Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)
Dibuka dengan "Seventeen", YOASOBI langsung menggebrak Istora Senayan dengan deretan hits mereka.
"Seventeen" sendiri merupakan pilihan pembuka yang sempurna. Dengan intro unik dan tempo yang cepat, lagu ini sukses membangkitkan antusiasme penonton sejak awal, menyiapkan mereka untuk pengalaman konser yang penuh energi.
Salah satu momen paling berkesan bagi saya adalah saat "Tabun" dibawakan. Sebelumnya, saya sudah menyorot betapa padat dan bersemangatnya Istora Senayan malam itu. Pada momen ini, atmosfer terasa benar-benar magis berkat para fans. Para penonton menyalakan flash ponsel mereka, menciptakan lautan cahaya yang membuat penampilan "Tabun" menjadi salah satu yang paling indah dalam konser ini.
Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)
Selain itu, YOASOBI juga membawakan berbagai hits mereka seperti "UNDEAD", "Monotone", dan "Kaibutsu", yang bagi saya menjadi salah satu lagu paling eksplosif malam itu—terutama saat berada di tengah kerumunan Festival yang ikut menggila bersama irama lagunya.
Namun, tidak diragukan lagi, puncak konser ini adalah "IDOL", lagu yang mungkin paling dikenal dari diskografi mereka, terutama setelah menjadi opening Oshi no Ko.
Fotografer: Fahrul Nurullah. (Duniaku.com/Fahrul Nurullah)
Yang membuat "IDOL" begitu memikat bukan hanya energinya yang intens, tetapi juga bagaimana lagu ini dibawakan secara live. Salah satu detail yang paling saya apresiasi adalah extended intro-nya, yang membuat build-up menuju lagu ini terasa lebih epik dan meningkatkan ekspektasi penonton.
Tapi ada satu hal yang sejak awal benar-benar membuat "IDOL" istimewa: lagu ini bukan sekadar lagu pop dengan nada menarik—melainkan lagu yang menggambarkan berbagai perspektif dalam cerita Oshi no Ko. Dan ini adalah tantangan besar dalam membawakannya baik untuk cover song, apalagi ketika membawakannya secara live.
Dalam liriknya, setidaknya ada tiga perspektif yang berbeda:
Perspektif penggemar yang melihat Ai sebagai idola sempurna, penuh pesona, namun menyimpan misteri:
そう淡々と
だけど燦々と
見えそうで
見えない秘密は
蜜の味
Perspektif sesama idol yang iri dengan kesempurnaan dan popularitas Ai:
はいはい
あの子は特別です
我々は ハナからおまけです
お星様の 引き立て役Bです
Perspektif Ai Hoshino sendiri, yang diam-diam berharap kebohongan yang ia bangun suatu hari akan menjadi kenyataan:
そんな私の 嘘がいつか
本当になること 信じてる
Ketiga perspektif ini memiliki nuansa emosi yang berbeda, dan tidak bisa dibawakan dengan cara yang sama. Di sinilah Ikura menunjukkan kepiawaiannya—menyesuaikan gaya dan ekspresi vokalnya untuk mencerminkan setiap lapisan emosi dalam lagu ini.
Menonton langsung bagaimana Ikura membawakan "IDOL" di panggung adalah pengalaman luar biasa. Ini bukan hanya lagu yang dibawakan dengan vokal kuat, tetapi juga dengan pemahaman mendalam akan makna di balik liriknya.
Tidak heran jika lagu ini terasa sebagai main event konser mereka—sebuah puncak yang benar-benar menegaskan kehebatan YOASOBI sebagai performer.