Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk minggu ini lagu Jepang yang wajib kamu dengar datang dari Yasutaka Nakata, Mitsume, Negoto, Sakura Fujiwara, dan Rina Katahira
Kini, Duniaku.net mempunyai artikel rekomendasi baru untuk kamu yang ingin menyelami lagu Jepang lebih dalam lagi serta menambah wawasan tentang lagu Jepang. Lagu yang ditawarkan di sini pastinya ada yang sudah kamu tahu atau mungkin ada yang kamu belum tahu. Lumayan kan untuk menambah referensi dan playlist untuk smartphone kamu.
[read_more id="344263"]
Artikel ini akan muncul setiap hari Kamis jadi tetap cek Duniaku.net tiap minggunya untuk mendapatkan rekomendasi musik Jepang yang paling segar dan keren tiap minggunya.
Mari kita mulai melihat dan mendengarkan 9 lagu baru Jepang rilisan tahun 2016 yang wajib kamu dengar untuk minggu ini di edisi kedua belas, 21 Desember 2017.
[page_break no="1" title="Yasutaka Nakata Feat. Kenshi Yonezu – Nanimono (Warner, 2016)"]
[youtube_embed id="Tb7tr45lCu0"]
Yasutaka Nakata adalah otak dibalik banyak artis Jepang yang populer di luar negeri seperti Perfume, dan Kyary Pamyu Pamyu. Sebelum memproduseri lagu dari artis tersebut ia dikenal sebagai personil dan pencipta lagu dari duo Capsule bersama dengan vokalis Toshiko Koshijima.
Ia sendiri bertanggung jawab atas sound neo-shibuya kei yang dapat didengarkan dari musik Perfume dan Capsule. Lewat tangan dinginnya dalam mengolah nada ia mampu membuat kultur musik electro di Jepang semakin dikenal ke seluruh dunia dan mampu membuat pengaruh yang besar terhadap dunia EDM.
Ia menunjukkan kepiawaiannya dalam mengolah musik tanpa bantuan Perfume dan Kyary lewat lagu “Nanimono”. Ia mengajak penyanyi yang sedang naik daun Kenshi Yonezu dalam membuat tembang electropop yang antemik serta bermakna cukup dalam.
[read_more id="340081"]
[page_break no="2" title="Sakura Fujiwara – Kawaii (Victor, 2016)"]
[youtube_embed id="bSd2Xnx6GtM"]
Penyanyi asal Fukuoka ini mencuri perhatian di kalangan musik indie karena mempunyai tampang yang imut dan membawakan musik indie pop yang jazzy dan sedikit terpengaruh oleh soul serta swing.
Setelah terkenal berkat album mininya yaitu ala carte, dia merilis album debut nya dibawah major label yang diberi judul Good Morning yang telah dirilis pada 17 Februari 2016 dan mendapat atensi positif dari berbagai macam media musik di Jepang.
Salah satu lagu yang ada di album ini yaitu “Kawaii” menunjukkan semangat swing dan folk dari penyanyi ini. Mendengar lagu ini seolah mendengar lagu Mocca di album pertamanya karena mengambil nuansa swing dan jazz yang hampir sama.
[duniaku_adsense]
[page_break no="3" title="Negoto – Asymmetry (Ki/oon, 2016)"]
[youtube_embed id="e4Rfh3RvIzg"]
Negoto merupakan grup alternative rock/new wave yang berasal dari perfektur Chiba. Mereka terdiri dari Sachiko Aoyama (vocal, keyboard), Mizuki Masuda (gitar), Yuu Fujisaki (bass), dan Sayako Samura (drum).
Mereka memilih nama negoto yang dalam bahasa Indonesia berbicara dalam tidur karena gampang diingat dan berharap bahwa lagu mereka akan terus diingat sampai ke dalam mimpi.
Negoto telah merilis 11 single, 2 EP, dan 5 album. Salah satu lagu mereka “Asymmetry” diambil dari album keempat mereka ETERNALBEAT yang telah dirilis pada 1 Februari 2017.
“Asymmetry” memadukan big beat, new wave, synthpop, alternative rock, dubstep, EDM dan electroclash ke dalam satu lagu. Mendengar “Asymmetry” seolah mendengar Boom Boom Satellites, Sakanaction, Supercar, New Order dalam satu ruangan.
[duniaku_baca_juga]
[page_break no="4" title="Rina Katahira – Ketsuro (Pony Canyon, 2016)"]
[youtube_embed id="hGiZt6h6OXo&t"]
Rina Katahira merupakan penyanyi pop rock yang lahir di Fukushima. Ia mendapat perhatian public berkat memenangkan Shinsain Tokubetsu Sho pada gelaran Senkou Riot 2011 yang menjadi ajang pencarian bakat musisi baru Jepang.
Penyanyi kelahiran 12 Mei 1992 ini telah merilis tiga album yaitu amazing sky (2014), Saikou no Shiuchi (2016), dan Ai no Sei (2017). Album keduanya Saikou no Shiuchi berhasil masuk ke posisi delapan di Jepang.
Lagu “Ketsuro” sendiri telah dirilis pada 29 April 2016 dan masuk ke dalam album ketiganya yang berjudul Ai no Sei. Lagu ini menjadi lagu penutup anime Mayoiga yang naskahnya dibuat oleh Mari Okada yang populer berkat Ano Hana.
