Setelah minggu lalu Duniaku.net membahas sembilan lagu Jepang baru yang wajib kamu dengar sekarang giliran kamu mendengarkan 9 lagu Jepang 2000an.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Setelah minggu lalu Duniaku.net membahas sembilan lagu Jepang baru yang wajib kamu dengar sekarang giliran kamu mendengarkan 9 lagu Jepang 2000an yang wajib kamu dengar untuk minggu ini.
Kini,
Duniaku.net mempunyai artikel rekomendasi baru untuk kamu yang ingin menyelami lagu Jepang lebih dalam lagi serta menambah wawasan tentang lagu Jepang. Lagu yang ditawarkan di sini pastinya ada yang sudah kamu tahu atau mungkin ada yang kamu belum tahu. Lumayan kan untuk menambah referensi dan
playlist untuk
smartphone kamu. [read_more id="349055"] Artikel ini akan muncul setiap hari Kamis jadi tetap cek
Duniaku.net tiap minggunya untuk mendapatkan rekomendasi musik Jepang yang paling segar dan keren tiap minggunya. Untuk Volume delapan dari artikel ini kita akan memutar mesin waktu dan kembali ke era lagu Jepang 2000an. Mari kita mulai melihat dan mendengarkan 9 lagu Jepang 2000an yang wajib kamu dengar untuk minggu ini. [page_break no="1" title="Utada Hikaru – Heart Station (EMI, 2008)"] [youtube_embed id="ysL1DL8au0s"] Jika sering mendengarkan musik Jepang pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Utada Hikaru. Utada Hikaru merupakan solois wanita Jepang legendaris dengan pencapaian luar biasa di industri musik disana. Sepanjang karirnya, ibu dari satu anak ini telah mengeluarkan enam album Jepang dan tiga album internasional dengan total penjualan 52 juta kopi di seluruh dunia. Album pertamanya,
First Love yang dirilis pada tahun 1999 menjadi album terlaris sepanjang masa di Jepang dengan penjualan mencapai delapan juta kopi. Setelahnya ia mengeluarkan album keduanya berjudul
Distance yang menjadi album dengan penjualan paling banyak di seluruh dunia pada minggu pertama dengan total penjualan sebanyak 3 juta kopi. Rekor ini terus bertahan selama 14 tahun sebelum dikalahkan oleh album ketiga Adele berjudul
25. Lagu “Heart Station” diambil dari album yang berjudul sama yang telah dirilis pada 19 Maret 2008 dan langsung mencapai posisi nomor 1 di Jepang. Album Jepang kelima Utada Hikaru ini banyak mengeksplorasi tema cinta dibumbui dengan nuansa
electronic dan
synthpop yang kental seperti pada lagu “Heart Station” yang kental dengan nuansa musik
electronic 80’an dan 90’an. [duniaku_baca_juga] [page_break no="2" title="Sakanaction – Sen to Rei (Victor, 2008)"] [youtube_embed id="7Maq09mKVnQ"] Sakanaction merupakan grup
alternative/new wave/dance rock yang berasal dari Sapporo, Hokkaido Jepang. Mereka terbentuk pada tahun 2005 dan terdiri dari Ichiro Yamaguchi (vokal, gitar), Motoharu Iwadera (gitar), Ami Kusakari (bass), Emi Okazaki (keyboard), dan Keiichi Ejima (drum). Sakanaction terdiri dari dua kata yaitu
sakana (ikan) dan
action (aksi), mereka mengibaratkan Sakanaction sebagai band yang bergerak cepat dan ringan tanpa takut akan skena musik yang berganti-ganti seperti gerakan ikan. Sakanaction telah mengeluarkan enam album, tujuh belas single, satu
live album, satu kompilasi album dan empat EP. Keempat album mereka telah masuk ke posisi 10 besar di Jepang dan album keenam mereka Sakanaction yang dirilis pada 13 Maret 2013 berhasil menjadi juara satu di Jepang dan sepuluh single mereka berhasil masuk ke 10 besar di Oricon Single Chart. Mereka menjadi populer di Jepang tanpa takut untuk kehilangan keunikan dari musiknya, mereka menjadi bintang di Jepang tanpa merubah arah musiknya 180 derajat. Mereka membawa keunikan tersendiri di skena pop Jepang dengan live performance yang memukau dan
