Johnny Joestar memiliki nama asli yang sama dengan Jonathan Joestar, lahir pada era tahun 1800an, dan memelihara tikus bernama Danny.
Johnny menderita disabilitas setelah ditembak di pinggang saat mengantre untuk menonton pertunjukan, kehilangan segalanya dan terobsesi mempelajari Spin.
Pemilik Stand dengan tingkat evolusi terbanyak, kalah dalam lomba pacuan kuda, menikah dengan Rina Higashikata dan pindah ke Jepang, serta tewas dalam sekuel Jojolion.
Sebelumnya kita sudah melihat penampilan Jojo perempuan pertama dan satu-satunya, Jolyne Cujoh dalam sekuel JoJo's Bizarre Adventures Part 6: Stone Ocean. Nah, pada adaptasi selanjutnya dengan judul Steel Ball Run, kita akan diperkenalkan dengan karakter Jojo baru bernama Johnny Joestar, si pejoki yang berusaha mengubah takdir kejamnya melalui turnamen pacuan kuda bersama Gyro Zeppeli.
Apa saja fakta menarik Johnny Joestar?
Bisa dibilang, Johnny sendiri bukan nama asli dari pemuda satu ini. Nama aslinya sendiri secara mengejutkan sama persis dengan protagonis pertama yang pernah diciptakan Araki, Jonathan Joestar.
Keduanya bahkan sama-sama lahir pada era tahun 1800an, di mana Jonatahan lahir pada tahun 1868 sedangkan Johnnya pada tahun 1872. Bukan cuma itu saja, keluarga mereka juga bisa dibilang berasal dari strata sosial yang terpandang.
Selain itu, mereka juga sama-sama menamai peliharaannya dengan nama Danny. Bedanya, Jonathan memelihara seekor anjing, sedangkan Johnny justru memelihara tikus.
Kejadian ini terjadi saat sedang mengantre untuk menonton pertunjukan.
Waktu itu, Johnny dibujuk oleh gadis yang bersamanya untuk menyelinap ke depan antrean. Gadis itu menyuap petugas keamanan agar mengusir seorang anak laki-laki yang sudah menunggu di sana semalaman.
Namun akibatnya, anak laki-laki itu menembak tulang belakang Johnny, yang membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah. Gara-gara itu, Johnny harus kehilangan segalanya baik harta dan kehormatannya karena kondisinya sekarang membuatnya tak bisa lagi beraksi sebagai joki.
Saat acara turnamen pacuan kuda Steel Ball Run diselenggarakan, Johnny sempat mengikuti Gyro usai kejadian yang melibat pendatang baru itu dengan seorang pecopet. Nah, pada saat itu, ia menyentuh bola besi milik Gyro yang tengah berputar. Secara ajaib, hal itu sempat membuat Johnny yang awalnya lumpuh berhasil berdiri setelah sekian lama.
Merasakan keajaiban tersebut, Johnny sempat mencoba mengejar Gyro karena merasa jalan kesembuhannya terletak pada fenomena aneh barusan. Namun sayangnya, Gyro menegaskan kalau bola besi miliknya tak akan bisa menyembuhkan disabilitas Johnnya.
Walaupun demikian, Johnny tetap bertekad untuk terus mempelajari teknik Gyro yang bernama Spin di sepanjang perjalanan pacuan kuda tersebut.
Seperti yang kita tahu, dalam 6 seri terdahulu, hanya GIorno seorang yang Stand-nya bisa berevolusi. Itupun juga karena berkat panah Requiem yang sempat dibawa Polnareff saat konfrontasi terakhir dengan Diavolo.
Nah, kali ini Johnny lah yang berhasil menjadi tokoh JoJo pertama yang Stand miliknya memiliki evolusi paling banyak, yaitu empat mode.
Yah, Tusk diketahui mempunyai mode Act 1 sampai Act 4 dengan kemampuan beragam, mulai dari menembakkan proyektil kuku Johnny, membuat lubang spasial sampai ke puncak potensi teknik Spin, Infinite Rotation.
Hal itu tak mengherankan mengingat Stand tersebut mencerminkan perkembangan skill Johnny dari waktu ke waktu.
Meski terus mengasah kekuatan dan melewati berbagai kemenangan dan kekalahan dalam berbagai pertempuran, Johnny sendiri diketahui kalah dalam lomba pacuan kuda tersebut.
Yah, akibat konfrontasi terakhir dengan versi alternatif Diego Brando yang dibawa Funny Valentine. Akibat kelicikan varian Dio tersebut, Johnny sempat terkena efek Spin miliknya sehingga tak bisa melanjutkan perjalanan.
Meski berhasil lepas dari kekuatannya sendiri, Johnny sendiri dinyatakan kalah karena tak menyelesaikan balapan dan harus puas dengan total poin 295.
Saat hendak menuju kampung halaman Gyro untuk menyerahkan jasad kawannya tersebut ke pihak keluarga, Johnny diketahui sempat bertemu dengan Norisuke Higashikata dan putrinya, Rina. Dari situ, keduanya mulai memendam asmara.
Keduanya sendiri akhirnya menikah pada tahun 1892 dan memiliki sepasang anak lelaki dan perempuan.
Awalnya, keluarga Johnny hidup dari pertanian. Namun seiring berjalannya waktu, Johnny sempat diminta pemerintah Jepang untuk mengajar soal mengendarai kuda ke orang-orang negeri matahari terbit tersebut.
Sayangnya, nasib mujur Johnny tak berlangsung lama karena sembilan tahun setelah pernikahannya, Rina terserang penyakit misterius yang membuatnya amnesia dan kulitnya berubah menjadi seperti origami.
Setelah lama dilanda kegelisahan akibat kondisi istrinya, Johnny akhirnya memutuskan untuk mencuri Jenazah Suci dari tempat penyimpanannya dan membawanya kembali ke Morioh untuk
Kondisi sang istri inilah yang membuat Johnny terpaksa melakukan dosa di akhir hidupnya.
Ia memutuskan untuk kembali ke Amerika untuk mencuri Saint's Corpse dan memanfaatkannya untuk menghapus penyakit pada istrinya. Namun yang tak ia tahu, hal itu malah membuat penyakit tersebut berpindah ke tubuh putranya sendiri, George,
Dengan memakai taktik Golden Spin, Johnny memindahkan kutukan putranya tersebut ke dirinya sendiri. Namun hal itu membuatnya mengalami nasib tragis di mana sebuah batu besar jatuh menimpa kepalanya dan membuatnya tewas pada saat itu juga.
Johnny sendiri akhirnya dimakamkan di kota Morioh yang kelak akan menjadi latar belakang cerita Jojolion.
Itulah daftar fakta menarik Johnny Joestar, protagonis JoJo yang nasibnya sama tragisnya dengan Jonathan Joestar.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku