Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tampaknya heatset virtual reality Samsung Gear VR (baca: Gear VR) mendapatkan pesaing langsung. Zeiss VR One baru saja diperkenalkan. Dan bisa ditebak dari namanya, penantang ini tidak lain datang dari nama yang sudah identik di dunia lensa kamera, Carl Zeiss. Lensa mereka sempat menjadi nilai jual beberapa gadget, seperti smartphone-nya Nokia. Dan kini teknologi tersebut akan dicoba ke ranah virtual reality melalui Zeiss VR One, yang rencananya ditawarkan dengan harga yang pasti langsung nonjok ke muka Samsung, hanya US $99, alias Rp. 1,2 jutaan saja. Selain harga yang hanya separuh dari Gear VR, Zeiss VR One ini pun juga tidak membatasi kompatibilitas hanya untuk satu produk saja (dimana Gear VR hanya bekerja dengan Galaxy Note 4 saja), namun bisa kalian gunakan secara tandem dengan banyak tipe dari banyak vendor smartphone. Selain itu, nama Zeiss juga menjadi jaminan pengalaman visual yang lebih baik. Untuk para developer mereka juga sudah menyediakan SDK open source berbasis Unity3D, sehingga bisa mudah diolah para developer untuk dukungan aplikasi dan game. Menariknya, SDK ini bisa digunakan baik untuk Android dan iOS, yang sayangnya, belum ada kabar dukungan untuk Windows Phone. Namun dua platform itu saja sudah cukup untuk makin menohok Samsung dengan Gear VR-nya. Sejauh ini pernyataan Zeiss menyebutkan kalian bisa melihat gambar dan video melalui aplikasi khusus multimedia Zeiss VR One. Bisa juga untuk menikmati YouTube, melihat dan streaming video 3D dan 2D, bermain dengan StreetView (yang tampilannya memang pas dilihat secara VR) untuk memeriksa lokasi yang belum dikunjungi di database Google Maps. VR One sebenarnya menampilkan dua gambar berdampingan, namun user melihatnya sebagai satu gambar saha. Kalian juga bisa melihat slide show, merubah transisi slide show tersebut, zoom, dan aktifkan atau matikan mode repeat. Fugsi lain dari aplikasi media Zeiss VR adalah langsung melihat ke foto atau video selanjutnya dengan hanya menekan Side Tap yang berada di samping kanan perangkat ini. Menekan yang di sisi kiri mengantar kalian ke gambar atau video sebelumnya. Untuk browse YouTube, disediakan kolom search untuk mencari video baru, meskipun belum jelas bagaimana kalian bisa mengetikkan keyword-nya. Kemudian melalui fungsi StreetView, kalian bisa melihat tampilan panorama 360-derajat lokasi yang belum pernah kalian datangi. Cukup sentuh bagian depan kaca headset ini untuk membuat kalian berjalan-jalan melalui lokasi tersebut dengan tampilan ala sphere-nya fungsi kamera Android. Selain VR One, juga ada aplikasi VR One AR, dan keduanya bisa diunduh melalui Apple App Store dan Google Play nantinya. Di sisi hardware, Zeiss VR One mengajukan desain optik terbaru dan lensa Zeiss yang presisi, mekanis penempatan smartphone secara slide dari samping kiri yang inovatif, disediakan cukup ventilasi udara untuk mencegah pengembunan dan juga mudahnya peredaran udara, format stereo berdampingan untuk foto dan video 3D, sudut pandangan yang lebar (mencapai 100-derajat), cakupan jarak interpupillary (jarak antara pusat dua pupil mata) 53 - 77mm, serta AR Cube (semacam demo fungsi augmented reality-nya). Material tubuhnya yang berwarna hitam dan putih terbuat dari material polycarbonate keras dan juga dilapisi pelindung transparan di sisi terdepannya, untuk membuat kamera di sisi belakang smartphone-nya tetap berfungsi sebagai media augmented reality. Sementara ini perangkat yang sudah dipastikan mendukungnya adalah smartphone dengan layar 4.7 dan 5.2-inchi saja, seperti Samsung Galaxy S4, Galaxy S5, HTC One M8, Sony Xperia Z2, Huawei Ascend P7, Nokia Lumia 930, Xiaomi M13, LG G2, dan tentu saja, iPhone 6. Atau, kalian bisa mengajukan agar smartphone yang kaliam miliki mendapatkan dukungan dengan nge-vote di sini: zeissvrone.tumblr.com/products/poll. Sementara ini dudukan custom khusus untuk memasukkan smartphone ke dalam perangkat ini yang sudah tersedia hanya untuk iPhone 6 dan Galaxy S5 saja. Zeiss sudah membuka pemesanan awal VR One di Amerika Serikat dan Eropa (di sini US / Europe), serta menyuul kemudian untuk Asia, namun belum ada kepastian kapan perilisannya.