TUTUP

INTERVIEW: Kami Mewawancarai Animator Boruto Dari Indonesia!

Ada istilah keren yang namanya Sakuga, lho!

Beberapa hari yang lalu, kita sudah mengetahui kalau salah satu episode terkeren sekaligus kisah yang mengawali jalan ninja Boruto Uzumaki, episode 65 memiliki bagian animasi yang keren abis! Tidak berhenti sampai di situ, kita juga menemukan bahwa ada animator Boruto dari Indonesia yang ikut mengerjakan bagian tersebut! Spesifiknya, momen tersebut ialah ketika sang ayah Boruto, Naruto Uzumaki dan sahabat karibnya Sasuke Uchiha bekerja sama untuk menghadapi Momoshiki Otsutsuki yang telah menyerap Kinshiki! Momen di mana mereka bersatu untuk menghajar Momoshiki bersama-sama ini kembali mengingatkan kita pada pertarungan Naruto dan Sasuke di masa muda menghadapi Zabuza Momochi, salah satu pertarungan di Naruto yang paling diingat oleh para fans! Tentunya, nama yang tidak asing itu tentu jadi menarik perhatian media sosial selama tiga hari belakangan ini. Bahkan bagian tersebut menuai pujian dari situs blog kritik animasi di dalam anime, Sakuga Blog! Kini, kami berkesempatan untuk melakukan wawacara eksklusif dengan sosok animator Boruto dari Indonesia tersebut, Ida Bagus Yoga atau yang memiliki nama pena Guzzu yang ternyata masih muda banget! Ini dia hasil bincang-bincang kami bersamanya! Sebelumnya, perkenalan dulu dong! Halo, Saya Bagus Yoga / Gus Yoga / Guzzu. Animator 2D, supervisor & co-director. Umur 20, tinggal di Bali, keturunan campur Jawa-Bali, salam kenal. Sebagai seorang animator yang turut berkontribusi dalam salah satu episode, bahkan terkeren di Boruto, apa perasaan anda atas kesempatan ini? Yang jelas saya masih tidak percaya sampai saat ini (haha). Soalnya seharusnya episode ini di pegang oleh senior-senior di studio Pierrot. Namun sutradara Chengxi Huang sangat berambisi ingin membuat episode ini sebuah kenyataan. “Boruto; Naruto NEXT GENERATION, kan?" Huang ingin membuat Next Generation tersebut menjadi kenyataan dengan merekrut animator-animator muda dari negara di luar Jepang. Proyek ini terbilang akan menulis sejarah di dunia industri animasi Jepang, dan momen ini sangat puitis dimana Next Generation tersebut adalah tim kami. Sebenarnya yang mengumpulkan animator-animator tersebut adalah tugas saya. Saya di berikan kepercayaan oleh Huang bahwa saya bisa memilih teman-teman internet animator saya yang sekiranya bisa membuat episode ini menarik. Masih ada lanjutan dari interview ini di halaman sebelah, lho! Bagian kedua dari wawancara bersama Ida Bagus Yoga, Animator Boruto dari Indonesia. Ceritain, dong! bagian mana yang secara spesifik dikerjakan oleh anda dan rekan-rekan anda? Sakuga (lit. menggambar). Istilah fans anime untuk menggambarkan sebuah bagian anime yang memiliki kualitas animasi, lazimnya animasi 2D sangat tinggi. Tim kami kebanyakan mengerjakan adegan bertarungnya, atau sering disebut Sakuga animation. Saya mendapatkan adegan bertarung dimana Naruto & Sasuke melawan Momoshiki. Awalnya yang jelas saya sangat grogi mendapatkan adegan yg sangat penting di episode krusial ini, tapi waktu itu saya optimis bisa melakukannya. Waktu produksi yang diberikan oleh Studio Pierrot adalah satu bulan, kami diberikan waktu dua minggu untuk mempelajari karakter modelnya. Di sisi lain, saya tercekik karena pada saat itu saya sedang mengerjakan tiga proyek yang berbeda dan deadlinenya saling bersilangan. Tapi seru, sih. Cuma ya sering sakit karena overworking (haha). Anime favorit anda? Saya jarang nonton anime-anime baru belakangan ini, saya suka beberapa film jadul seperti; Paprika, Perfect Blue, Evangelion, Jin-Roh; The wolf Brigade, Ghost in The shell, Akira, Sword