8 Fakta Apollo Record of Ragnarok, Dewa dengan Banyak Julukan!

- Dewa Matahari dari Pantheon Yunani
- Awalnya Dianggap Sebagai Dewa yang Biasa
- Kepribadiannya Narsistik
Apollo menjadi salah satu dewa yang paling mencuri perhatian dalam Record of Ragnarok. Dikenal sebagai Dewa Matahari dari Olympus, ia tampil dengan kekuatan cahaya yang memukau, sifat yang unik, serta latar belakang yang lebih dalam daripada yang terlihat.
Tak hanya dikagumi karena kecantikannya, Apollo juga menunjukkan kemampuan bertarung luar biasa yang membuatnya menjadi lawan tangguh di arena Ragnarok. Berikut 10 fakta dari Apollo di Record of Ragnarok!
Table of Content
8. Dewa Matahari dari Pantheon Yunani

Apollo dikenal sebagai salah satu dewa terkuat dalam jajaran Olympus dan memegang peran penting sebagai Dewa Matahari. Statusnya sebagai penguasa cahaya membuatnya digambarkan memiliki kendali penuh atas energi matahari mulai dari panas, cahaya, hingga bentuk-bentuk serangan berbasis sinar.
Sebagai bagian dari pantheon Yunani, ia juga dihormati karena kecantikannya, kecerdasannya, serta bakatnya dalam seni dan musik. Apollo menjadi perwakilan ke-9 bagi para dewa dalam pertarungan Ragnarok.
7. Awalnya Dianggap Sebagai Dewa yang Biasa

Pada salah satu panel manga chapter 82.2 menunjukkan bahwa Apollo tidak lahir sebagai dewa yang agung. Banyak dewa lain bahkan melihatnya sebagai sosok yang “biasa” dan tidak terlalu mencolok.
Dalam narasi panel, dijelaskan bahwa Apollo tidak mendapatkan kekuatan atau kehebatan secara instan melainkan ia membangunnya melalui usaha, latihan, dan kerja keras. Hal tersebut menekankan menekankan bahwa statusnya saat ini bukan bawaan dari lahir, melainkan hasil perjalanan panjang.
6. Kepribadiannya Narsistik

Apollo dikenal memiliki sifat narsistik yang sangat kuat. Ia mengagumi kecantikan dan kesempurnaan, terutama pada dirinya sendiri, dan sering menunjukkan gestur serta pose elegan yang menunjukkan betapa tinggi ia menilai dirinya.
Dalam banyak momen, Apollo memperlakukan lawannya dengan nada meremehkan jika menurutnya mereka tidak memenuhi standar estetika atau “keindahan” yang ia yakini.
Karena sifat narsistiknya ini bahkan Ares sempat ragu saat Apollo akan menjadi petarung selanjutnya dan disetujui oleh Zeus bahwa Apollo adalah karakter yang selalu tidak serius.
5. Memiliki Pengikut Seorang Monster

Phyton merupakan monster yang ditolak baik di surga maupun di bumi karena penampilannya yang menyeramkan, membuatnya sering menimbulkan kerusuhan dimanapun ia berada. Namun segalanya berubah ketika ia bertemu Apollo.
Setelah berkali-kali dikalahkan oleh sang dewa matahari, Phyton justru mulai mengenali kekuatan, keteguhan, dan aura “cahaya” yang dimiliki Apollo. Kekalahan yang berulang itu membuatnya tunduk, bukan karena rasa takut semata, tetapi karena rasa hormat mendalam. Sejak saat itu, Phyton menjadi pengikut setia Apollo.
Phyton membangun kuil cahaya sebagai bentuk penghormatannya kepada dewa Apollo di sisa daratan Delphi dan mulai menjadi pengikut setelah itu. Pada kuil tersebut bertuliskan “kenali dirimu” seperti berkah yang Phyton rasakan ketika berhadapan dengan Apollo.
4. Memakai Senjata Suci Benang Cahaya

Apollo menggunakan senjata suci berupa Threads of Artemis, yaitu benang-benang cahaya yang ia kendalikan dengan presisi luar biasa. Benang cahaya ini bergerak seperti energi hidup, mengikuti setiap gestur Apollo.
Dengan senjata suci ini Apollo mampu menciptakan serangan yang cepat, fleksibel, dan mematikan. Sebagai Dewa Matahari, ia juga dapat memanipulasi benang tersebut seolah-olah cahaya itu bagian dari tubuhnya sendiri.
3. Senjata Sucinya Dapat Berubah Menjadi Berbagai Hal

