Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dubai, duniaku.com - Pada hari Kamis lalu (21/11), tim duniaku.com menghadiri acara ON.DXB 2019 di Dubai, Uni Emirat Arab. ON.DXB adalah sebuah acara tahunan berupa festival film, game, video dan musik yang diadakan selama 3 hari. Dalam acaranya, kamu bisa beralih dari satu topik ke topik lainnya karena memang terbagi dalam tempat yang berbeda secara paralel.
Bentuknya mulai dari seminar, workshop, konser, screening film, hingga aktivitas interaktif. Jangan khawatir, semua topik yang dibahas di ON.DXB 2019 adalah yang paling populer di kalangan generasi muda saat ini.
Salah satu dari bagian acaranya adalah penjabaran Tencent, perusahaan yang menaungi PUBG Mobile, tentang pencapaian game mereka dan potensi sektor gaming di negara timur tengah. Berbagai data dipresentasikan oleh Tencent yang bekerja sama dengan Newzoo, langsung di depan para hadirin lokal maupun mancanegara.
Memangnya potensi seperti apa yang dilihat Tencent di Timur Tengah? Selain itu, apa yang akan Tencent lakukan untuk memenuhi potensi yang mereka temukan tersebut? Simak selengkapnya di sini ya!
1. Walaupun PUBG Mobile sangat populer saat ini, mari kita kenal secara mendasar
PUBG MOBILE adalah game mobile yang berangkat dari game pendahulunya, yaitu: PLAYERUNKNOWN’s BATTLEGROUNDS. Game ini menjadi sangat booming pada tahun 2017. Di dalam setiap rondenya, terdapat 100 pemain yang berparasut ke pulau terpencil untuk bertempur dalam konsep battle royale, di mana hanya akan ada satu pemenang (individu maupun grup).
Para pemain harus menemukan dan mencari senjata, kendaraan, dan persediaan tempur mereka sendiri. Pemain juga harus mengalahkan setiap pemain di medan pertempuran yang kaya secara visual dan taktis, yang memaksa mereka untuk masuk ke zona bermain yang menyusut. PUBG MOBILE tersedia untuk diunduh secara gratis di App Store dan Google Play.
2. Tencent membuat rekap data analisis perkembangan sektor gaming di Asia Pasifik yang dirangkum dalam sebuah whitepaper
Tencent, perusahaan internet terkemuka dan yang menaungi salah satu game seluler paling populer saat ini, PUBG MOBILE, merilis sebuah whitepaper yang menyoroti masa depan industri game dan ekosistemnya. Whitepaper ini menggambarkan kontribusi yang dihasilkan video game terhadap pengembangan ekonomi dan sosial regional. Dari rilis mereka, kita mengetahui pencapaian sektor gaming setiap daerah dan potensi ke depannya.
“Dengan meningkatnya penetrasi telepon seluler, cara orang mengonsumsi media menjadi berubah. Sebagai satu dari perusahaan teknologi internet terkemuka di dunia, kami percaya bahwa kemajuan teknologi dapat meningkatkan evolusi cara orang menghibur diri. Tencent dan PUBG MOBILE berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman permainan terbaik kepada pemain kami dan menghubungkan para pemain kami, dengan sukacita dan kesenangan." — Vincent Wang, Manajer Umum Departemen Penerbitan Global, Kepala PUBG MOBILE, Tencent Games.
3. Pendapatan dari sektor gaming di pasar Asia Pasifik sangat fantastis
Whitepaper yang menggabungkan riset game dari pasar global dan perusahaan analitik eSports Newzoo, mengungkapkan bahwa pasar game Asia-Pasifik akan segera mencapai US$ 71,5 miliar (atau sekitar Rp1.007 triliun) dan diperkirakan akan mencapai US$ 84,1 miliar (atau sekitar Rp1.184 triliun) pada tahun 2021. Sementara itu, untuk total pasar global, yang mencakup pendapatan game dari semua platform termasuk Game Mobile, Konsol, dan Game PC, diperkirakan bernilai US$ 148,8 miliar (atau sekitar Rp2.096 triliun) pada 2019. Angka yang fantastis ya?
Baca Juga: 13 Potret Keseruan ON.DXB 2019 di Dubai, Festival Digital yang Keren!
4. Whitepaper diluncurkan bersamaan dengan pidato utama dan diskusi panel pada acara ON.DXB 2019, festival film, game, video dan musik, yang berlangsung di Dubai Studio City
Whitepaper yang mereka namai dengan "The Future of the Games Industry & Ecosystem" menyertakan gambaran perkembangan pasar gaming secara regional. Tidak hanya itu, whitepaper ini juga mencakup prospek ke depan dari sektor video game.
