Lebih dari 100 developer game ikut serta, dan 25+ game dihasilkan selama tiga hari pelaksanaan GGJ 2016!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Suasana pembukaan GGJ 2016 di Surabaya[/caption]
Dalam tiga hari, puluhan ribu developer game di seluruh dunia berkolaborasi membuat game selama tiga hari di Global Game Jam (GGJ) 2016. Termasuk di Indonesia, dimana GGJ 2016 Surabaya kembali tercatat sebagai kota dengan jumlah peserta terbanyak di Indonesia!
[read_more id="239259"] Seru! Mungkin itu satu kata yang pas untuk menggambarkan bagaimana jalannya
Dari kiri ke kanan: Maulidan Bagus, Eka Pramudita, Tedo Salim, Yanuar Tanzil dan MC Ruben[/caption] Sama seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, dalam GGJ 2016 Surabaya peserta bukan hanya membuat game bersama tim yang berisi orang-orang baru (yap, karena sistem pembentukan tim dalam GGJ 2016 adalah acak, dan baru dibentuk saat hari H), akan tetapi mereka juga banyak mendapatkan ilmu dari beberapa senior di industri game Surabaya. Sebagai contoh di hari pertama, peserta mendapatkan "bekal" game jam dari empat developer game senior Surabaya, seperti Eka Pramudita Muharram (Mojiken Studio), Yanuar Tanzil (I Play All Day Studio), Maulidan Bagus (Maulidan Games) dan Tedo Salim (Alkemis Games). Mereka membagikan tips trik untuk menjalani game jam, sekaligus memberikan beberapa insight menarik seputar industri game di Indonesia.
Ramadhany Candra, ketua komunitas Game Developer Arek Suroboyo[/caption] Selain itu, di hari pertama peserta juga mendapatkan tips dan trik mengikuti game jam dari Ramadhany Candra, ketua Komunitas Game Developer Arek Suroboyo sekaligus ketua panitia GGJ 2016 Surabaya ini. Hari pertama juga diwarnai dengan pembuatan Hello Video yang diikuti oleh seluruh jammer.
Persiapan pembuatan Hello Video[/caption] Dengan banyaknya peserta yang mengikuti game jam, panitia sempat dibuat kerepotan saat membentuk tim di hari pertama. Akhirnya, di GGJ 2016 Surabaya terbentuk 24 tim, dimana satu tim membuat board game. Bukan hanya peserta saja yang membuat game, panitia yang selama tiga hari berada di site juga "gatal" ingin ikut membuat game. Jadinya, total ada 28 game yang dibuat selama GGJ 2016 Surabaya, dimana empat game sisanya dibuat oleh tim yang terbentuk dari panitia! Bahkan, ada satu tim panitia yang sangat "bersemangat" dan bisa menghasilkan tiga game, dimana salah satunya merupakan
Suasana pembentukan tim di Surabaya[/caption]
Brainstorming sebelum mulai nge-jam[/caption]
Ingin melihat serunya hari kedua dan ketiga pelaksanaan GGJ 2016 Surabaya? Di hari kedua, para jammer juga kedatangan presentasi dari Dicoding yang menjelaskan mengenai hub terbesar developer di Indonesia tersebut. Selain itu, di hari kedua ini Masdito Bachtiar juga tidak lupa membagikan ilmu dan tips bagaimana membuat musik game yang cepat. Ilmu ini tentu dimanfaatkan dengan baik oleh para jammer, mengingat waktu mereka yang semakin menipis untuk membuat game. Masdito Bachtiar[/caption] Gelaran GGJ 2016 Surabaya ditutup dengan presentasi game dari masing-masing tim. Aksi MC yang kocak dari Ruben membuat sesi presentasi game ini sedikit bercampur dengan stand up comedy, sehingga mencerahkan kembali suasana meskipun para peserta sudah lelah setelah membuat game 48 jam nonstop. Masing-masing tim pun mulai mempresentasikan hasil interpretasi mereka terhadap tema GGJ 2016 "Ritual!", dimana sebagian besar tim menginterpretasikannya dengan ritual-ritual mistis, mulai dari babi ngepet, jelangkung dan sebagainya. Hanya ada beberapa tim yang menginterpretasikannya dengan gaya yang "nyeleneh". Setelah jeda sholat maghrib dan juga makan malam, acara kembali dilanjutkan dengan sesi awarding. Yang menarik, rupanya panitia membawa kejutan, dimana satu game terbaik di GGJ 2016 Surabaya ini mendapatkan dua tiket untuk menghadiri Casual Connect Singapura 2016! Akhirnya, Tim Tidak Harmonis dengan game-nya yang berjudul Tim Tidak Harmonis dengan game Pagan Uprising yang menjadi game terbaik[/caption] Selain hadiah kejutan ini, sesi awarding juga memberikan beberapa gelar untuk berbagai kategori yang dipilih berdasarkan penilaian dari tim juri dan panitia, antara lain: Best Teamwork: Ketika ditanya harapannya untuk penyelenggaraan GGJ Surabaya tahun depan, Candra berharap tahun depan jumlah pesertanya lebih banyak lagi. "Harapannya tahun depan harus bisa lebih ramai lagi! Selain itu, harus ada juga peningkatan dari segi kesiapan acara agar lebih terkonsep dengan rapi, dan infrastruktur juga harus lebih siap," pungkas Candra. Bagi kamu yang penasaran dengan game-game yang dihasilkan selama GGJ 2016 Surabaya (selain beberapa yang sudah penulis sebutkan di atas), kamu bisa memainkannya gratis, atau mungkin mempelajari kode sumbernya melalui halaman resmi GGJ 2016 Surabaya. Bagaimana serunya penyelenggaraan GGJ di kota-kota lain? Ikuti terus liputannya di Duniaku ya!