of the Stranger, Redline, The Tale of The Princess Kaguya, Little Witch Academia, Tekkon Kinkreet, Nichijou dan Berserk - 2010 (Studio4°C). Kalo anime yg baru-baru ini... hmm... Made in Abyss, Houseki no Kuni... kayaknya itu aja deh (haha). Saya bukan penggemar anime, saya mayoritas suka animasi apa saja, sih. Kalau ada proyek anime yang anda idam-idamkan, judul apakah itu? Atau justru, karya sendiri? Mob Psycho 2, Fate Grand Order series, My Hero Academia, Sword Art Online, Boruto the movie (kalo ada lagi, hahaha), S.S.S.S Gridman, Animator Expo, Voltron, masih banyak lagi sih. Yah, semoga beberapa yg saya sebut bisa terwujud nanti. Saya belum ada kemauan untuk bikin karya sendiri, belum ada tim dan budget-nya. Saya mau bikin portofolio se banyak-banyaknya dulu dan taruh nama di proyek-proyek besar tersebut , hehe. Lantas, bagaimana opini animator Boruto dari Indonesia ini tentang para seniman amatir tanah air? Simak di halaman terakhir! Bagian terakhir dari wawancara bersama Ida Bagus Yoga, animator Boruto dari Indonesia. Bagaimana opinimu tentang lingkungan seniman amatir saat ini? Lambat. Masih banyak yang takut ambil resiko. Tidak sedikit yang terlalu nyaman dengan comfort zone-nya. Maaf jika ini terdengar sangat agresif, namun dunia animasi itu lebih seram dari yang saya ucapkan. Bagaimana sih, lingkungan kerja dalam proyek animasi freelance? Sangat luas, bebas, namun harus bisa mengatur waktu kerja dan mandi, jangan lupa makan yang sehat dan teratur. Oh, ada juga language barrier. Mayoritas industri animasi itu pakai bahasa Inggris, tapi kalau kamu mau kerja di industri Jepang, bahasa Jepangmu harus lancar, dan siapkan mental dan fisikmu, soalnya gaji sedikit (haha), dan kerjaan yang pasti gak tanggung-tanggung. Saya suka kerja di industri jepang karena pekerjaan mereka sangat otentik, ciri khasnya mereka sangat pekat. Jika ada passion, pasti kerja seberat apapun bisa di ambil serunya, sih. Saya tidak merekomendasikan (anime) untuk pendatang baru / animator dari Indonesia yang langsung terjun ke industri Jepang. Kamu bisa di cabik-cabik disana (hahaha). Siapkan portofoliomu sebagus mungkin, jangan setengah-setengah saja. Bikin anime itu bukan hanya sekedar fanart saja. Kamu akan tersesat jika tidak tahu fundamental / lapisan-lapisan yang harus dipersiapkan membuat anime. Saya sarankan mulai dari studio yang sekiranya ada embel-embel animasi 2D tradisional. Walaupun kecil, tapi bisa kamu gunakan untuk sarana latihan sebelum menghadapi industri Jepang. Kira-kira menurut anda apakah semakin banyaknya seniman Indonesia yang berkontribusi dalam anime adalah hal yang menyegarkan? Biasa saja. Industri animasi / mayoritas dunia hiburan itu keras, tidak ada waktu untuk cari muka di publik. Animator / seniman sejati itu berkarya dan berkarya. Di episode Boruto ini mungkin sebuah pengecualian ya, di mana ada seorang key animator (mungkin) pertama kali dari indonesia mengerjakan suatu anime dari Jepang, khususnya sebuah Sakuga. Menurut saya, Sakuga itu suatu istilah untuk animator yang mendapatkan tugas berat menganimasikan adegan yang ekstrim. Ya kayaknya saya harus membuat contoh ke dunia bahwa Indonesia juga ada key animator yg mampu mengerjakan anime. Masa iya dikalahin sama Perancis? (haha) Semoga saya bisa menjadi sebuah inspirasi untuk animator-animator muda di indonesia, kelak bisa mendapatkan posisi saya sekarang, bisa lebih rendah hati, humble, dan suportif dari saya. Walau saya punya ekspektasi yang rendah. Apakah kamu pernah kepikiran untuk membuat animasi sendiri? Atau berangan-angan terlibat dalam proyek anime? Atau justru kamu seorang seniman amatir? Bagikan ceritamu di kolom komentar!