nyeni. Bentuk kepiawaian musik mereka bisa dilihat pada lagu “Sen to Rei” yang mengawinkan
dance music yang
upbeat dengan
sound rock yang kencang dan menghasilkan sebuah perpaduan yang sempurna. [duniaku_adsense] [page_break no="3" title="Chatmonchy – Last Love Letter (Ki/oon, 2008)"] [youtube_embed id="tgbaX-KvgEU"] Chatmonchy merupakan
band indie rock asal Tokushima. Mereka awalnya terbentuk dari persahabatan tiga orang yaitu Eriko Hashimoto (vokal, gitar), Akiko Fukuoka (drum, bass, chorus), dan Kumiko Takahashi (drums, chorus). Sayangnya di tengah jalan mereka harus berpisah dengan Kumiko Takahashi yang ingin fokus menjadi penulis. Sepanjang karirnya dari tahun 2000 mereka telah merilis enam album dan 19
single. Semua album mereka berhasil meraih posisi 10 besar di Jepang. Duo yang akan bubar pada tahun 2018 ini mempunyai banyak lagu bagus di album ketiga mereka
Kokuhaku yang telah dirilis pada 4 Maret 2009 salah satunya adalah lagu “Last Love Letter” yang memuat semangat
indie rock ala
band 90’an
, post-punk dan
power pop yang kencang diselingi lirik lagu yang emosional serta vokal yang imut dan bertenaga. [read_more id="338931"] [page_break no="4" title="Ai Otsuka – Chu-Lip (Avex, 2007)"] [youtube_embed id="hi0mskyrShg"] Ai Otsuka adalah solois Jepang yang populer di era 2000an. Cewek kelahiran Osaka pada 9 September 1982 ini telah mengeluarkan delapan album selama karirnya dimana empat dari delapan album tersebut berhasil terjual di atas 600 ribu kopi. Ia terkenal berkat kepiawaiannya dalam membuat lagu dan memproduseri lagunya sendiri. Ai Otsuka sendiri selalu menambahkan kata
love di setiap album yang ia rilis karena sesuai dengan nama depannya yaitu
ai yang berarti cinta dalam bahasa Indonesia. Penyanyi yang sudah mahir bermain piano semenjak umur empat tahun ini menunjukkan keimutannya pada lagu “CHU-LIP” yang diambil dari album keempatnya berjudul
Love Piece yang telah dirilis pada 26 September 2007. Keimutan vokal Ai ditambah musik
pop rock yang segar membuat lagu ini semakin manis dan indah seperti bunga tulip. [duniaku_adsense] [page_break no="5" title="Flumpool – Hana ni Nare (A-Sketch, 2008)"] [youtube_embed id="4zyF9MwqZOE"] Flumpool merupakan kuartet asal Osaka yang terdiri dari Ryuta Yamamura (vokal, gitar), Kazuki Sakai (gitar), Genki Amakawa (bass), dan Seiji Ogura (drum). Band ini sudah terbentuk dari tahun 2007 dan menjadi
band pop rock yang paling populer di Jepang untuk saat ini. Grup yang tergabung ke dalam
label A-Sketch yang menanungi One OK Rock ini telah mengeluarkan empat album dan 17
single di sepajang karirnya. Mereka langsung mendapat kepopuleran lewat mini album pertama mereka berjudul
Unreal yang dirilis pada 19 November 2008 dan langsung menduduki posisi kedua di Jepang. Salah satu lagu yang ada di album ini yaitu “Hana ni Nare” mengantarkan Flumpool ke panggung besar di Jepang berkat menjadi lagu iklan sebuah layanan musik di Jepang bernama LISMO. Meskipun durasinya panjang tetapi “Hana ni Nare” mempunyai daya tarik tersendiri yang membuat pendengarnya tidak akan bosan mendengarkan lagu ini berulang-ulang. Petikan nada
pop rock yang melodius dan enak didengar, permainan musik yang asyik untuk dikulik, serta lirik yang simpel membuat Flumpool langsung melesat naik ke permukaan lewat lagu ini.
Yakin puas dengan lima lagu Jepang di atas? Masih ada empat lagu Jepang lagi loh yang wajib kamu dengar minggu ini. Cek halaman berikutnya untuk mengetahui lebih lanjut tentang empat lagu ini.
