10 Karakter Paling Pemarah di Blue Lock, Perilakunya Kasar!

Berjulukan "Raja Lapangan", Shoei Barou adalah representasi sesungguhnya dari wujud keegoisan di lapangan sepak bola. Dia tak hanya keras kepala, tetapi juga angkuh dan cenderung memandang rendah orang lain.

Barou memiliki ambisi untuk menjadi sosok "bintang" di lapangan. Bahkan, sosok arogan yang bersikeras ingin menjadi penyerang terbaik dunia ini tak akan ragu bertindak layaknya tokoh "antagonis".

Barou hanya percaya pada skill-nya. Dia hanya akan menggiring bola dan mencetak angka dengan kemampuannya sendiri. Ketika bola berada di pihaknya sendiri pun, Barou tak akan ragu untuk merebutnya.

Sejak awal berdirinya proyek Blue Lock, Ego jelas hendak melahirkan striker egois yang hanya terpacu untuk mencetak gol sebanyak mungkin, dan Ryusei Shido adalah salah satu kandidat yang paling ideal dengan tujuan tersebut.

Sifat pemarah Shido lebih mengarah pada kekerasan fisik. Dia tak akan berpikir panjang untuk bertindak kasar, terutama jika ada sesuatu yang tak sesuai dengan kehendaknya.

Belakangan, Shido belajar mengendalikan ledakan emosinya tersebut dan mulai menyadari bahwa ada banyak pesaing berbakat di sekitarnya. Untuk itu, dia harus bisa bersikap lebih tenang jika tak ingin karier sepak bolanya kandas di tengah jalan.

Rin Itoshi adalah saudara dari salah satu pemain Timnas U-20 Jepang, yakni Sae Itoshi. Sejak pertama kali muncul dalam cerita, sudah terungkap bahwa ada konflik yang terjadi di antara keduanya. Inilah yang membuat Rin selalu meledak-ledak setiap kali ada yang menyinggung soal Sae.

Rin begitu terobsesi terhadap sepak bola. Dia jadi begitu egois dan sombong karena bakat luar biasanya sebagai calon striker terbaik masa depan. Bahkan, Rin cenderung tak menganggap kehadiran orang lain, kecuali jika orang tersebut memang memiliki skill yang membuatnya layak untuk diakui.

Awalnya, Rin terbelenggu oleh rasa dendamnya terhadap Sae. Namun, motivasinya kini berkembang lebih dalam. Dia ingin membebaskan diri tanpa harus bergantung kepada saudara, rekan tim, maupun rivalnya.

Tak ada yang lebih menyebalkan dibanding seseorang yang memproklamirkan dirinya sendiri sebagai pusat dunia, seperti yang dilakukan Michael Kaiser.

Kaiser tampil sebagai pribadi yang angkuh dan menganggap dirinya superior. Dia cenderung kasar kepada orang lain yang ia anggap lebih rendah derajatnya. Namun, Kaiser masih memiliki rasa sopan jika orang tersebut adalah rekan timnya sendiri.

Kelebihan Kaiser jika disandingkan dengan karakter pemarah lainnya dalam serial ini ialah sikap sadar dirinya terhadap orang yang jelas lebih unggul darinya.

Disebut-sebut sebagai Bakugo (My Hero Academia) versi Blue Lock, Jingo Raichi adalah karakter paling pemarah berikutnya di serial ini.

Saat awal sekali disorot, Raichi jelas menunjukkan dirinya sebagai pribadi yang terlalu percaya diri pada kemampuannya, bahkan menolak untuk diberi arahan. Dia juga suka berdebat dan meremehkan rekan setimnya.

Namun, perlahan Raichi sudah mulai belajar untuk mengatasi sifat kurang ajarnya tersebut, terutama setelah dia menyadari bahwa ada banyak pemain berbakat di sekelilingnya.

Selanjutnya, ada Kazuma Nio yang khas dengan rasa kepercayaan dirinya yang cukup tinggi. Dia awalnya diperkenalkan sebagai salah satu pemain Timnas U-20 Jepang, tetapi selama Neo Egoist League akan bergabung dengan Manshine City.

Nio adalah pribadi yang agresif dan memiliki jiwa kompetitif yang tinggi, bahkan tak terbatas pada lingkup sepak bola saja. Di lapangan, dia tak jarang memamerkan kekuatannya dan beberapa kali terlibat dalam duel secara fisik.

Reo Mikage paling khas dengan pesona karismatiknya. Dia juga dikenal cerdas, ramah, dan cukup ambisius. Jadi, jangan heran jika Reo begitu populer di sekolahnya.

Namun, siapa sangka, di balik sifat terbukanya tersebut, Reo sebenarnya cukup egois. Dia selalu mendahulukan kepentingan pribadi di atas segalanya, dan biasanya akan marah jika sesuatu tak terjadi sesuai keinginannya. 

Pada awal cerita, Rensuke Kunigami memang tampil sebagai pribadi yang menyenangkan. Dengan moralnya yang sangat baik, dia merupakan gambaran ideal seorang pahlawan di dunia sepak bola.

Sayangnya, Kunigami yang demikian sudah hilang, tepatnya setelah kegagalannya selama Seleksi Kedua di mana ia dikalahkan oleh Ryusei Shido. Ego lantas memberinya satu kesempatan melalui jalur Wild Card.

Ternyata, hal tersebut telah mengubah kepribadian Kunigami secara keseluruhan. Dia kini menjelma menjadi sosok egois dan kasar. Kunigami yang sekarang tak lebih dari sebuah cyborg yang bergerak tanpa emosi dan hanya berfokus untuk memenuhi misinya.

Seorang Kenyu Yukimiya yang terlihat tenang ternyata juga menyimpan sisi liar yang selama ini tersembunyi di balik ekspresi wajahnya yang hangat. Namun, Yukimiya harus mengambil jalan yang lebih ekstrem mengingat waktunya yang tak banyak.

Yukimiya punya masalah yang serius pada penglihatannya, dan penyakit tersebut tampaknya semakin memburuk seiring waktu. Karena berpacu dengan waktu, dia jadi agak tak terkendali. Yukimiya berusaha mengatasi keterbatasannya tersebut dengan menghalalkan berbagai cara.

Ryosuke Kira memang hanya muncul pada awal seri, sebab dia merupakan peserta pertama yang tereliminasi dalam proyek Blue Lock.

Kira adalah orang yang paling tak bisa menerima ideologi Ego dan tujuan diadakannya program tersebut. Namun, dia tak mungkin tinggal diam saat melihat 299 peserta lainnya berlomba-lomba untuk berpartisipasi dalam proyek Blue Lock.

Sayang, kariernya harus hancur karena ketidakmampuannya dalam mengendalikan emosi. Padahal, besar kemungkinan bahwa dirinya akan menjadi salah satu pesaing terkuat di Blue Lock.

Nah, itulah deretan karakter paling pemarah di Blue Lock yang dikenal egois, agresif, dan sangat kasar. Bagaimana pendapatmu?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku