Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nama BlackBerry Z3 Jakarta (STJ100-1) muncul pertengahan Februari 2014 lalu. Walaupun sekadar informasi tidak resmi, namun sudah dipastikan jika smartphone baru BlackBerry tersebut akan menggunakan kode nama "Jakarta," dan mengindikasikan sebagai tipe yang memang dikhususkan untuk dijual di Indonesia (mengingat begitu besarnya pengguna BlackBerry di negara kita), dan juga negara berkembang lainnya, dengan harga penawaran yang terjangkau. Berlanjut selama MWC 2014 pertengahan Februari 2014 lalu, BlackBerry resmi mengkonfirmasikan BlackBerry Z3. BlackBerry Indonesia sendiri sempat mengabarkan smartphone BlackBerry murah tersebut akan dirilis awal April 2014 ini, apalagi sertifikatnya juga sudah dicetak di Postel Indonesia. Beberapa pihak yang mengajukan sertifikasi smartphone Blackberry Z3 ini antara lain adalah Teleplan Indonesia, Trikomsel Oke, Erajaya Swasembada, Mitra Telekomunikasi Selular, dan Commtiva Technology Limited. Namun ternyata sampai detik ini, belum ada kabar lanjutan, dan dari beberapa sumber kami menyebutkan, sepertinya rencana peluncuran awal BlackBerry Z3 di Indonesia harus tertunda hingga akhir April nanti, atau bahkan awal Mei 2014. Kemunduran rilis BlackBerry Z3 Jakarta ini telah dikonfirmasi oleh Telkomsel dan BlackBerry Indonesia.
“Kemungkinan besar sampai akhir April atau bahkan awal Mei mendatang,” kata Novrianto Prasetyo, Manager Strategic Brand Bundling Management Telkomsel. “Belum ada konfirmasi tanggal yang kita keluarkan untuk launching BlackBerry Z3 a.k.a Jakarta,” kata Yolanda Nainggolan, PR Manager BlackBerry Indonesia Yolanda Nainggolan.Mengutip dari Detik, diungkapkan oleh Novrianto Prasetyo, Manager Strategic Brand Bundling Management Telkomsel, bahwaBlackBerry Z3 akan sedikit tertunda peluncurannya di Indonesia. Meskipun menjadi yang pertama di dunia, namun kehadiran smartphone tersebut bergeser sampai akhir April atau bahkan mungkin awal Mei. Selain dari kemungkinan diundurnya kehadiran perangkat ini, muncul juga perkiraan untuk harga. Meski belum resmi dirilis diperkirakan harganya di bawah Rp. 2.5 juta. BlackBerry Z3 ini menjadi smartphone pertama produsen asal Kanada tersebut yang menjadi bagian perwujudan kerjasama mereka dengan Foxconn, pabrik perakitan di China yang banyak menjadi lokasi "lahirnya" banyak produk elektronik kelas dunia seperti iPhone dan iPad. Dengan proses perakitan di Foxconn, BlackBerry dipercaya mampu menekan biaya produksi dan mencapai harga jual yang sangat terjangkau untuk ukuran smartphone BlackBerry dengan spesifikasi kelas menengah atas dan sudah menjalankan BlackBerry OS 10.2.1, OS terbaru BlackBerry 10 yang dirilis beberapa waktu lalu. Untuk konfigurasi hardware-nya, BlackBerry Z3 menyuguhkan layar 5-inchi dengan resolusi qHD alias 540 x 960-pixel; chipset Qualcomm MSM8230 dengan prosesor Snapdragon 400 yang memiliki dua inti Krait 200 pada kecepatan 1.2GHz, GPU Adreno 305, serta dipadukan dengan memory 1.5GB RAM dari jenis LPDDR2 pada kecepatan 533 MHz (menempatkannya di kelas yang sama dengan LG Optimus L9 II, Sony Xperia L, atau BlackBerry Q5). Internal storage-nya hanya 8GB, dan sejauh ini belum ada kepastian apakah disediakan slot microSD untuk memperbesarnya. Di sisi belakang tersedia kamera utama 5-megapixel, dan di depan hanya 1.1-megapixel saja. Penggemar musik juga pasti menyukainya, karena dari sekian banyak BlackBerry, Z3 termasuk yang built-in FM Radio. Untuk dimensinya juga belum diungkapkan BlackBerry, namun yang pasti perangkat ini memiliki desain sekilas mirip Z10, namun lebih besar dari Z30. Melihat dari spesifikasinya, harga yang ditawarkan BlackBerry memang sudah "pantas." Apalagi kita langsung mendapatkan OS terbaru mereka, serta pengalaman BBM yang menurut penulis memang lebih baik dibandingkan ketika menggunakan aplikasi chatting tersebut di Android atau iOS. Namun pertanyaannya, apakah BlackBerry Z3 mampu mengembalikan, atau mempertahankan image BlackBerry di mata pengguna smartphone Indonesia, mengingat akhir-akhir ini pasca dibukanya akses BBM di platform lain, perlahan pasarnya terus tergerus? Atau, setidaknya, mampukan BlackBerry Z3 menarik minat para fanatik BlackBerry, yang sebenarnya lebih menyukai konsep desain QWERTY untuk kenyamanan chatting dibandingkan full touch screen? Kita lihat saja nanti begitu BlackBerry Jakarta ini dirilis di pasaran. Sumber: Detik, BlackBerry ID