TUTUP

Smartphone dengan Snapdragon 835 Pertama, Xiaomi Mi6 Dijual Murah (Cuma Rp3 Jutaan!)

Selain bakal lebih cepat penjualannya di negara asalnya dari Galaxy S8, Xiaomi Mi6 dipastikan bakal lebih murah harganya...

Spesifikasi Xiaomi Mi6 Xiaomi dikabarkan bakal segera mengungkapkan flagship mereka tahun ini, Xiaomi Mi6. Sebelumnya kita sudah mendapat kabar bakal ada tiga versi Xiaomi Mi6, yang masing-masing memiliki spesifikasi berbeda, dan harga jual yang juga kompetitif. Berikut detail baru yang mengungkapkan kepastian peluncuran dan juga berapa harga jualnya nanti. [duniaku_baca_juga] Tahun ini Xiaomi sudah merencanakan banyak smartphone dalam daftar mereka. Redmi Note 4 Internasional berprosesor Snapdragon menjadi yang pertama dijual Januari lalu, disusul Redmi Note 4X hadir bertepatan dengan hari Valentine, dan yang terungkap minggu lalu, Xiaomi Mi5c dengan prosesor Pinecone aka Surge S1, serta Xiaomi Redmi 4X. Bahkan mereka dikabarkan sudah menyiapkanpenerus Redmi Pro, Mi Max, Mi Note dan Mi Mix. Namun semua itu bukan yang menjadi "hidangan utama," yang tidak lain flagship Xiaomi Mi6. [read_more id="298569"] Menurut kabar terbaru, flagship terbaru mereka, Xiaomi Mi6 dikabarkan bakal diluncurkan bulan depan. Saat ini tanggal yang sudah banyak dibicarakan adalah 16 April. Meskipun mungkin tidak akan bisa menorehkan predikat sebagai Android pertama dengan chipset Qualcomm MSM8998, alias Snapdragon 835 (mengigat Samsung akan mengungkapkan Galaxy S8 lebih awal), namun akan menjadi smartphone dengan Snapdragon 835 pertama di Cina. Memang tidak terpaut jauh dari Samsung, karena Galaxy S8 dikabarkan sudah diperlihatkan pada pemasok dan konsumen yang terpilih dulu akhir Februari 2017 kemarin, sebelum resmi diluncurkan pada 29 Maret 2017 nanti, dan mulai dijual 21 April 21 2017 pada beberapa negara terpilih. Belum ada kejelasan kapan pemesanan awalnya dibuka, namun sepertinya antara akhir Maret sampai 21 April nanti. [read_more id="297402"] Tahun lalu Xiaomi Mi5 yang pertama kali dijual ternyata menggunakan prosesor Snapdragon 820 yang spec terendah. Apakah hal itu kembali terjadi dalam Xiaomi Mi6 ini? Bersamaan dengan kabar mengenai rencana peluncuran tersebut juga terselip berita jika Xiaomi Mi6 nantinya akan dijual langsung dengan spesifikasi Snapdragon 835 yang sebenarnya, tidak ada versi underclock! Selain itu, kami juga kembali mendapat penegasan, jika dimensi layar Xiaomi Mi6 nantinya masih bertahan di angkat 5.2-inchi berpanel LCD IPS, dengan lapisan kaca 2.5D, serta bakal tersedia dalam balutan material berbahan keramik yang lebih mahal. Mengikuti tren dewasa ini, varian terendahnya langsung mengajukan memory RAM 4GB dengan internal 32GB, dan bakal dijual dengan harga ¥1999, atau sekitar Rp3.8 jutaan. Itu harga yang sama seperti ketika Mi5 pertama kali diungkapkan satu tahun yang lalu. Varian kedua juga masih sama dengan RAM 4GB, namun storage-nya didongkrak menjadi 64GB. Dan yang paling mewah, menggunakan tubuh keramik, mengajukan RAM 6GB dengan storage 128GB, yang kabarnya ditawarkan dengan harga ¥2500, atau sekitar Rp4.8 jutaan. [page_break no="" title="Kamera Sony Exmor Terbaru"]


