Reuni Genus dan Zombieman, kisah mengejutkan di Rumah Evolusi
Genus menjelaskan kengerian Saitama yang menghancurkan limiternya
Duel sengit Garou vs Bug God dan Royal Ripper, Tareo disandera Sludge Jellyfish
Pada episode sebelumnya, Zombieman akhirnya sampai di kediaman Genus, orang yang mengubahnya menjadi zombie yang abadi. Nah, di sini ia akhirnya memahami kenapa ilmuwan itu akhirnya memilih hidup normal. Di sisi lain, Garou harus menjalani pertarungan sengit dengan dua monster kiriman Gyoro Gyoro.
Apa saja hal menarik yang terjadi pada episode kali ini? Berikut daftarnya!
Pada episode sebelumnya, Zombieman diperlihatkan berhasil menemukan kediaman Genus dan para monsternya yang tersisa.
Namun yang tak ia sangka adalah Rumah Evolusi yang awalnya ia ingin hancurkan rupanya sudah hancur sejak awal.
Ia malah mendapati Genus dan para ciptaannya yang tersisa malah sekarang beralih menjadi pedagang takoyaki. Alhasil, bayangan Zombieman yang mengira kejadian itu akan berakhir menjadi konflik berdarah pun langsung lenyap.
Genus sendiri menganggap kalau pertemuan itu lebih seperti temu kangen semenjak kepergian Zombieman. Ia masih mengingat hero itu sebagai subjek eksperimen ke-66 yang merupakan satu-satunya yang sukses melalui uji eksperimen keabadian meski berakhir memberontak dan menghancurkan laboratoriumnya.
Nah, Zombieman penasaran kenapa Genus tak membangkitkan Rumah Evolusi meski ia masih hidup. Mendengar pertanyaan itu, sang mantan ilmuwan itu akhirnya menjelaskan kenapa ia akhirnya memilih berhenti melakukan eksperimen gila dan memilih hidup normal.
Yah, alasan kenapa Genus berhenti karena ia telah menyaksikan sebuah anomali yang menyalahi aturan dunia One Punch Man.
Menurut Genus, pada dasarnya dewa telah mengatur setiap individu memiliki limiter yang membatasi perkembangannya. Alasannya sendiri karena kekuatan yang terlalu besar hanya akan membebani individu tersebut dan justru berpotensi mengubahnya menjadi monster tanpa akal pikiran.
Oleh karena itu, dunia cuma mengijinkan setiap individu berkembang dalam batas tertentu demi bertahan hidup. Namun pada akhirnya, Genus akhirnya menemukan satu sosok yang berhasil melanggar aturan tersebut.
Sosok itu bisa dibilang tak punya potensi seperti yang dimiliki kebanyakan para hero. Ia juga tak punya latar belakang yang aneh-aneh seperti yang dijumpai pada kebanyakan monster. Namun dengan tekad dan usaha kerasnya, orang itu berhasil menghancurkan limiternya dengan harga tertentu, jadi botak dan mengalami kehampaan di hatinya.
Yah, Genus sendiri membicarakan soal Saitama.
Pertarungan Garou vs Royal Ripper dan Bug God berlangsung cukup sengit.
Garou diperlihatkan sempat mendaratkan serangan telak ke Bug God. Namun ia mendapati kalau pertahanan monster serangga itu terbilang cukup merepotkan. Tangan Garou bahkan sempat berdarah usai mendaratkan tinjunya ke monster tersebut.
Bukan cuma itu saja, Garou juga harus menghadapi rentetan tebasan Royal Ripper. Ia harus bergerak cukup cepat agar bisa terus menghindar dan menangkis semua serangan tersebut. Nah, pada celah tersebut, Bug God berhasil mendaratkan pukulan balasan yang membuat pemuda itu terbang hingga mengenai kabel listrik di sekitar tersebut.
Meski sempat terkena setruman dengan intensitas yang terbilang besar, faktor monsterifikasi membuat Garou tetap bertahan dan terus melanjutkan pertarungannya. Dari situ, ia mulai sadar kalau kedua monster itu masih bisa dilawannya di levelnya sekarang.
Baru saja Garou mendapatkan ritmenya kembali untuk melanjutkan pertarungan, ia kembali mendapat masalah baru.
Yah, karena terlalu fokus pada pertarungan, ia melupakan Tareo yang masih berada di situ. Alhasil, bocah tersebut kini berakhir disandera Sludge Jellyfish yang diam-diam datang ke situ.
Sludge Jellyfish sendiri rupanya punya dendam pribadi pada Garou yang sudah menghajarnya di salah satu episode musim kedua animenya.
Nah, gara-gara itu, Garou pun sampai kehilangan kewaspadaannya. Ia pun berakhir jadi bulan-bulanan di tangan Royal Ripper sampai Bug God sendiri menghentikan kekejian tersebut.
Begitu Royal Ripper puas, para monster pun akhirnya pulang sambil membawa sandera baru ke markasnya.
Kejadiannya sendiri terjadi tak lama setelah Saitama pulang.
Genos sempat mendeteksi ancaman yang mendekat ke apartemen Saitama. Namun karena ia, Bang dan Bomb dalam kondisi tak bagus, pemuda itu menyuruh King untuk mengecek kondisi di luar.
Untungnya, yang datang rupanya cuma tamu yang berkunjung. Dia adalah Kuseno yang selama ini membantu Genos mengupgrade dirinya dalam kegiatan hero.
Saitama yang merasa muak karena kamar apartemennya tambah sempit awalnya sempat ingin mengusir pria tua itu. Namun begitu Kuseno membawakannya daging premium, sikapnya langsung berubah seratus delapan puluh derajat. Fubuki sendiri kaget karena pria itu tak menunjukkan sikap seperti itu ke dirinya.
Usai menjalankan tugas, Bug God dan Gyoro Gyoro datang melapor ke Gyoro Gyoro.
Awalnya, Royal Ripper mengatakan kalau mereka cuma ingin mengajak bicara namun diserang terlebih dahulu. Namun Gyoro Gyoro sudah tahu kalau itu cuma kebohongan dan meminta penjelasan yang jujur.
Bug God sendiri menjelaskan kalau alasan mereka menghabisi pemuda tersebut karena Garou dianggap setengah-setengah saat ingin menjadi monster. Dari situ, monster serangga itu menyimpulkan kalau orang seperti itu akan berpotensi mengkhianati mereka.
Selain itu, keduanya juga mendapat kabar dari Gyoro Gyoro kalau robot eksplorasi dari Asosiasi Hero sudah mencapai sarang mereka. Jadi ada kemungkinan para hero rank S akan datang cepat atau lambat sehingga Gyoro Gyoro ingin semua monster bersiap akan kemungkinan perang besar.
Nah, setelah pertemuan itu selesai, Tareo diketahui dibawa ke sel penjara tempat di mana Waganma ditahan.
Itulah daftar hal menarik yang terjadi di One Punch Man S3 episode 3.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku