Istilah tersebut menganalogikan otot layaknya otak yang bisa menyimpan ingatan, walau kenyataannya jaringan motorik otak kita yang mengaktifkan muscle memory tersebut.
Contoh muscle memory yang paling mudah adalah berjalan. Sewaktu bayi, tak ada satu manusia pun langsung bisa berjalan lancar dengan dua kaki. Tapi setelah dewasa, semua manusia bisa berjalan lancar bahkan hampir secara auto-pilot.
Dalam bermain game, gerakan fast-hand bisa terjadi setelah kamu terbiasa melakukan gerakan yang kamu inginkan (seperti berjalan). Maka dari itu sebelum bisa fast-hand layaknya orang dewasa berjalan, kamu harus memulai melatih diri dengan slow-hand seperti bayi merangkak terlebih dahulu.
Selain harus melakukan gerakannya secara perlahan, kamu juga harus melakukan repetisi atau mengulang-ulang satu gerakan sampai kamu bosan. Seperti analogi di atas, anggap saja kamu yang sedang belajar fast-hand seperti bayi yang ingin bisa berdiri dan tak bosan jatuh berapa kali pun sampai benar-benar bisa berdiri.
Seiring dengan waktu dan repetisi yang kamu lakukan, lama-lama muscle memory kamu terbangun. Ibaratnya, otot jari kamu jadi bisa mengingat bagaimana posisi serta gerakan jari yang harus dilakukan untuk mengeluarkan skill tertentu.
Malah, di level fast-hand tertinggi, para pro player MLBB bahkan bisa melakukan serentetan gerakan menakjubkan secara refleks tanpa harus otaknya memerintahkan jari untuk bergerak! Luar biasa bukan!?
Tapi kembali lagi, semua itu harus dimulai dari gerakan perlahan terlebih dahulu, seperti bayi yang belajar merangkak, berguling, berdiri, baru berjalan.