Jin-Woo malah jadi titik balik kebangkitannya menjadi Shadow Monarch yang sejati.
Setelah menjadi Monarch sepenuhnya, Jin-Woo langsung membantai keduanya sebagai bentuk peringatan pada semua Monarch yang tersisa.
Usai membantai ketiga Monarch, pekerjaan Jin-Woo masih belum usai karena ia harus melawan Monarch terkuat yang pernah ia lawan, Antares si penguasa para naga.
Pada titik ini, Jin-Woo harus mengerahkan segalanya baik taktik dan kemampuan terbaiknya agar bisa mengimbangi raja naga tersebut. Ia bahkan sampai bertransformasi menjadi ksatria hitam raksasa ketika sedang melawan Antares dalam wujud naganya.
Jin-Woo sendiri baru menang setelah berhasil memancing Antares ke lokasi yang memungkinkan para Ruler membunuhnya.
Bisa dibilang, Antares adalah musuh terkuat yang pernah Jin-Woo hadapi sampai-sampai ia harus bekerja sama dengan para Ruler untuk mengalahkannya pada putaran pertama.
Usai merubah sejarah dengan Cup of Reincarnation, Jin-Woo baru bisa membunuh Antares dengan tangannya sendiri.
Itulah daftar pertarungan terbaik di Solo Leveling sejauh ini.
Bagaiamana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Artikel pertama terbit tanggal 20 Maret 2024 dirilis ulang tanggal 16 Januari 2025.