“Ketsuro” memainkan musik mellow yang dipengaruhi oleh nuansa folk dan blues yang tenang dan mampu membuat pendengarnya sedih.
[read_more id="355475"]
[page_break no="5" title="Marquee Beach Club – Eye (P-Vine, 2016)"]
[youtube_embed id="ljSTTgDSv3Q"]
Marquee Beach Club adalah band alternative rock/electronic rock yang terdiri dari Masahiro Koibuchi, Asuka Shimada, Masanori Miyake, Kazuya Kawamata, Wakamoto Nishida, dan Hirohisa Ishikawa. Mereka sudah mengeluarkan debut album mereka dibawah P-Vine Records pada 10 Agustus 2016 kemarin berjudul Flavor dan mendapat respon positif dari media musik Jepang.
Mereka memadukan musik alternative yang kencang dengan lapisan synth dan layer musik electro yang atmosferik. Penampilan live show mereka yang misterius menambah nilai dari Marquee Beach Club. Hal itu dapat dibuktikan lewat lagu “Eye” yang terdengar begitu kencang, dapat diajak bergoyang dan melodius.
[duniaku_adsense]
Yakin puas dengan lima lagu Jepang di atas? Masih ada empat lagu Jepang lagi loh yang wajib kamu dengar minggu ini. Cek halaman berikutnya untuk mengetahui lebih lanjut tentang empat lagu ini.
[page_break no="6" title="Mitsume – Akogare (Self Released, 2016)"]
[youtube_embed id="53mOa0B3nN4"]
Mitsume merupakan kuartet indie pop dari Jepang. Kuartet yang pernah bermain di Jogjakarta ini telah terbentuk dari tahun 2009 dan terdiri dari Moto Kawabe (vokal, gitar), Mao Ookata (gitar, synth), Nakayaan (bass), dan Youjirou Suda (drum).
Mereka telah merilis empat album sepanjang karirnya diantaranya adalah mitsume (2011), eye (2012), sasayaki (2014), dan A Long Day (2016). Mitsume sendiri telah mendapat perhatian di kalangan pecinta musik indie Jepang.
Lagu mereka “Akogare” yang diambil dari album A Long Day bermain dengan nada-nada yang simpel dan santai membuat pendengarnya ingin bergoyang kecil sambil diiringi petikan gitar yang halus dan smooth.
[read_more id="353319"]
[page_break no="7" title="Grapevine – SPF (Victor, 2016)"]
[youtube_embed id="QueE2auhQz4"]
Grapevine merupakan grup alternative rock senior yang telah terbentuk dari tahun 1993 dan masih aktif sampai sekarang. Grup ini diisi oleh Kazumasa Tanaka (vokal, gitar), Hiroyoshi Nishikawa (gitar), dan Tooru Kamei (drum). Nama band ini diambil dari nama judul lagu milik Marvin Gaye yaitu “I Heard It Through The Grapevine”.
Sepanjang karirnya, trio ini sudah mengeluarkan 15 album dimana tujuh album mereka berhasil masuk ke posisi 10 besar di Jepang dan 28 single.
Lagu yang dibahas pada artikel ini adalah “SPF” yang diambil dari album ke-14 mereka BABEL, BABEL yang dirilis pada 3 Februari 2016 dan masuk di posisi ketujuh di Jepang. Nada mellow yang ditawarkan lagu ini mampu menghanyutkan pendengarnya.
[duniaku_adsense]
[page_break no="8" title="My Hair is Bad – Kokuhaku (EMI, 2016)"]
[youtube_embed id="yR0KgP7OrSw"]
My Hair is Bad merupakan band alternative rock/pop punk yang terdiri dari Tomomi Shiiki (vokal, gitar), Hiroki Yamamoto (bass), dan Jun Yamada (drum). Trio ini telah terbentuk dari tahun 2008 dan berasal dari Perfektur Niigata.
Band yang terbentuk dari persahabatan masa SMA ini menjadi salah satu band pendatang baru yang paling menjanjikan di dunia musik Jepang dan telah mencetak banyak prestasi. Album kedua mereka berjudul woman’s berhasil duduk di posisi kelima dan album ketiga mereka berjudul mothers berhasil menduduki posisi kedua di Jepang.
Lag yang bernuansa pop punk berjudul “Kokuhaku” ini diambil dari album kedua mereka woman’s dengan sengatan musiknya yang enerjik, singkat, dan gampang dicerna.
[duniaku_baca_juga]
[page_break no="9" title="Haruhi – Hizumi (Sony, 2016)"]
[youtube_embed id="_RUvUqFcsu0"]
Haruhi adalah penyanyi asal Los Angeles yang sekarang bermukim di Jepang bernama Haruhi. Penyanyi yang bersuara cukup berat ini lahir di Los Angeles, Amerika Serikat pada tanggal 25 Februari 1999. Pada umur 12 tahun ia mendapat peran utama dalam pentas musikal di sekolahnya dan sejak saat itu ia mempunyai keinginan kuat untuk menjadi penyanyi.
Pada Mei 2016 ia merilis single debutnya dibawah Sony Music Japan dengan judul “Hizumi” yang menjadi lagu untuk film adaptasi dari novel karya Genki Kawamura Sekai kara Neko ga Kieta nara. Lagu “Hizumi” yang super sendu ini diproduseri oleh Takeshi Kobayashi yang sudah menangani banyak penyanyi dan membuat lagu populer.
Diedit oleh Fachrul Razi