TUTUP

Samsung Galaxy S II > Galaxy S III? Bukan Sekadar Dua atau Empat Core

Hari ini Galaxy S III serentak dijual di 4 kota besar Indonesia... Kamu termasuk salah satu yang kepengen? Atau masih ragu apakah ada pilihan yang lebih worthed? Berikut opini pribadi penulis yang membandingkannya dengan Galaxy S II...

Seperti yang kami ungkapkan sebelumnya, Galaxy S III mulai dijual 2 Juni 2012, atau hari ini dengan harga fantastis Rp. 6,999,000. Memang ada diskon selama hari pertama penjualannya tersebut, namun tetap dengan nilai setara dengan kompetitor ber-prosesor quad-core terdekatnya, HTC One X. Namun dengan hasil uji benchmark antara quad-core dan dual-core yang pernah kami lakukan dulu, ternyata kinerja dual-core masih mampu mengimbangi quad-core. Satu alasan, masih belum optimalnya Android terkini untuk mendukung quad-core. Bahkan Galaxy S II dengan chipset berusia setahun, masih mampu menandingi kinerja grafis Tegra 3 berdasarkan uji GLBenchmark Egypt (dan juga tidak terpaut jauh dengan Galaxy S III), yang bisa kamu cek di sini. Tunggu dulu, jadi ini maksudnya Galaxy S II sebenarnya masih worthed untuk dipilih? Jika seandainya Samsung Indonesia masih menjualnya, penulis bisa katakan sebenarnya masih worth Galaxy S II dibandingkan Galaxy S III secara value-for-money-nya. Sebelum melangkah lebih jauh, sekali lagi penulis tegaskan, ini hanya masalah selera, dan opini pribadi penulis. Seandainya Galaxy S II masih dijual, saya jelas lebih memilih Galaxy S II daripada S III. Keunggulan S III dibandingkan Galaxy S II memang segudang. Mulai layar yang lebih besar dengan resolusi HD 720p, profil tubuh yang ramping (8.6mm vs 8.5mm pada Galaxy S II), chipset quad-core dan GPU-nya pun lebih kencang, tambahan aplikasi dan layanan yang menarik (S Beam, S Voice, Smart Stay, Smart Alarm, 50GB Dropbox), kapasitas baterai yang lebih besar, seperti HTC One X bisa memotret foto sambil merekam video, GPS dengan dukungan navigasi satelit GLONASS dari Rusia (tidak hanya A-GPS dari US), Bluetooth-nya sudah versi 4.0 yang lebih cepat, dan dijual juga dengan pilihan opsi internal storage 64GB. Detail spesifikasi Galaxy S III bisa kamu periksa di artikel ini. [/caption] Namun dengan Galaxy S II, kamu sudah mendapatkan sebuah Droid dengan desain kontemporer yang cantik. Lebih tipis (kecuali bagian cekungan berisi speaker dan antena di ujung bawah, yang membuat ketebalan Galaxy S II menjadi 9.91mm) dan ringan dan begitu pas dengan profil tangan kebanyakan orang Indonesia, serta layar Super AMOLED Plus yang sedikit lebih terang dari Super AMOLED-nya Galaxy S III dan didukung sub-pixel tambahan yang lebih banyak -- pixel berbasis panel RGB tersebut lebih enak dipandang, dibandingkan jenis PenTile pada Galaxy S III yang pixel utamanya dominan warna hijau. Selain itu, harganya pasti lebih murah sekarang. Jika kamu beruntung, bisa mendapatkan kondisi brand-new-in-box alias BNIB dengan harga 4,8 jutaan -- second kondisi prima bisa di rentang 4 jutaan! [/caption] Pertimbangan lainnya, kamera Galaxy S II juga sudah lumayan, setara dengan Galaxy S III -- minus kemampuan memotret sambil merekam video, karena itu memang membutuhkan hardware yang mumpuni. Kartu SIM reguler pada Galaxy S II juga tidak menyulitkanmu, tidak perlu repot potong kartu SIM menjadi ukuran micro, karena memang slot SIM Galaxy S III mengikuti trend micro SIM pada iOS terbaru, HTC One X serta juga pada Nokia Lumia dan Motorola DROID RAZR XT912. [/caption] Namun di antara kelebihan Galaxy S II, penulis menilai banyaknya aplikasi ekslusif Galaxy S III mendapat port (tidak resmi) ke Galaxy S II, dan berjalan dengan lancarnya menjadi satu point menarik. Serta jumlah RAM Galaxy S III yang ternyata sama dengan kakaknya, yaitu 1 GB, seakan membuat Galaxy III kurang worth untuk dipilih bagi mereka yang hobi ngoprek dan memanfaatkan Droid secara ekstrim -- meng-install banyak aplikasi misalnya. Jatah RAM 1 GB untuk Galaxy S III itu juga akan menjadi masalah nanti ketika Google merilis update baru Android mereka, Jelly Beans atau mungkin Key Lime Pie. Apalagi jika versi baru itu ternyata justru membutuhkan resource untuk background service yang lebih besar. Ok, lanjut ke halaman 2... [/caption] Demikian secara teknis sebenarnya hanya satu yang mungkin akan mengganjal dari Galaxy S III, RAM yang hanya 1 GB. Namun anehnya, Samsung juga merilis Galaxy S III ini dalam beberapa varian, termasuk juga yang menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon MSM8960 SoC. Chipset tersebut sudah dilengkapi penerus prosesor Snapdragon, yaitu Qualcomm Krait, dual-core dengan clock speed 1.5 GHz. Chipset tersebut dipilih karena di dalamnya juga terintegrasi on-die LTE-modem -- dan benar, Samsung Exynos 4 Quad pada Galaxy S III, atau juga NVIDIA Tegra 3 pada HTC One X memerlukan modem eksternal jika mau mengimplementasikan dukungan koneksi 4G LTE.

GALAXY S Ⅲ docomo SC-06D

httpv://youtu.be/fvdZoU3pJ1w

GALAXY S Ⅲ docomo SC-06D

httpv://youtu.be/plil7XN7kEs

DuniakuGALAXY S Ⅲ docomo SC-06D

httpv://youtu.be/rzjoQRC8i1o