Thomas Andre lahir dari keluarga imigran Eropa yang miskin, memicu keinginannya untuk mendominasi siapapun.
Terpilih sebagai wadah Ruler, Thomas memiliki kekuatan dan skill unik para Ruler yang membuatnya sangat kuat dalam pertarungan.
Thomas mengagungkan kekuatan sebagai segalanya, namun juga peduli pada rekan-rekannya serta selamat dari insiden naga Kamish.
Di dunia Solo Leveling, ada beberapa individu yang dihormati sebagai hunter tingkat nasional. Salah satunya adalah Thomas Andre yang dulu pernah dilawan Sung JIn-Woo pada saat konferensi guild tingkat nasional. Dia sendiri bisa dianggap sebagai rajanya para tanker dari segi kekuatan.
Apa saja fakta menarik Thomas Andre? Berikut pembahasannya!
Kehidupan Thomas sendiri bisa dibilang cukup keras.
Ia lahir di keluarga imigran Eropa yang terbilang miskin. Oleh karena itu, Thomas selalu menjalani kehidupan di pemukiman kumuh dengan dikelilingi musuh-musuhnya sejak masih kecil.
Kerasnya jalan hidup yang dilalui oleh Thomas inilah yang mendorongnya menjadi seorang petarung. Di situlah, talenta alaminya untuk mendominasi siapapun mulai bertumbuh seiring banyaknya pertarungan yang dilalui.
Hal ini juga yang membuat ia begitu mempercayai kekuatan adalah segalanya.
Pada era kebangkitan para hunter, Thomas berhasil membangunkan kekuatan miliknya yang ternyata berasal dari para Ruler.
Tak heran jika peningkatan kemampuannya meningkat secara drastis di mana ia benar-benar unggul dalam segi kekuatan maupun kecepatan dari kebanyakan hunter. Keunggulan dua aspek itu tentu begitu cocok dengan gaya Thomas yang cukup brutal dalam pertarungan. Pertahanannya juga tak bisa dianggap enteng karena ia bisa bertahan hidup dari serangan Jin-Woo dan Rakan.
Selain kekuatan fisik yang luar biasa, Thomas juga memiliki beberapa skill unik para Ruler seperti Reinforcment yang membuatnya dilindungi armor emas yang keras dan Capture yang membuatnya bisa melakukan telekinesis.
Akibat kerasnya latar belakang hidupnya, Thomas begitu mengagungkan kekuatan.
Dia menganggap kekuatan adalah segalanya. Dengan kekuatan, Thomas beranggapan dia bisa mendominasi segalanya dan menundukkan siapapun yang berniat memusuhinya.
Dengan aspek tersebut, Thomas mulai menjalani gaya hidup layaknya raja dan mulai mengambil kesempatan tersebut begitu era dungeon dimulai. Dia tak ragu melenyapkan siapapun yang menghalanginya dan menginjak mereka yang memandang rendah dirinya.
Baginya, kekuatan adalah keadilan. Hal itu terus berlangsung sampai Jin-Woo menghajarnya pada saat kejadian penculikan Jinho.
Di balik pemikiran radikalnya soal kekuatan, Thomas masih punya sisi baik.
Dia terkenal begitu peduli pada rekan-rekannya. Baginya, para hunter Scavenger adalah harta yang tak boleh disentuh oleh siapapun karena hal itu sama saja merendahkan harga dirinya. Thomas tak ragu menantang siapapun yang menyakiti bawahannya bahkan jika itu adalah Hwang Dongsoo sekalipun.
Meskipun demikian, Thomas juga tak ragu merendahkan harga dirinya hanya untuk meminta maaf dan berterimakasih seperti yang ia lakukan pada Jin-Woo yang telah mengampuni nyawa rekan-rekannya.
Dalam dunia Solo Leveling, insiden naga Kamish adalah salah satu yang terparah di mana hanya sedikit orang yang bisa selamat.
Salah satunya adalah Thomas yang kala itu sempat tergigit oleh taring Kamish.
Thomas sendiri tampaknya punya kontribusi cukup besar dalam pertempuran tersebut karena ia ikut bersatu dengan para hunter rank-S yang tersisa. Berkat kerjasama mereka, Kamish pun akhirnya berhasil terbunuh.
Dari situlah, Thomas sendiri mendapat titel hunter tingkat nasional.
Usai pertempuran dengan naga Kamish, Thomas diketahui berhasil mendapat taringnya.
Ia sendiri berniat mengubah taring tersebut menjadi senjata. Namun karena materialnya terlalu pendek, model yang diputuskan adalah dagger. Karena Thomas sendiri bukan hunter tipe assasin, ia memilh menyimpannya selama beberapa tahun.
Nah, semenjak kekalahannya di tangan Jin-Woo, Thomas memutuskan untuk memberikan senjata tersebut sebagai tanda permintaan maaf dan terima kasih.
Di zaman baru, Thomas diketahui sempat mendapat saran dari Norma untuk mempelajari bahasa Korea.
Peramal itu sendiri mengatakan kalau skill bahasa tersebut akan berguna untuk ke depannya. Meski tak memahami alasannya, Thomas tetap memilih patuh karena mempercayai ramalan Norma.
Seiring berjalannya waktu, Thomas malah keasyikan dengan budaya Korea terutama serial dramanya. Dan benar saja, skill bahasa Korea Thomas sendiri menunjukkan kegunaannya semenjak ia mulai berinteraksi dengan keluarga Sung Jin-Woo.
Seperti yang kita tahu, Jin-Woo adalah manusia yang terpilih menjadi Monarch di garis waktu lama Solo Leveling.
Nah, di sekuel Ragnarok, akhirnya ada manusia kedua yang berhasil melakukan hal yang sama, yaitu Thomas Andre. Lucunya, dia bisa melakukan itu dengan modal bermain game.
Yah, dengan perangkat game virtual buatan perusahaan Ahjin Soft, Thomas menantang game yang ternyata merupakan perjalanan hidup Jin-Woo di garis waktu sebelumnya. Dia sendiri sempat bertarung melawan avatar Legia dan tetap berdiri meski berulang kali mengalami kekalahan.
Dari situlah, Thomas merasakan makna pertarungan dengan lawan yang lebih kuat. Ammut yang kala itu jadi administrator game tersebut dan terus mengawasi pertarungan tersebut akhirnya merasa pria itu adalah wadah yang cocok.
Oleh karena itu, ia memutuskan untuk membawakannya Primordial Darkness. Setelah menerima relik tersebut, Thomas resmi diakui menjadi Monarch of Conquest, raja baru dari para raksasa.
Itulah fakta menarik Thomas, hunter kedua yang menjadi Monarch setelah Jin-Woo.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku