Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Prof Anies, Begal Bisa Berkurang Berkat Video Game Kekerasan

Peneliti di seluruh dunia bisa telah mencoba melakukan studi bertahun tahun tentang korelasi video game dengan kekerasan namun seringkali hasilnya tidak konklusif

Menanggapi 'sorotan" Mendikbud Anies Bawesdan tentang

efek negatif video game terhadap meningkatnya aksi begalan

yang marak di masyarakat, studi dari Universitas Villanova dan Universitas Rutgers ini bisa menjadi rujukan yang patut dibaca.

Peneliti dari kedua universitas tersebut baru saja mempublikasikan studi yang membandingkan penjualan video game bertema kekerasan

(dan menampilkan kejahatan begal?)

seperti

GTA

dan Call of Duty dan statistik kejahatan di Amerika Serikat. Studi tersebut menyampaikan korelasi antara penjualan game seperti COD dan GTA dengan kejahatan dengan kekerasan.

Studi yang dipublikasikan oleh Asosiasi Psikologi Amerika Untuk Media Populer menggunakan beberapa tolok ukur beberapa indikator popularitas video game dengan berkurangnya kejahatan dengan kekerasan seperti pembunuhan. Hal tersebut disampaikan Patrick Markey, penulis dari dari studi

Violent Video Games and Real-World Violence: Rhetoric Versus Data

Menyimak grafik yang dipublikasikan studi ini, saat penjualan dan hasil pencarian Google memuncak untuk game bertema kekerasan seperti GTA dan COD, kejahatan dengan kekerasan cendurung menukik tajam.

penjualan game bertema kekerasan dan begal

hubungan pembunuhan dan begal dengan video game

hubungan begal dengan video game

Di Amerika Serikat, game seperti GTA 5 bisa terjual lebih dari jutaan copy dalam periode waktu yang singkat, dan menghabiskan waktu puluhan jam untuk dimainkan. Game jenis ini cenderung dimainkan oleh kelompok usia yang sama, yaitu anak muda. Memang, saat game memaksa jutaan orang bermain di depan layar, bisa jadi kejahatan akan menurun drastis.

[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/02/14/10-alasan-kenapa-seorang-gamer-layak-jadi-pacar-idaman-mertua/" title="Inilah Sebab Gamer Merupakan Menantu Idaman Mertua"]

Markey yang telah mempelajari korelasi game dan kekerasan beberapa tahun terakhir ini mengatakan bahwa game bertema kekerasan dipandang memberikan efek negatif karena biasanya disukai oleh orang muda. Dan kejahatan dengan kekerasan lebih sering dilakukan oleh orang muda. Namun, walaupun orang yang suka kekerasan cendrung suka game bertema kekerasan, bukan berarti game-lah yang menjadikan orang suka kekerasan.

Walaupun perlu dikuatkan studi sejenis di negara lain, Markey mengatakan setidaknya studi ini bisa menyimpulkan bahwa sangat sedikit bukti bahwa video game bertema kekerasan meningkatkan kejahatan seperti disoroti oleh menteri Anies.

Well, i just want to add, video game doesn't make gamers violent prof Anies, lag does.

sumber : polygon, America Psychology Journal, Rockstar Games

Share
Topics
Editorial Team
Robi Baskoro
EditorRobi Baskoro
Follow Us

Latest in Geek

See More

Galeri Cosplay AFASG 2025, Didominasi Berbagai Genre!

04 Des 2025, 15:30 WIBGeek