Heisuke dihajar si pegulat, ledakan peluru tak cukup membuat lawan tumbang
SI pegulat kesal karena Heisuke berkorban demi orang lain, merasa seperti penjahat
Rombongan Sakamoto dicegat pihak Asosiasi, mobil terhenti dan mereka terjebak
Bukan cuma Heisuke yang saat ini harus melawan Kumanomi dan rekan barunya, situasi kelompok Sakamoto sendiri juga ternyata ikut dalam bahaya di Sakamoto Days bab 226. Bahkan untuk kedua kalinya, Shin harus menyaksikan satu lagi temannya memutuskan berkorban agar bisa memberi kesempatan pada Shin dan lainnya untuk bisa kabur dari kepungan para pembunuh.
Bagaimana situasi kelompok Sakamoto saat ini? Berikut pembahasannya!
Meski sempat berhasil membuat ledakan besar dengan tembakannya, situasi Heisuke ternyata tak begitu banyak berubah.
Ledakan yang dibuat dengan gesekan peluru Heisuke rupanya masih tak cukup untuk membuat pegulat itu tumbang. Heisuke yang melihat itu bahkan sampai mengira kalau lawannya kali ini bukan lagi manusia.
Namun belum sempat Heisuke berbicara, pria tersebut langsung menyarangkan serangan lariat, teknik di mana pegulat itu mengayunkan lengan ke leher atau dada lawan dengan gerakan kuat. ALhasil, si penembak jitu itu sampai dibuat terbang dan bahkan hampir menabrak para warga sipil.
Untungnya, Heisuke memanfaatkan ujung laras senapannya sebagai rem sehingga ia bisa mendarat tanpa mengenai orang sekitar.
Melihat itu, si pegulat seperti merasakan ada amarah dalam hatinya.
Dia rupanya tak habis pikir kenapa Heisuke masih sempat-sempatnya memikirkan keselamatan orang lain sedangkan dirinya sendiri justru yang membuat pemuda itu sampai terpental.
Bukan cuma itu saja, si pegulat sendiri sempat kaget karena ada Piisuke yang mendekat. Dari situ, pria bertopeng itu paham kalau lawannya juga disukai hewan.
Dan benar saja, rupanya hal itu membuat si pegulat marah karena dari sudut pandang manapun, ia malah terlihat seperti penjahat sementara Heisuke justru terkesan seperti pahlawan sejati.
Selama dalam perjalanan, Shin rupanya masih tak henti-hentinya khawatir pada nasib Heisuke. Ia berharap agar kawannya tersebut tak sampai mati terbunuh pada pertarungan kali ini.
Namun sayangnya, Shin tak punya waktu untuk memikirkan nasib Heisuke karena ia juga mendapat masalah baru di perjalanan kali ini. Yah, mobil yang mengangkut Sakamoto harus terhenti karena jalur yang mereka lewati sedang mengalami kemacetan akibat pemeriksaan yang dilakukan pihak asosiasi. Dari situ, semua orang akhirnya mulai panik karena mereka akan langsung ketahuan membawa Sakamoto yang masih koma.
Dan benar saja, rupanya ada satu polisi yang mencoba mengecek. Awalnya, mereka mengakalinya dengan membuat nenek Miya tidur di posisi Sakamoto. Namun saat si polisi hendak pergi, terdengar bunyi alat elektrokardiograf yang menandakan kondisi Sakamoto mulai memburuk.
Alhasil, si polisi bergerak cepat dan langsung menodongkan pistolnya ke Sakamoto.
Masalahnya juga tak berhenti sampai di situ. Para pengguna jalan lain rupanya ikut mengepung kendaraan Sakamoto sehingga Shin dan lainnya tak bisa ke mana-mana.
Yah, Shin dan lainnya baru sadar pemeriksaan di jalan itu rupanya adalah jebakan untuk mereka selama ini.
DI saat Shin dan para rekan Sakamoto dalam posisi buntu, Lu Shaotang akhirnya membuat pergerakan.
Dengan cepat, ia menendang si polisi sampai keduanya keluar dari pintu belakang mobil. Setelah tujuannya tercapai, Lu Shaotang langsung berteriak menyuruh Shin untuk pergi dan menyerahkan keluarga Sakamoto pada pemuda tersebut.
Yah, gadis itu rupanya berencana melakukan hal yang sama seperti Heisuke. Dia memutuskan bertarung sendiri menahan pihak musuh agar Shin dan lainnya bisa membawa Sakamoto dengan selamat.
Itulah pembahasan situasi terbaru Shin dan kelompoknya di Sakamoto Days bab 226.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku