6 Fakta Den Den Mushi, Alat Komunikasi Unik di Dunia One Piece!

Mungkin untuk kamu yang belum tahu, awal melihat Den Den Mushi, kamu berpikir bahwa alat komunikasi di dunia One Piece ini adalah buatan, atau mungkin semacam teknologi yang dikembangkan oleh para ilmuan. Ternyata, kamu salah (meskipun tidak sepenuhnya salah).

Den Den Mushi adalah spesies siput yang unik, dan memiliki semacam kemampuan yang berguna untuk berkomunikasi (akan kita bahas cara kerjanya di halaman berikutnya). Lalu, apakah dia semacam peliharaan?

Sebagai hewan, tentu Den Den Mushi membutuhkan berbagai macam penyokong kehidupan, seperti makanan atau tempat tinggal. Manusia yang memanfaatkan kemampuan Den Den Mushi, tentu merawat dan memberikannya makanan, sehingga siput Den Den Mushi merasa tidak masalah digunakan sebagai "alat".

Siput Den Den Mushi juga tidak sembarangan memilih pengguna. Semakin baik penggunanya saat merawat dan juga menjaga si Den Den Mushi, maka siput ini akan semakin setia dan terus mengikuti penggunanya.

Di sisi lain, Den Den Mushi tetap lah hewan yang juga mahluk hidup, sehingga salah dalam perawatan, maka dia bisa kesakitan, atau pun mati. Faktanya, jika seekor Den Den Mushi sakit maupun tidak dalam kondisi prima, maka siput tersebut tidak mau bekerja dan tidak mau melakukan panggilan telepon.

Bagaimana cara kerja Den Den Mushi? Penasaran? Cek informasi selanjutnya!

Seperti hewan pada umumnya, Den Den Mushi juga bisa ditemukan di alam liar dalam dunia One Piece. Bedanya, saat ada di dalam liar, Den Den Mushi tidak memiliki alat-alat transmisi untuk digunakan sebagai telepon (cek di poin berikutnya).

Den Den Mushi juga hewan yang amfibi, atau bisa hidup di dua kondisi, yaitu di darat maupun di air. Selain itu, Den Den Mushi tidak bisa bekerja di tempat yang terlalu dingin maupun yang terlalu panas, dan produktifitasnya akan menurun seperti manusia saat dalam kondisi tersebut.

Kelemahan Den Den Mushi tentu sama seperti siput pada umumnya. Mereka akan kesakitan jika terkena garam, termasuk air garam atau air laut.

Apa kamu penasaran, bagaimana sih cara kerja Den Den Mushi yang digunakan untuk menelpon, menampilkan gambar, maupun mengirim faks tanpa kabel atau koneksi lainnya? Ternyata, itu adalah kemampuan dasar dari si siput.

Hewan Den Den Mushi memiliki kemampan untuk berbicara dengan sesamanya menggunakan telepati. Di sini, manusia memanfaatkannya dengan memodifikasinya sedikit menggunakan alat transimi penerima dan juga speaker dan mic ala telepon untuk berbicara.

Karena dasarnya Den Den Mushi hanya berkomunikasi menggunakan telepati (hanya di dalam hati), maka fungsi transmisi dan speaker ini berguna untuk melakukan panggilan yang juga bisa dimengerti oleh manusia.

Untuk Den Den Mushi tipe lain, seperti Den Den Mushi yang mengirmkan gambar video maupun faksimile juga memiliki cara kerja yang sama, yaitu menggunakan transmisi penerima yang sudah dimodifikasi oleh manusia.

Den Den Mushi memiliki banyak fitur yang bisa muncul dalam kondisi tertentu. Apa saja fitur yang dimiliki Den Den Mushi? Sejauh ini ada dua jenis, yang pertama adalah panggilan darurat (yang akan kita bahas lengkap di halaman berikutnya), dan yang kedua adalah mode diam.

Seperti hewan pada umumnya, tentu jika ingin mempelajari teknik tertentu, maka harus dilatih, termasuk Den Den Mushi. Jika ingin mengaktifkan mode diam, atau bisa dibilang adalah panggilan masuk namun tidak dijawab, sedangkan Den Den Mushi tidak berdering, maka ada latihan khusus.

Dia dilatih untuk terbiasa dengan perintah "sshh" atau perintah untuk diam menggunakan jari telunjuk ke hidung, maka Den Den Mushi yang sudah terlatih akan mengerti, lalu dia mengangguk dan berhenti berdering dengan suara khasnya.

Kenapa Den Den Mushi bisa meniru wajah yang berbicara? Selain itu, ternyata Den Den Mushi bisa menjadi alat yang berbahaya! Memangnya kenapa?

Diterbitkan pertama 18 Januari 2018, diterbitkan kembali 08 April 2025.

Den Den Mushi memang sangat berguna, namun salah saat digunakan, maka Den Den Mushi bisa menjadi berbahaya. Maksud berbahaya di sini bukan berarti siput ini bisa berubah dan menyerang pemiliknya (jika bisa pun pasti kekuatannya tidak seberapa), tapi lebih ke berbahaya jika digunakan dengan cara tertentu.

Siput Den Den Mushi warna hitam milik pemerintah digunakan untuk membajak jalur panggilan telepon antara bajak laut. Cara kerjanya, jika dua orang bajak laut melakukan panggilan telepon menggunakan dua Den Den Mushi, maka Den Den Mushi hitam milik pemerintahan bisa menyadap pembicaraan mereka.

Cara menangkal Den Den Mushi hitam, adalah dengan Den Den Mushi putih yang spesial. Den Den Mushi putih disambungkan ke Den Den Mushi biasa, maka dia bisa menganggu sinyal dari Den Den Mushi hitam, sehingga tidak akan disadap.

Pemerintah punya cara lain untuk menyadap dan mengetahui keberadaan para bajak laut. Den Den Mushi bisa melakukan panggilan darurat. Saat panggilan darurat terjadi, bukannya berdering, Den Den Mushi justru menangis dengan keras. Menurut Robin, 50% dari panggilan darurat adalah jebakan dari Angkatan Laut untuk mengetahui lokasi bajak laut.

Kenapa Den Den Mushi milik Doflamingo mengenakan kacamata khas Shicibukai tersebut? Kenapa Den Den Mushi milik Law memakai topi yang mirip dengan miliknya? Ada dua jawabannya.

Pertama, Den Den Mushi memang memiliki kemampuan untuk meniru seseorang yang berbicara. Kemampuan meniru Den Den Mushi mulai dari meniru ekspresi seperti sedih, menangis, atau menjerit, lalu mereka juga bisa meniru penampilan fisik seseorang, seperti luka mata Zoro, maupun kondisi fisik lainnya.

Untuk aksesoris yang dikenakan Den Den Mushi dan menyerupai pembicara, ada dua kemungkinan. Bisa Den Den Mushi tersebut adalah spesial milik orang tersebut, sehingga diberikan aksesoris yang sama seperti si pembicara. Kemungkinan berikutnya, dia memang bisa meniru wajah, termasuk meniru aksesoris yang ia kenakan.

Itulah fakta Den Den Mushi, alat komunikasi yang unik di dunia One Piece. Bagaimana menurutmu? Apakah menurutmu akan unik jika Den Den Mushi ada di dunia nyata? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya.

Diterbitkan pertama 17 Jaunuari 2018, diterbitkan kembali 08 April 2025.