Okarun dan Momo terpengaruh gelombang psikis Tsuchinoko, ingin bunuh diri karena pengaruhnya.
Munculnya Evil Eye yang bisa melindungi dari gelombang psikis Tsuchinoko, membatalkan pengaruhnya.
Masa lalu tragis Evil Eye, menjadi tumbal persembahan untuk Tsuchinoko dan menguasai tubuh Jiji.
Situasi Okarun dan teman-temannya bertambah gawat setelah mereka menyaksikan kemunculan sosok Tsuchinoko yang menjadi asal semua tragedi yang menimpa keluarga Jiji. Problem mereka bahkan semakin bertambah saat Evil Eye berhasil membuat Jiji menerima yokai tersebut sehingga kali ini ada beberapa musuh sekaligus yang harus diatasi Momo dan Okarun seorang diri.
Apa saja hal menarik pada episode kedua Dandadan S2 kali ini? Berikut pembahasannya!
Pada episode sebelumnya, Momo dan Okarun diperlihatkan seperti kesakitan saat Tsuchinoko mengeluarkan cahaya emasnya. Nah, kemudian ada hal yang lebih berbahaya lagi terjadi pada keduanya.
Okarun yang seakan terlihat seperti lepas kendali rupanya ingin mengakhiri nyawanya dengan memakai pisau cutter. Untungnya, Jiji berhasil melucutinya dan membawa temannya bersama Momo sebelum Tsuchinoko menyerang.
Namun masalahnya tak berhenti sampai di situ. Momo juga ikut-ikutan ingin bunuh diri dengan menusukkan pecahan kaca ke perutnya sendiri. Namun hal itu gagal terjadi karena Turbo Granny kebetulan berada di posisi tersebut sehingga tusukan itu hanya menembus tubuh boneka yokai tersebut.
Dengan cepat, Jiji mengikat keduanya sebelum mereka berbuat lebih jauh lagi. Nah, di situlah, Turbo Granny mengungkapkan penyebab para manusia itu menggila sendiri.
Rupanya, Okarun dan Momo terpengaruh gelombang psikis Tsuchinoko yang memang bisa membuat korbannya ingin bunuh diri. Hal ini juga pernah menyebabkan orang tua Jiji nyaris mati gantung diri. Anehnya, justru Jiji seolah tak terpengaruh oleh gelombang tersebut.
Setelah mengikat keduanya, Jiji langsung membawa mereka ke tempat yang aman untuk bersembunyi. Namun sialnya, ia malah berakhir tertangkap oleh Tsuchinoko yang memang bisa melacak melalui getaran.
Di saat itulah, tiba-tiba sesosok makhluk humanoid yang cuma mengenakan celana dalam pria muncul di depan Jiji seolah melindunginya. Ia bahkan sampai memancarkan aura gelap yang seolah mengenyahkan pengaruh gelombang psikis Tsuchinoko.
Berkat itu, Momo dan Okarun akhirnya kembali normal. Namun saat mereka menatap makhluk tersebut, Turbo Granny memperingatkan untuk jangan menatap matanya karena itu adalah Evil Eye, makhluk yang bisa membuat manusia gila dan ingin bunuh diri. Nah, karena Evil Eye punya kemampuan yang serupa dengan Tsuchinoko, gelombang psikis mereka saling membatalkan satu sama lain sehingga membuat Momo dan Okarun bisa lepas dari pengaruh ular besar tersebut.
Nah, saat mereka mencoba kabur dari Tsuchinoko dan Evil Eye, Jiji malah tertangkap oleh yokai tersebut. Nah, saat ia menatap mata makhluk tersebut, penglihatan Jiji seolah terlempar ke masa lalu.
Yah, itu adalah masa saat Evil Eye masih jadi manusia. Semasa hidupnya, ia sudah dikurung oleh klan Kito sebagai tumbal persembahan untuk Tsuchinoko.
Setiap hari, ia hanya bisa menatap para bocah bermain dan tersenyum bersama. Dari situlah, keinginan Evil Eye yang ingin bermain dengan teman sebayanya akhirnya muncul. Namun malang tak dapat ditolak, ia malah berakhir ditumbalkan dalam suatu ritual dan mati akibat leleran lava yang mengalir ke tempatnya diikat.
Usai kematiannya, Evil Eye kemudian bangkit sebagai arwah dan terus menyaksikan berbagai tragedi di mana seorang anak keluarga penghuni rumah tempat bekas ritual harus kehilangan kedua orang tuanya karena bunuh diri. Hal itu terus berlangsung sampai ke era modern di mana ia yang kini terbakar oleh amarah dan dendam menyatu dengan seorang anak yang akan dijadikan tumbal dan menjadi yokai paling keji yang pernah ada.
Nah, setelah menyaksikan masa lalu Evil Eye, Jiji yang tergerak akhirnya berusaha memahami semua yang dilalui yokai tersebut dan memberinya simpati. Ia bahkan sampai nekat mendekati jasad fisik Evil Eye dan mencoba mengajaknya berbicara. Gara-gara itu, Evil Eye akhirnya menyeret kesadaran Jiji ke dimensi tempat terakhir kali jasad manusianya terbaring. Di situlah, pemuda itu mengajak bicara Evil Eye dan mengatakan bahwa ia akan menemaninya selama Evil Eye mau.
Dan benar saja, Evil Eye yang menemukan bahwa Jiji telah menerimanya memanfaatkan itu untuk menguasai tubuh fisik pemuda itu sebagai wadah barunya. Berkat itulah, ia menjadi sosok yang lebih kuat dari sebelumnya.
Ia sendiri diperlihatkan bukan hanya bertambah kuat secara fisik. Evil Eye juga memperlihatkan beberapa kemampuan baru seperti manipulasi perasaan negatif semua korban tumbal keluarga Kito menjadi senjata berbentuk bola atau kurungan yang bisa melindunginya dari serangan musuh.
Turbo Granny sendiri merasa kalau sekarang Evil Eye tak bisa dihentikan lagi.
Seperti yang ditebak, Evil Eye yang menguasai tubuh Jiji bukan hanya menyerang Tsuchinoko tapi juga Momo dan Turbo Granny. Momo bahkan sampai kewalahan karena kekuatan fisik dan spiritual Evil Eye saat ini sudah melampaui kemampuan gadis tersebut.
Momo sampai berulang kali terkena serangan yokai tersebut dan hampir tewas jika tak dilindungi kemampuan spiritualnya. Nah, saat Evil Eye hampir menghabisi perempuan tersebut dengan bola emosi negatif yang ia tendang sekuat tenaga, bala bantuan akhirnya tiba.
Okarun dalam wujud yokainya berhasil mencegah serangan Jiji dengan menahan tendangan Jiji.
Dengan begitu, pertarungan antar dua pengguna kekuatan Yokai akhirnya dimulai.
Itulah daftar hal-hal menarik dalam Dandadan S2 episode 2.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku