Dengan ciri khas budayanya, board game Indonesia siap memberikan nuansa fresh di industri board game dunia yang jenuh saat ini. Apa saja ya kegiatan mereka selama di Korea?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pertumbuhan industri board game di Indonesia selama dua tahun terakhir bisa dibilang sangat pesat. Lihat saja buktinya mulai dari kehadiran kompetisi Board Game Challenge, dibentuknya asosiasi Industri board game sendiri hadir di G-Star 2016 dengan membawa tema dan misi khusus. "Tema yang kami usung di G-star adalah 'Understand Indonesia by playing Board Game' yang maknanya adalah salah satu cara mengenal dan memahami Indonesia adalah melalui permainan board game. Board game yg dibawa banyak mengenalkan budaya Indonesia mulai dari makanan tradisional Surabaya hingga kehidupan urban di kota Jakarta," jelas Adhicipta. Board Game karya Indonesia yang akan dipamerkan di G-Star 2016[/caption]
Menyisihkan Pelaku Industri Kreatif Lainnya di ASEAN
Lebih lanjut Adhicipta sendiri mengungkapkan bahwa untuk bisa mendapatkan kesempatan pameran di G-Star 2016 ini, industri
board game Indonesia berhasil menyisihkan beberapa pelaku industri kreatif lain dari seluruh ASEAN dalam tahap seleksi. "Saya sebagai perwakilan Mechanimotion dihubungi oleh pihak Kementerian Perdagangan RI untuk mengikuti seleksi industri kreatif yang dilaksanakan oleh Asean-Korea Center (AKC) untuk menjadi perwakilan Indonesia. Akhirnya setelah melalui proses seleksi internal AKC yang cukup ketat dari seluruh pelaku industri kreatif negara anggota ASEAN, maka Mechanimotion pun terpilih," jelasnya. [read_more id="275393"] Selama di Busan, Korea Selatan yang menjadi
venue G-Star 2016 nanti, akan ada lebih dari 15
board game Indonesia yang akan dipamerkan. Board game karya anak bangsa yang dipamerkan antara lain
Waroong Wars, Monas Rush, Pagelaran Yogyakarta, Rural Jakarta (Gg. Senggal-Senggol), Roket Raket, Seratus, Keris Tanding, Get Egg, Awwalan, Perjuangan Jomblo, Sen, The Princess Elixir, Throne of Elements, dan
Space Zombies. Lalu ada juga 4
prototype board game juara SUBOGAMA (Surabaya Board Game Market) 2016 kemarin yang juga dipamerkan, yaitu
Mie Ayam The Game, Rimid Nested, Newbie Navigators, dan
Sengkala. "Harapannya, bisa terjadi kerja sama penerbitan
board game melalui
licensing antar
publisher serta
board game Indonesia mampu menjadi duta kebudayaan di internasional," ungkap Adhicipta saat ditanya mengenai harapannya untuk keikutsertaan
board game Indonesia di G-Star 2016 ini.
Dokumentasi event SUBOGAMA yang digelar Oktober 2016 lalu di Surabaya[/caption]
Siap Mendobrak Pasar Internasional dengan Tema yang Segar
Adhicipta sendiri mengaku pasar
board game internasional saat ini sedang jenuh. Dan kehadiran
board game-board game dari Indonesia ini diharapkan bisa mengatasi kejenuhan tersebut. "
Board game dengan tema-tema baru dan unik sangat diminati pasar internasional saat ini. Sebab tema yang ada selama ini masih seputar medieval, modern, fantasi, dan
sci-fi, hal ini menyebabkan kejenuhan tema bagi para
board gamer internasional," jelasnya. "Sehingga tema-tema budaya seperti yang disajikan
board game Indonesia akan menjadi daya tarik yang
fresh dan eksotis di dunia internasional," pungkasnya. Selain mengadakan eksibisi tanggal 17-19 November di G-Star, di dua hari sebelumnya tanggal 15 dan 16 November industri
board game Indonesia juga akan mengikuti Forum Industri Kreatif ASEAN-KOREA yang akan diadakan di Seoul. Tentu saja kita harapkan, keikutsertaan di acara-acara seperti ini bisa semakin memacu akselerasi industri ini di Indonesia.