Keunikan utama Threads of Artemis terletak pada fleksibilitas bentuknya. Benang cahaya ini dapat berubah menjadi apa pun yang dibutuhkan Apollo di tengah pertarungan, menjadikannya salah satu senjata paling serbaguna dalam Ragnarok.
Ia dapat membentuknya menjadi sarung tangan tinju dalam teknik Lyre of Phoebus, menciptakan bilah bulan sabit dalam Moonlight of Artemis, hingga menghasilkan panah emas dalam teknik Apollo Epicurious yang melesat secepat cahaya.
Dalam momen puncak, Threads of Artemis bahkan dapat dipadatkan menjadi wujud panah perak raksasa seperti Argyrotoxos. Fleksibilitas ini membuat Apollo sangat sulit diprediksi dan memberinya keunggulan besar dalam setiap jarak pertarungan.
2. Memiliki Banyak Julukan

Sebagai salah satu dewa paling berpengaruh dalam pantheon Yunani, Apollo memiliki sederet julukan yang menggambarkan luasnya peran dan kekuatannya. Ia dikenal sebagai dewa filosofi, dewa puisi, dewa obat, dewa musik, dewa busur, hingga dewa ramalan. Deretan gelar ini menunjukkan betapa banyak aspek kehidupan dan pengetahuan yang berada di bawah naungannya.
Dalam pertarungannya selama Record of Ragnarok, berbagai gelar tersebut tercermin melalui kecerdasannya, ketenangannya, serta kemampuan bertarung yang elegan dan presisi yang membuat Apollo tampil sebagai sosok dewa yang tidak hanya kuat, tetapi juga multitalenta.
1. Mengalahkan Leonidas Lewat Pertarungan Sengit

Pertarungan antara Apollo dan Leonidas menjadi salah satu duel paling intens dalam Ragnarok. Keduanya saling bertukar serangan dengan kekuatan dan tekad yang sama besarnya, hingga membuat arena dipenuhi ledakan cahaya dan benturan brutal.
Leonidas sempat menekan Apollo dengan strategi dan semangat juangnya sebagai raja Spartan, namun Apollo terus menunjukkan ketangguhan sebagai Dewa Matahari. Pada akhirnya, melalui teknik pamungkasnya yang menghancurkan, Apollo berhasil menembus pertahanan Leonidas dan mengakhiri pertarungan tersebut dengan kemenangan tipis.
Itulah daftar fakta menarik dari Apollo di Record of Ragnarok.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
FAQ Apollo Record of Ragnarok
| Siapa Apollo dalam Record of Ragnarok? | Apollo adalah dewa matahari dari mitologi Yunani yang tampil sebagai petarung kubu dewa dalam turnamen Ragnarok. Ia maju sebagai perwakilan kesembilan para dewa dan bertarung melawan Leonidas, raja Spartan yang legendaris. |
| Apa senjata utama Apollo? | Senjata utama Apollo adalah Threads of Artemis, benang cahaya suci yang bisa ia kendalikan sesuka hati. Berbeda dari senjata biasa, benang ini sangat fleksibel dan dapat berubah bentuk menjadi berbagai senjata tergantung kebutuhan, seperti sarung tinju cahaya, sabit cahaya, hingga panah emas dan panah perak raksasa. |
| Kenapa Apollo punya banyak julukan? | Apollo memiliki banyak julukan karena perannya sangat luas dalam mitologi Yunani. Ia tidak hanya dikenal sebagai Dewa Matahari, tetapi juga dewa musik, ramalan, obat-obatan, puisi, hingga panahan. Setiap gelar mencerminkan aspek berbeda dari kekuatannya, mulai dari kecerdasan, seni, hingga keterampilan bertarung. |
| Benarkah Apollo memiliki pengikut monster? | Benar. Apollo memiliki pengikut bernama Phyton, monster besar yang awalnya ditolak oleh surga maupun bumi karena penampilannya yang menakutkan. Setelah berulang kali dikalahkan Apollo, Phyton justru menunjukkan rasa hormat dan loyalitas, lalu memilih mengabdikan diri kepada sang dewa matahari. |
| Bagaimana Apollo mengalahkan Leonidas? | Apollo mengalahkan Leonidas melalui pertarungan yang sangat sengit dan berimbang. Meski sempat terdesak oleh strategi dan kegigihan Leonidas, Apollo terus bangkit dan menunjukkan kekuatan sejatinya sebagai Dewa Matahari. Kemenangan akhirnya diraih ketika ia menggunakan teknik pamungkas Argyrotoxos, panah perak raksasa yang tercipta dari cahaya murni dan mampu menembus pertahanan Spartan yang terkenal kuat. |

















