Dibalik musibah yang memaksa Samsung keluar duit cuma sekitar Rp13 trilyun ini, ada beberapa hikmah yang bisa dipetik... Yang jelas, bukan untuk "selingkuh" dan beralih ke merk lain lho ya!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
[read_more id="266834"] Kami yakin sudah banyak yang menantikan kehadiran phablet teranyar Samsung Galaxy Note 7. Seharusnya sudah dirilis 19 Agustus lalu, dan kemudian menyusul di Indonesia awal September ini. Namun sayangnya, penjualan Galaxy Note 7 harus ditunda di seluruh dunia, karena Samsung menemukan masalah di bagian baterainya. Melalui pernyataan resminya awal pekan ini, Samsung menyebutkan jika pihaknya telah menemukan 35 kasus yang berhubungan dengan baterai Galaxy Note 7 yang bemasalah. Bahkan, ada satu kasus terungkap ke media. Galaxy Note 7 meledak saat penggunanya men-charge phablet tersebut. [read_more id="266849"] Dugaan saat itu karena dia menggunakan kabel charger dan konverter USB Type-C yang tidak resmi. Galaxy Note 7 merupakan smartphone pertama Samsung yang menggunakan port jenis baru, USB Type-C. Port ini mudah dikenali karena bentuknya yang simetris, lonjong, dan bolak-balik, sehingga mampu mencegah ketidaksengajaan ketika pengguna salah posisi memasukkan ujung kabel charger-nya. Benefit lainnya, berfungsi sekaligus sebagai transfer data, pengisi daya, dan juga berhubungan dengan layar eksternal, yang kecepatan arusnya lebih tinggi dibandingkan tipikal port microUSB. Bisa jadi karena penggunaan material yang tidak sesuai rekomendasi Samsung, kasus yang terungkap Galaxy Note 7 meledak bisa terjadi. [read_more id="262417"] Sayangnya, tidak ada bukti proses meledaknya phablet ini, atau, apa yang terjadi pada Galaxy Note 7 berdasar laporan kasus lain yang menurut klaim Samsung mereka terima (sampai puluhan jumlahnya). Apakah puluhan kasus yang terdata Samsung tersebut sama, Galaxy Note 7 meledak? [read_more id="264384"] Samsung sendiri mengambil langkah tepat. Mereka sigap, dan menduga ada masalah di bagian baterai Galaxy Note 7, dan langsung menarik semua Galaxy Note 7 di pasaran, atau yang belum dipasarkan, serta menawarkan penggantian baterai gratis bagi konsumennya di Korea Selatan. Mereka begitu memperhatikan keselamatan penggunanya, dan memilih mengeluarkan dana yang diperkirakan mencapai sekitar Rp13 trilyun hanya untuk melakukan proses penarikan kembali Galaxy Note 7 ini! Bersamaan dengan keputusan penarikan kembali ini pun, penjualan Galaxy Note 7 harus dihentikan di seluruh dunia, sampai pada batas waktu yang belum dipastikan oleh Samsung. Jika di negara asalnya Samsung menawarkan penggantian baterai, maka Kasus ini juga kembali mengingatkan kita, agar selalu menggunakan perlengkapan orisinal ketika mengisi daya smartphone. Karena perbedaan arus masuk ke dalam perangkat yang tidak sesuai standar bisa mengurangi ketahanan baterainya (seperti pernyataan Sony bersamaan dengan peluncuran Selain itu, rekanan Samsung lainnya yang berhubungan dengan Samsung Galaxy Note 7, yaitu Oculus, sudah mewanti-wanti pengguna Galaxy Note 7 agar jangan menggunakannya untuk bermain game virtual reality menggunakan Samsung Gear VR. Mereka mengatakan, jangan menggunakan Note 7 dengan Gear VR sampai kita mendapatkan unit baterai pengganti. Bahkan akibat kasus ini pun, saham Samsung juga sempat anjlok sekitar 2.76 persen. Implikasinya cukup luas juga ya! Semoga Samsung bisa segera memberi kepastian kapan mereka mulai menjual Galaxy Note 7-nya Sumber: Korea Herald