Screenshot redaksi Duniaku.com dari game Star Ocean: The Divine Force. (dok. tri-Ace/Star Ocean: The Divine Force)
Star Ocean: The Divine Force bisa dikatakan sebagai action RPG.
Dalam battle, tim kamu bisa terdiri hingga maksimal 4 karakter. Kamu akan mengendalikan salah satu karakter ini, sementara tiga lainnya akan dikendalikan oleh A.I.
Oh ngomong-ngomong, kamu tidak terikat harus memainkan Raymond atau Laeticia dalam battle meski salah satu dari mereka yang kamu pilih di awal. Misalkan tim kamu terdiri dari Raymond, Laeticia, Albaird, dan satu orang lagi. Meski di awal battle kamu mengendalikan misalnya Raymond, kamu bisa dengan mudah ganti karakter mana yang ingin kamu kendalikan di tengah pertempuran.
Kamu cukup bebas mengendalikan karakter dalam battle. Tapi untuk menyerang dan melakukan aksi, kamu dibatasi oleh AP. Serangan-serangan yang bisa dilakukan di game ini akan memakan AP yang berbeda juga. Kalau AP habis, kamu harus menunggu dulu AP itu terisi kembali.
Jumlah AP ini sendiri bisa meningkat tergantung pada situasi tertentu dalam pertempuran.
Kamu juga akan dibantu oleh mesin misterius bernama D.U.M.A. yang akan terasa efeknya saat eksplorasi maupun pertempuran. Dengan D.U.M.A. kamu bisa melesat di world map maupun di tengah-tengah pertempuran. Itu juga bukan satu-satunya kemampuan D.U.M.A. Ada kemampuan lain yang bisa kamu temukan di permainan.
Secara keseluruhan, battle di Star Ocean: The Divine Force terasa bergerak cepat dan seru. Walau sistem AP ini kadang terasa agak kurang sreg bagi saya, tapi battle tetap terasa sebagai salah satu bagian paling asyik di game ini.
Salah satu masalah saya untuk battle di Star Ocean: The Divine Force adalah... A.I. teman-temanmu kadang terasa bodoh.
Saat saya main, ada beberapa boss battle sulit dimana ini terasa sekali.
Ada boss yang serangannya sangat kuat. Anggota tim yang kena serangan itu bisa langsung mati, dalam kasus saya.
Meski begitu, serangan itu datangnya jelas. Saat si boss meluncurkan serangan itu, saya sebenarnya bisa berguling atau melesat menjauh, dan serangan itu pun bakal meleset.
Nah, saat anggota tim yang dikendalikan A.I. berada dalam area serangan tersebut, dia seperti diam saja tidak mencoba menghindar. Tentu saja, ini sering kali berujung fatal.
Kalau kamu jeli, kamu mungkin bisa buru-buru berganti karakter lalu menyingkirkan tokoh tersebut dari serangan. Tapi bisa saja ada momen dimana kamu sedang sibuk dengan hal lain, lalu si boss meluncurkan serangan itu, dan begitu kamu sadar sudah ada temanmu yang tumbang.
Atau yang berada dalam jangkauan serang si boss ada beberapa karakter, dan kamu berujung hanya bisa menyelamatkan satu dengan melakukan itu.
Antara itu atau skenario yang lebih bodoh dan pernah saya alami: saya beralih mengendalikan karakter yang berpotensi jadi korban, tapi malah karakter lain yang masuk jangkauan serangan si boss dan berujung K.O.
Untuk mengurangi rasa frustrasi, kamu bisa mengatur skill, combo skill, dan passive skill karakter-karakter anggota tim kamu biar mereka lebih berguna.
Misalnya: dengan memasukkan item ke combo skill, karakter lain akan bisa menggunakan item itu dalam battle.