TUTUP

[Review] Boruto: Naruto The Movie - Tontonan Ringan Bagi Penggemar Naruto!

Pertarungannya mungkin epic tapi lainnya...

Movie Boruto mulai diputar di Indonesia sejak 18 November lalu. Film yang merupakan puncak dari rangkaian Naruto New Era’s Opening Project ini banyak dinantikan oleh para penggemar Naruto di Indonesia. Seperti apakah film yang menjadi box office di Jepang ini? Simak review Boruto kami berikut!

[read_more id="196313"]Movie Boruto bisa dibilang merupakan movie yang 180 derajat berbeda sekali dengan The Last Naruto The Movie. Secara garis besar movie Boruto ini cocok sekali untuk kalian yang mencari:

  1. Aksi epic pertarungan Sasuke
  2. Aksi epic kerjasama Naruto dan Sasuke setelah melawan Ootsutsuki Kaguya
  3. Para ninja generasi mendatang yang memiliki kemampuan-kemampuan unik
  4. Aksi kelima Kage di medan pertempuran dan tentu saja
  5. Kerennya aksi Boruto

Tapi diluar hal tersebut film ini tidak terasa istimewa. Bahkan terasa sangat mediocre sekali jauh dibanding The Last Naruto The Movie. Bukannya saya bias terhadap movie sebelumnya, tapi mengingat kedua movie ini dikerjakan dalam satu project yang sama dan Movie Boruto merupakan puncak dari project ini. Maka wajar rasanya jika saya menantikan sesuatu yang lebih epic dibandingkan movie sebelumnya. Namun sayang hal ini tidak saya temukan pada movie ini.

Story

Dari segi cerita movie Boruto ini bisa dibilang merupakan salah satu movie Naruto dengan cerita terburuk yang pernah saya saksikan. Begitu banyak lubang disana-sini yang terus membuat saya mengernyitkan dahi sepanjang film. Dimulai dengan Ootsutsuki Momoshiki dan sang bawahan Ootsutsuki Kinshiki. Kedua orang dari klan Ootsutsuki ini tiba-tiba saja muncul sejak awal film dan bertujuan untuk mengumpulkan seluruh chakra yang ada di dunia ninja, terutama chakra milik para bijuu. Berbeda dengan Ootsutsuki Toneri yang menjadi musuh pada The Last Naruto The Movie. Jika asal usul Toneri dan hubungannya dengan klan Ootsutsuki dijelaskan dengan detail maka kedua keturunan klan Ootsutsuki yang muncul pada movie ini tidak diceritakan dengan jelas asal usulnya.

Boruto yang mengikuti ujian chuunin pada tahap kedua terpaksa menggunakan Kagaku Ningu untuk pertama kalinya. Dengan alat ninja yang baru ini penggunanya dapat menggunakan kelima elemen dan berbagai macam ninjutsu seperti apapun. Konsepnya sama dengan gulungan milik tenten yang mampu menyimpan berbagai macam senjata. Dengan gulungan kecil yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan ninjutsu, maka penggunanya dapat mengeluarkan kembali jutsu ini saat gulungan ini dikeluarkan. Boruto yang menggunakan Kagaku Ningu untuk pertama kalinya langsung menggunakan dua elemen dari jutsu yang rasanya bukanlah jutsu sederhana.

Kieru Rasengan, jurus khusus Boruto[/caption]

[read_more id="217276"]Memang Boruto memiliki kemampuan jutsu yang lebih baik daripada Naruto, namun rasanya semua sadar jika Boruto tidak memiliki chakra sebesar Naruto. Sehingga tidak heran ia hanya bisa menggunakan Kagebunshin yang sangat terbatas dan mengeluarkan rasengan yang berukuran kecil. Namun semua orang termasuk pengawas yang menyaksikan ujian chunin seolah tidak kaget terhadap Boruto yang tiba-tiba menggunakan dua elemen. Dengan beralasan bahwa ia anak Hokage, maka dianggap apa yang dilakukannya ini wajar. Kieru Rasengan yang digunakan Boruto pun juga terasa janggal dan pernah saya bahas pada artikel [outbound_link text="sebelumnya" link="https://static.duniaku.net/2015/11/Review-Boruto-Kagebunshin.jpg"> Saat ini Boruto maksimal hanya bisa mengeluarkan 4 kagebunshin[/caption]

Hal paling janggal adalah ketika Killer Bee yang salah satu dari Jinchuuriki selain Naruto yang masih ada, menjadi target awal Kinshiki dan Hachibi pun diambil dari tubuhnya. Seperti yang masih kita ingat, jika seorang Jinchuuriki kehilangan Bijuu yang ada dalam tubuhnya, maka ia pun akan mati. Yah, kematian Bee ini tidak dibahas sama sekali. Bahkan Darui yang kini menjadi Raikage pun seolah tidak panik dan dengan santainya menghadiri ujian chuunin di Konohagakure. Jika benar Bee mati ataupun jika ia masih hidup dan hanya kehilangan Hachibi, maka tidak mungkin hal sebesar ini tidak menimbulkan kepanikan.

Kepanikan sendiri baru muncul setelah gulungan rahasia yang dibawa Sasuke dari kuil Ootsutsuki berhasil dipecahkan. Kuil tersebut merupakan tempat dimana Ootsutsuki Momoshiki dan Kinshiki muncul pertama kalinya dan berhadapan dengan Sasuke di awal cerita. Namun sayang sekali apa isi gulungan itu tidak dijelaskan karena saat gulungan tersebut berhasil dipecahkan Momoshiki dan Kinshiki telah menyerang Konoha.