Selain itu, Xiaomi Mi6 ini dikabarkan mengggunakan sensor kamera terbaru dari Sony, yaitu Exmor RS IMX400, yang memiliki sensor 19-megapixel dengan resolusi maksimal yang dihasilkan 5056 x 3792-pixel, ukuran sensor 7.87 mm (1/2.3"), serta besar pixel 1.22 μm. Sensor ini juga digunakan oleh Sony Mobile ke dalam Sony Xperia XZ Premium dan Sony Xperia XZs yang diungkapkan selama Mobile World Congress 2017 lalu. Salah satu keunggulannya, memiliki fitur kamera Motion Eye yang mampu merekam video pada kualitas 960fps. [read_more id="295754"] [page_break no="" title="Prosesor Snapdragon Tercepat"]
Mengenai prosesor Snapdragon 835 yang digunakannya, ini menjadi yang paling canggih dimiliki Qualcomm saat ini. Baru diumumkan 17 November 2016 lalu, dan menjanjikan banyak perubahan dibandingkan Snapdragon 821. Diantararanya adalah penggunaan prosesor jenis baru, Kryo 200 dengan delapan inti prosesor (yang sayangnya, kecepatannya belum diungkapkan), mendukung format storage eMMC 5.1 atau UFS 2.1 (sebelumnya hanya eMMC 5.1 atau UFS 2.0 saja), kemudian prosesor Snapdragon 835 ini juga dibangun pada manufaktur berteknologi terkecil pada saat ini: proses CPU 10 nm, memungkinkan prosesornya dirancang di atas silikon yang berbeda dari yang pernah ada sebelumnya. Mereka juga menggunakan desain yang revolusioner Fin Field Effect Transistors (FinFET), yang notabene teknologi milik Samsung. Hasilnya, membuatnya lebih efisien hingga 30%, memberikan kinerja penuh dengan perkiraan 27% lebih baik dari prosesor sebelumnya, sekaligus mengurangi konsumsi daya hingga 40% dibandingkan Snapdragon 821. Snapdragon 835 juga menjadi yang pertama mendukung pengisian baterai super cepat Quick Charge 4.0 (QC4) yang berbasis pada USB Power Delivery (USB-PD milik Google yang digunakan pada smartphone Pixel) dan USB Type-C. QC4 ini merupakan salah satu fitur terbaik Snapdragon 835, yang bahkan diklaim lebih baik dari USB-PD. Menurut Qualcomm, mekanisme fast charging yang mereka terapkan untuk QC4 kali ini menggunakan sistem yang disebut Intelligent Negotiation for Optimum Voltage (INOV). Maksudnya, QC4 secara cerdas bisa mengatur kecepatan pengisian baterai lebih efisien, sambil mempertimbangkan juga suhu baterai. Dengan demikian bisa dicapai suhu baterai yang lebih dingin, setidaknya 5 derajat di bawah tipikal baterai yang mendukung QC3. Penjelasan ini tentu bisa lebih “mendinginkan” suasana pasca musibah meledaknya Vulkan API merupakan Application Programming Interface grafis masa depan yang digadang-gadang bakal menggantikan peran OpenGL ES. Vulkan bakal fokus menangani grafis 3D dan game, dan memberikan kinerja yang tinggi sembari mendistribusikan kebutuhan komputing secara merata pada semua core CPU. Pendek katanya, kalian bisa memainkan semua game yang membutuhkan grafis tinggi lebih lama (baca: lebih hemat beterai untuk bermain game / olah grafis 4D). Vulkan sendiri merupakan API grafis 3D yang pertama kali diumumkan selama Game Developers Conference 2015 oleh Khronos Group. Vulkan mengambil basis dari AMD Mantle API, yang didonasikan AMD ke Khronos sebagai bagian pondasi pengembangan low-level API agar bisa menjadi standar industri seperti halnya OpenGL. [duniaku_adsense] Seperti OpenGL, Vulkan menarget aplikasi grafis 3D berkinerja tinggi seperti game dan media interaktif di semua platform (baik Android, Windows dan Linux), serta menawarkan kinerja yang lebih tinggi namun dengan kebutuhan CPU yang rendah. [read_more id="287117"] Semacam Direct3D 12 dan Mantle. Selain penggunaan CPU yang lebih rendah, Vulkan juga mampu mendistribusikan kebutuhan komputasinya pada semua core CPU dengan merata, berbeda dengan OpenGL, yang selama ini hanya menggunakan pemrosesan satu core CPU saja. Padahal, prosesor pada perangkat mobile saat ini sudah multi-core, sehingga akan lebih ringan dan hemat daya jika kebutuhan komputasinya didistribusikan ke semua core yang ada. Sumber: Newsmydrivers