Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini ramai di sosial media tentang wayang kulit bertemakan Pop Culture. Kalau dari Indonesia ada kreator Indonesia yang membuat wayang kulit Avengers dan terkenal juga, yaitu Is Yuniarto (Garudayana, Gundala, The Grand Legend Ramayana). Saking terkenalnya, Is Yuniarto tahun lalu bahkan memberikan wayang kulit Avengers: Infinity War karyanya ke Joe Russo, Benedict Cumberbatch, dan Karen Gillan. Kreator dari Malaysia, Tintoy Chuo dari Fusion Wayang Kulit di Malaysia juga membuat wayang kulit bertemakan Pop Culture. Nah di Facebook, Tintoy Chuo mengklaim bahwa wayang kulit Pop Culture karya Is Yuniarto menjiplak wayang kulit karyanya. Statusnya bisa kamu baca di bawah ini; https://www.facebook.com/actiontintoy/posts/10156802871007017 Di sana dia membandingkan beberapa karya Fusion Wayang Kulit bertemakan Pop Culture dengan beberapa wayang kulit Pop Culture karya Is Yuniarto. Sejatinya, ada perbedaan di antara kedua wayang kulit Pop Culture tersebut, yaitu milik Fusion Wayang Kulit menggunakan gaya wayang kulit Malaysia sedangkan karya Is Yuniarto menggunakan gaya wayang kulit Indonesia, lebih tepatnya Jawa. Untuk kamu yang belum tahu, wayang kulit memang bukan hanya ada di Indonesia saja, melainkan ada juga di beberapa negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Malaysia yang kebetulan memiliki nama yang sama "wayang kulit", karena itu ditambahkan nama Negaranya di bagian belakangnya. Dari kedua karya tersebut, memang terlihat perbedaan gaya, namun memang ada kesamaan yang bisa dimaklumi karena keduanya berasal dari kesenian yang sama.