Ya berbeda dengan The Last Nauto The Movie yang memiliki cerita yang cukup dalam dan kurang cocok untuk disaksikan anak-anak akibat cukup rumit. Maka movie Boruto justru menghadirkan cerita yang sangat ringan sekali. Bisa jadi movie ini lebih sukses daripada The Last, karena movie ini cocok sekali untuk ditonton oleh anak-anak dan tentunya jika anak-anak menonton kecil kemungkinan tidak didampingi oleh orang tuanya, bukan? Terlebih film ini memiliki kisah antara Boruto dan sang Ayah yang membaik seiring dengan berjalannya film. Hal ini cocok sekali untuk menjadi tontonan bagi anak-anak.

Karakter

Seperti yang telah saya bahas diatas villain yang ada pada movie ini terasa sangat dangkal sekali. Bahkan bisa saya katakan bahwa Ootsutsuki yang muncul pada movie ini sepenuhnya merupakan repetisi dari Ootsutsuki Kaguya. Ya, sebuah karakter yang tiba-tiba saja muncul dengan background cerita yang sangat minim namun diplot sebagai musuh utama. Ide untuk memecah kemampuan dari kedua villain ini sebenarnya cukup menarik. Jika Ootsutsuki Momoshiki mampu menyerap Ninjutsu dan membalikkannya dengan kekuatan berlipat ganda. Sebaliknya, Ootsutsuki Kinshiki muncul dengan kekuatan fisik luar biasa. Namun hal yang janggal adalah Ootsutsuki Momoshiki tidak berdaya jika tidak ada asupan chakra yang ia serap dan chakra yang ia serap dari Hachibi dan sebagian chakra yang ia serap dari Naruto seolah tidak cukup untuk menghadapi kelima kage. Momoshiki baru menjadi menakutkan setelah ia memakan buah chakra yang berasal dari Kinshiki.

[read_more id="225018"]Satu hal yang paling menyedihkan dalam movie ini adalah pengembangan karakter Naruto dalam film ini. Masih kita ingat jika Naruto selalu memanggil Hokage ketiga dengan panggilan Kakek dan memanggil Hokage kelima dengan sebutan Nenek. Namun Naruto justru memarahi Boruto yang memanggilnya dengan sebutan Ayah. Naruto beralasan jika Boruto hanya boleh memanggilnya Ayah ketika di rumah atau di luar kantornya. Naruto bahkan menggunakan Kagebunshin untuk menghadiri ulang tahun Himawari. Memang hal ini dilakukan demi memunculkan konflik antara Boruto dan sang Ayah, namun jelas hal ini juga sedikit merusak image Naruto yang kita kenal. Ya, Naruto yang pernah meminta Itachi untuk tidak terus membebani dirinya sendiri, Naruto yang pernah mengatakan hubungan antar manusia lebih penting dari apapun, justru tidak mau menerima bantuan dari Shikamaru hanya untuk sekedar pulang menemui keluarganya.

Animasi

Momoshiki saat menggunakan kelima elemen[/caption]

Animasi dalam movie ini juga cukup menyedihkan. Saya pun meragukan jika Pierrot Studio sepenuhnya mengerjakan movie ini. Animasi dalam movie ini seolah dikerjakan oleh studio lain atas nama Pierrot Studio sama seperti yang terjadi untuk episode filler. Atau bisa juga Pierrot hanya mengerjakan adegan-adegan pertarungan 3D dan sisanya diserahkan pada studio lain. Memang adegan battle yang disuguhkan dalam movie ini sangat epic sekali, bahkan bisa dibilang salah satu movie dengan adegan pertarungan terbaik. Namun dalam beberapa adegan konsistensi kualitas animasi terutama detail karakter terasa sangat minim sekali. Beberapa karakter terlihat digambar seadanya atau dengan proporsi yang aneh. Hal ini tidak terjadi pada karakter mob saja, tapi juga pada para karakter utama. Tapi sekali lagi, jika kalian tidak terlalu memperhatikan detail dari tiap adegan mungkin kalian tidak akan terlalu menyadari. Terlebih dengan padatnya adegan pertarungan yang seolah terus bermunculan tanpa henti.

Kesimpulan

[read_more id="217267"]Movie Boruto sangat cocok bagi kalian yang kurang dapat menikmati The Last. Segala hal yang tidak ada di The Last semuanya akan kalian temui disini. Tapi sebaliknya segala hal yang bisa dinikmati dari The Last justru tidak kita temui disini. Secara keseluruhan movie Boruto merupakan movie yang sangat ringan dan memang ditujukan untuk tontonan segala umur terutama anak-anak. Jangan segan untuk mengajak adik atau mungkin anak kalian untuk menyaksikan film ini. Dijamin mereka akan sangat terhibur dengan berbagai pertarungan dan terlebih nilai kekeluargaan yang disuguhkan oleh film ini.

Jika banyak pihak berharap kisah Boruto akan dilanjutkan oleh Kishimoto-sensei. Maka saya justru berharap tidak. Melihat apa yang terjadi dengan oneshot Boruto dan movie Boruto yang hanya mengedepankan aksi dan jutsu keren namun cerita yang sangat dangkal, jelas cukup mengecewakan. Kita sudah melihat bagaimana beberapa judul animanga lain yang menurunkan kualitas cerita dan hanya berpedoman pada kerennya pertarungan justru ditinggalkan banyak fansnya. Jangan sampai hal serupa juga terjadi pada franchise Naruto. Biarkanlah Naruto tetap dikenang sebagai salah satu legenda animanga.

Bagaimana, apakah kalian sudah menyaksikan movie Boruto? Apakah kalian setuju dengan review Boruto diatas? Jika belum sebaiknya kalian segera menonton sebelum film ini hilang dari peredaran. Jika sudah, bagaimanakah film ini menurut kalian? Apakah kalian puas dengan film ini?