[page_break no="6" title="Juju – Yasashisa de Afureru Youni (Sony, 2009)"] [youtube_embed id="H6hNzs7d8oA"] Juju merupakan penyanyi kelahiran Hiroshima yang lahir pada 14 Februari 1976. Penyanyi ini pertama kali merintis karirnya di berbagai macam pertunjukan musik
jazz di New York, Amerika Serikat sebelum memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan berkarir secara profesional di sana. Ia mendapat kepopuleran yang luar biasa ketika ia menyanyikan “Ashita ga Kuru nara” bersama penyanyi R&B Jay’ed pada tahun 2009, lagu tersebut berhasil menjadi lagu yang paling banyak diunduh di tahun tersebut dengan angka 3 juta kali unduhan. Meskipun tidak sepopuler “Ashita ga Kuru nara” lagu “Yasashisa de Afureru Youni” menjadi
landmark lagu balada Jepang di tahun-tahun berikutnya. Lagu ini banyak dibawakan ulang oleh penyanyi Jepang. Vokal Juju yang menusuk hati serta lirik yang melankolis membuat lagu ini menjadi
timeless. [duniaku_baca_juga] [page_break no="7" title="Ging Nang Boyz – Hyoryu Kyoushitsu (UK Project, 2005)"] [youtube_embed id="8a9gkCigw0k"] Ging Nang Boyz merupakan proyek solo dari Kazunobu Mineta yang dulunya merupakan personil dari GOING STEADY. Ging Nang Boyz sendiri awalnya adalah
band tetapi tiga personilnya mengundurkan diri dan tersisa Kazunobu Mineta. Ging Nang Boyz sendiri telah terbentuk dari tahun 2003 dan mendapatkan kepopuleran di dunia musik terutama
alternative dan
punk rock lewat lirik mereka yang benar-benar melambangkan semangat anak muda serta musik
punk rock mereka yang gampang dicerna. Album pertama mereka berjudul
Kimi to Boku no Daisanjisekai Taisenteki Renai Kakumei yang dirilis pada 15 Januari 2005 mendapatkan atensi yang positif dari pendengar musik Jepang dan meraih posisi kelima di Jepang. Salah satu lagu yang diambil dari album ini “Hyoryu Kyoshitsu” menjadi bukti kepiawaian mereka dalam memainkan musik yang simpel dan mengena di hati telinganya. [duniaku_adsense] [page_break no="8" title="Suneohair – Split (Epic, 2006)"] [youtube_embed id="WTYLmDv4Hq4"] Suneohair merupakan proyek solo dari solois Kenji Watanabe. Musisi
alternative rock ini telah berkarir dari tahun 1998 dan telah mengeluarkan delapan album di sepanjang karirnya. Solois ini populer di kalangan pecinta anime karena banyak mengisi lagu pembuka dan penutup dari anime populer seperti
Honey & Clover, Sukitte Iinayo., Sakamoto Desuga?, dan
Arakawa Under The Bridge. Lagu “Split” sendiri diambil dari lagu penutup anime
Honey & Clover II dan telah dirilis pada 23 Agustus 2006. “Split” menggabungkan nuansa
alternative rock yang syahdu dengan permainan
pop rock yang enak didengar. [duniaku_adsense] [page_break no="9" title="Cornelius – Drop (Trattoria, 2001)"] [youtube_embed id="3QPvp6qIDg8"] Cornelius merupakan proyek solo dari Keigo Oyamada. Sebelumnya, Keigo Oyamada bersama temannya Kenji Ozawa membentuk duo bernama Flipper’s Guitar yang menjadi grup yang mengenalkan
shibuya kei ke masyarakat luas. Setelah grupnya bubar, ia bersolo karir dengan nama Cornelius dan telah mengeluarkan enam album dimana empat albumnya telah dirilis di pasar internasional dan mendapatkan atensi positif dari penggemar musik global. Namanya naik di dunia internasional melalui album ketiganya
FANTASMA (1997) dan
POINT (2001). Kedua album tersebut membantu mengenalkan musik Cornelius ke seluruh dunia. Lagu “Drop” sendiri diambil dari album
POINT dan menghadirkan suara air yang sebenarnya dengan balutan musik
folk yang asyik. Pada lagu ini Cornelius membutikan bahwa air pun mempunyai nada dan rimanya sendiri. [read_more id="337133"]
Diedit oleh Fachrul Razi