Review LEGO Horizon Adventures, Cukup Seru untuk Main Berdua

Lego Horizon Adventures adalah game aksi-petualangan yang dimainkan dari perspektif isometrik.

Game ini memiliki lima tingkat kesulitan yang berbeda, dan sistem penargetan titik lemah musuh dari game sebelumnya kembali hadir. Aloy, protagonis game ini, serta dunia pusat (hub world) dalam game dapat dikustomisasi secara ekstensif.

Game ini juga memiliki mode multipemain kooperatif untuk dua pemain, yang dapat diakses setelah menyelesaikan bagian prolog. 

Pemain utama dan pemain kedua bisa memainkan salah satu dari empat karakter: Aloy, Varl, Teersa, dan juga Erend. 

Disajikan dengan gaya penceritaan kocak ala LEGO, LEGO Horizon Adventures menyajikan kisah Aloy dengan lebih ringan dan humoris ketimbang seharusnya.

Ini bahkan terasa sejak awal, dimana Aloy di versi game ini tidak mendapat banyak perlakuan buruk yang dia terima di game aslinya.

Tak heran jika sifatnya terasa lebih ceria dibanding di Horizon Zero Dawn misalnya.

Dengan penyajian cerita seperti ini, LEGO Horizon Adventures jadi cocok dimainkan bersama keluarga. Bahkan bersama anak. 

LEGO Horizon Adventures memang bisa dimainkan bersama keluarga.

Game ini mendukung co-op multiplayer baik secara offline dengan dua controller maupun mengajak teman secara online. Pokoknya setelah kamu selesai prolog, maka co-op sudah bisa dimainkan. 

Menurut saya sih, karena beberapa kelemahan gameplay game ini, cara paling optimal untuk menikmati LEGO Horizon Adventures memang dengan memainkannya secara co-op dan bersenang-senang bersama teman atau keluarga menikmati aksi seru menghadapi kultis dan mesin sambil menikmati cerita kocaknya. 

Kamu bisa menyelesaikan cerita utama game LEGO Horizon Adventures hanya dalam 6-8 jam saja.

Dan menyelesaikan cerita utama itu bisa terasa repetitif. Awamya ya yang harus kamu lakukan di setiap level ya begitu-begitu saja, jelajahi level sampai ujung, hadapi gerombolan musuh di akhir, lalu selesaikan misi.

Bagian battle di game ini bisa terasa lumayan seru, apalagi dimainkan berdua. Semakin lama kamu main semakin banyak musuh diperkenalkan, dan ketika kamu harus  menghadapi banyak musuh sekaligus, pertempuran bisa jadi rusuh terutama bila dimainkan dengan tingkat kesulitan tinggi.

Tapi dengan struktur utama misi yang repetitif itu, battle yang seru ini makin lama bisa memudar juga pesonanya.

Karenanya saya merekomendasikan memainkan game ini berdua. Kalau kamu memainkannya sendiri, semakin lama bisa terasa semakin berat pula menemukan hasrat menyelesaikan game-nya karena repetitifnya. Padahal durasinya singkat. 

LEGO Horizon Adventures memiliki kustomisasi yang menurut saya menarik.

Kamu bisa memodifikasi penampilan karakter yang kamu mainkan... bukan hanya menjadi karakter macam NPC di Horizon, tapi juga penampilan dari seri LEGO City atau Ninjago lucunya.

Kamu juga bisa memodifikasi wilayah pemukiman Mother's Heart dan pilihan kustomisasi ini semakin banyak semakin lama kamu memainkan game-nya. Dan seperti saat modifikasi karakter, saat modifikasi pemukiman pun kamu bisa memilih bagian-bagian dari set misalnya LEGO City atau Ninjago yang tersedia.

Apa nyambung dengan Horizon? Jelas tidak. Tapi ini lucu dan menarik. 

Pada akhirnya saya memberikan LEGO Horizon Adventures nilai 3,5 dari 5 bintang.

Humornya oke, battle-nya asyik, kustomisasinya menarik...

Namun kelemahan cukup fatal: gameplay yang cerita utamanya singkat, dan struktur misi yang repetitif dan minim twist.

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!