Beberapa data yang dipresentasikan antara lain kenaikan tingkat pengguna mobile gaming dan gaming antar platform. Untuk melengkapinya, juga disertakan data perkembangan esports di tiap daerah dan potensi sektor gaming di daerah untuk memberikan keuntungan positif, baik dari perkembangan ekonomi maupun sosial.
5. Dari whitepaper tersebut, kita akan sadar bahwa sektor gaming juga memberikan perubahan positif pada bidang-bidang lain
Whitepaper yang dirilis meneliti potensi pasar game di wilayah terkait, baik untuk melihat pasar dalam hal pendapatan, sekaligus untuk mempertimbangkan area lain di mana game membawa manfaat. Game kini menjadi salah satu kontributor ekonomi utama bagi ekonomi digital.
Sektor gaming telah menjadi pilihan hiburan utama bagi banyak orang. Contohnya, gaming juga menjangkau bidang-bidang baru seperti pendidikan dan tempat kerja, untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat, dan memungkinkan cara-cara baru serta menarik untuk berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Terasa kan, perbedaannya dengan satu dekade lalu?
6. Di Tencent Sessions Stage pada On.DXB 2019, potensi sektor gaming di pasar Timur Tengah ini dibahas lebih lanjut dalam diskusi panel
Dihadiri media dari berbagai penjuru dunia, diskusi panel ini diadakan di Industry Area ON.DXB 2019. Panel diskusi ini terdiri dari para ahli di sektor gaming dan yang terkait, mereka adalah Vincent Wang; Tom Wijman, Analis Pasar Senior, NewZoo; Jim Liu, Dosen Ahli, Tencent Institute of Games; Rafed Salem, Head of Localization, Riot Games; and Dr. Hock Chuan Lim, Asisten Profesor, University of Wollongong di Dubai.
Panel ini mendiskusikan peluang pasar gaming secara regional dan berbagai topik lain mengenai kontribusi sektor gaming pada ekonomi digital daerah tersebut, serta dampak positif sektor gaming pada perkembangan pendidikan dan karir. Well, dari sini kita tahu bahwa Timur Tengah masih sama-sama mendaki dalam sektor gaming seperti kita di Indonesia.
7. Berdasarkan analisis dari Newzoo, sektor gaming di Asia Pasifik sudah menunjukkan perkembangan fantastis dan potensi yang menjanjikan, maka saatnya untuk melakukan yang serupa di Timur Tengah
Dilansir dari Newzoo Global Games Market Report Bulan Oktober 2019, hasil revenue total untuk area Asia Pasifik di sektor gaming adalah US$ 71,5 miliar (atau sekitar atau sekitar Rp1.007 triliun). Lebih detailnya lagi untuk tiga sampel negara di dalamnya adalah sebagai berikut:
- Total pendapatan untuk pasar India: US$1,5 miliar (Rp21,1 triliun)
- Total pendapatan untuk pasar Indonesia: US$1,3 miliar (Rp18,3 triliun)
- Total pendapatan untuk pasar: US$0,7 miliar (Rp9,8 triliun)
Dari analisis Newzoo, pasar game Asia Pasifik akan tumbuh sekitar 7,6 persen dari tahun-ke-tahun untuk menghasilkan US$71,5 miliar pada 2019, yang menjadikannya wilayah dengan pendapatan terbesar, dan meraih 47 persen pasar game global dari segi penjualan. Wow, Indonesia termasuk di dalam yang 47 persen itu loh.
Pertumbuhan ini akan berlanjut ke tahun 2022 dengan CAGR sebesar 8,0 persen dari 2018 hingga 2022. Pertumbuhan akan didorong terutama oleh berbagai game mobile, yang saat ini menyumbang 51 persen dari pasar game di kawasan tersebut.
"Game enthusiast adalah semua orang yang tertarik pada gaming. Bukan hanya pemain, tapi juga yang tertarik untuk sekadar mengetahui dan menonton, maupun yang hadir ke acara-acara yang berhubungan dengan gaming." — Tom Wijman, Senior Market Analyst, Newzoo.
Itulah tadi prediksi Tencent berdasarkan analisisnya bersama Newzoo terkait potensi sektor gaming di pasar Timur Tengah serta perkembangan dan potensinya di pasar Asia Pasifik. Ternyata perkembangannya sepesat itu, bahkan mengalahkan sektor hiburan lainnya ya?
Kalau menurut kamu, seberapa besar lagi sektor gaming akan berkembang? Yuk, diskusikan di kolom komentar!
Baca Juga: Gak Jago Kill? Ini 6 Peran di PUBG Mobile yang Cocok Buat Kamu!